Kebakaran diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas sesuai dengan jenis material yang terbakar. Pengelompokan ini mempertimbangkan bahan yang menjadi sumber api. Menurut Permenaker No. PER.04/MEN/1980, klasifikasi kebakaran dibagi menjadi kelas A, B, C, dan D, namun dalam standar internasional seperti NFPA terdapat kelas tambahan seperti kelas K dan E. Kebakaran kelas A merupakan jenis kebakaran yang berasal dari material padat kecuali logam. Contoh material penyebab kebakaran kelas A antara lain kayu, kertas, kain, karet, dan beberapa jenis plastik padat.
Contents
Alat Pemadam Kebakaran Kelas A
Meskipun kebakaran bisa terjadi di mana saja, beberapa tempat memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, lokasi-lokasi tersebut perlu dilengkapi sistem pemadam kebakaran yang memadai. Untuk area dengan potensi kebakaran kelas A, diperlukan alat pemadam yang sesuai. Berikut adalah beberapa jenis alat pemadam yang cocok digunakan.
Water Fire Extinguisher
Salah satu tipe pemadam paling umum untuk kebakaran kelas A adalah water fire extinguisher, karena sebagian besar kasus kebakaran ini membutuhkan media pemadam berbasis air. Ciri khas alat pemadam jenis ini adalah warna tabungnya yang merah terang.
Water Fire Extinguisher memiliki material padat seperti kertas, karton, kain, dan kayu. Namun, batu bara tidak disarankan karena dapat menyimpan panas dan menyala kembali. Pemadam air tidak boleh digunakan pada kebakaran yang melibatkan peralatan listrik aktif karena dapat menyebabkan sengatan listrik. Alat ini juga tidak cocok dengan kebakaran dapur dan yang melibatkan gas dan cairan.
Pemadam ini bekerja dengan cara mendinginkan bahan bakar menggunakan air, sehingga proses pembakaran melambat dan api pun dapat dipadamkan. Pemadam air cocok untuk bangunan dari kayu, dan tempat dengan bahan organik lainnya. Beberapa jenis bangunan yang memerlukan jenis alat pemadam ini misalnya perkantoran, rumah sakit, gudang, dan perumahan.
Foam Fire Extinguisher
Umumnya digunakan untuk kebakaran kelas B, Selain untuk kebakaran kelas B, foam fire extinguisher juga efektif untuk kelas A karena kandungan air dalam busanya mampu mendinginkan material yang terbakar. Sama seperti pemadam air, ini kurang cocok untuk dapur, peralatan listrik, serta logam yang mudah terbakar.
Material busa pada alat ini bekerja dengan mendinginkan bahan bakar dan menghalangi kontak langsung dengan oksigen. Secara umum sebagian besar bangunan membutuhkan jenis alat pemadam air atau busa.
Dry Powder Fire Extinguisher
Merupakan alat pemadam dengan bubuk kering. Dry powder extinguisher dikenal sebagai alat pemadam ABC karena dapat digunakan untuk kebakaran kelas A, B, maupun C. Namun, alat ini kurang disarankan untuk ruang tertutup karena debu bubuknya dapat mengganggu visibilitas dan pernapasan. Untuk peralatan listrik, penggunaannya aman hingga 1000 volt, tetapi tidak disarankan di ruang tertutup karena debu residunya dapat mengganggu penglihatan dan pernapasan.
Wet Chemical Fire Extinguisher
Pemadam jenis ini dirancang khusus untuk kebakaran kelas F yang disebabkan oleh minyak goreng dan lemak. Namun, dalam kondisi tertentu juga efektif digunakan untuk kebakaran kelas A, terutama di dapur restoran atau kantin. Alat ini bekerja dengan menyemprotkan larutan kimia yang bereaksi dengan lemak membentuk lapisan sabun (saponifikasi), yang selanjutnya memutus suplai oksigen ke api.
Karena fungsinya tersebut, wet chemical extinguisher sangat ideal untuk dapur komersial.
Contoh Kebakaran Kelas A
Kebakaran golongan A cukup sering terjadi, sebab material penyebabnya seperti kayu dan kertas umum ditemukan di berbagai tempat. Contoh material pada kebakaran golongan A antara lain:
Kayu
Umumnya digunakan sebagai bahan bangunan dan furnitur, kayu yang kering sangat mudah terbakar. Pabrik dengan banyak tumpukan kayu pun berisiko tinggi mengalami kebakaran. Dalam kondisi kering, kayu menjadi sangat mudah terbakar karena sifatnya yang mudah menyimpan panas.Oleh karena itu, keberadaan tumpukan kayu dalam jumlah besar, seperti di area pabrik atau gudang, dapat meningkatkan risiko terjadinya kebakaran secara signifikan.
Kertas
Sifatnya yang mudah terbakar, terutama saat menumpuk dalam jumlah besar, membuat kertas menjadi material yang rawan. Penting untuk menyediakan alat pemadam di lokasi seperti gudang atau pabrik yang menyimpan banyak kertas.
Kain
Jenis kain seperti katun, linen, dan sutra memiliki titik nyala rendah sehingga lebih mudah terbakar dibandingkan wol. Menjaga jarak antara kain dan sumber api sangat penting, terutama di lingkungan rumah tangga.
Karet
Bahan karet sebenarnya tidak mudah tersulut api. Tapi jika sudah tersulut maka bisa menyebarkan api dan asap dengan cepat. Jadi perlu segera memadamkan api di bahan ini agar tidak meluas dan membesar. Tempat dengan banyak bahan karet misalnya pabrik ban atau gudang ban bekas. Kebakaran karet bisa lama dalam memadamkannya apalagi jika bahannya bertumpuk.
Plastik
Sebagian besar jenis plastik berasal dari senyawa berbasis karbon. Jika terbakar maka akan mengeluarkan gas dan asap. Plastik menjadi salah satu material umum dalam kebakaran. Proses pembakaran plastik melalui pirolisis dapat menghasilkan gas mudah terbakar serta zat beracun seperti karbon monoksida dan sianida, tergantung jenis plastiknya. Respon plastik terhadap api dapat tergantung dari tipenya. Plastik yang terbakar dapat mengeluarkan gas beracun. Gas beracun seperti karbon monoksida dan sianida dari plastik yang terbakar dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius hingga kematian.
Styrofoam
Bahan styrofoam biasanya untuk kebutuhan kemasan makanan dan minuman. Bahan ini berdampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu styrofoam juga mudah terbakar. Ketika terbakar, styrofoam dapat menghasilkan gas seperti stirena dan karbon monoksida yang berbahaya bagi sistem saraf dan pernapasan. Jadi penting untuk mencegah terjadinya kebakaran dengan adanya bahan jenis ini. Tempatkan kemasan styrofoam jauh dari sumber api seperti kompor, pemanas, dan listrik.
Kebakaran kelas A biasanya meninggalkan abu dan bara karena melibatkan bahan padat seperti kayu dan kertas. Pada kebakaran jenis ini memiliki suhu penyalaan yang relatif rendah. Api akan padam ketika bahan bakar dan oksigen habis. Kebakaran pada sampah juga termasuk dalam contoh kebakaran golongan A. Di dalam sampah biasanya ada banyak jenis material padat yang bukan logam.
Jenis kebakaran ini sering terjadi di tempat umum karena banyak bangunan menyimpan material seperti kain, kertas, dan kayu.
Maka dari itu, penting untuk mempersiapkan alat pemadam yang tepat. Keberadaannya dapat mencegah dan mengurangi kerugian akibat kebakaran.
Saat ini, banyak perusahaan menyediakan berbagai jenis alat pemadam untuk kebakaran kelas A. Selain alat portabel seperti tabung, tersedia juga sistem pemadam otomatis yang terintegrasi dalam bangunan. Pilihlah dengan bijak sesuai kebutuhan lokasi.