cara kerja fire sprinkler kontraktor gedung fire protection

Saat terjadi kebakaran, fire alarm yang dipasang di gedung-gedung bertingkat atau pabrik-pabrik akan berbunyi nyaring disertai dengan lampu indikator yang menyala atau berkedip-kedip. Bunyi fire alarm ini berasal dari fire alarm control panel yang menerima sinyal dari fire detector yang mendeteksi adanya indikasi terjadinya kebakaran.

Selain mengaktifkan fire alarm, fire detector juga akan mengaktifkan fire sprinkler. Fire sprinkler adalah salah satu peralatan fire alarm system yang akan mengeluarkan air secara otomatis untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran. Jika dilihat sekilas, cara kerja fire sprinkler sangat sederhana, tetapi jika diperhatikan secara mendetail dan saksama, cara kerjanya sangatlah rumit dan kompleks.

Ada 5 jenis fire sprinkler yang banyak digunakan di gedung-gedung bertingkat dan pabrik-pabrik. Kelima fire sprinkler tersebut adalah combiner dry pipe-preaction, deluge system, dry pipe system, preaction system, dan wet pipe system. Untuk memasang sistem fire sprinkler di Indonesia, harus sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) 03-3989-2000 tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem sprinkler otomatis untuk mencegah bahaya kebakaran di bangunan gedung.

Klasifikasi Fire Sprinkler

Berdasarkan hunian bahaya kebakaran, fire sprinkler diklasifikasikan menjadi 3, yaitu sistem bahaya kebakaran ringan, sistem bahaya kebakaran sedang, dan sistem bahaya kebakaran berat.

Sistem Bahaya Kebakaran Ringan

Sistem bahaya kebakaran ringan adalah klasifikasi fire sprinkler yang memiliki rencana kepadatan pancaran 2,25 mm/menit dan perkiraan daerah kerja maksimal 84 m2. Contoh dari hunian bahaya kebakaran ringan adalah bangunan pendidikan, bangunan perhotelan, bangunan perkantoran, bangunan perumahan, dan bangunan rumah sakit.

harga fire sprinkler gudang fire protection

Sistem Bahaya Kebakaran Sedang

Sistem bahaya kebakaran sedang adalah klasifikasi fire sprinkler yang memiliki rencana kepadatan pancaran 5 mm/menit dan perkiraan daerah kerja maksimal 72-360 m2. Contoh dari hunian bahaya kebakaran sedang adalah bengkel mobil, pabrik elektronika, pabrik pengalengan, pabrik keramik, pabrik pengolahan logam, pabrik tekstil, dan pabrik susu.

Sistem Bahaya Kebakaran Berat

Sistem bahaya kebakaran berat dapat dibagi menjadi 2, yaitu gudang penimbunan dan proses industri. Adapun contoh dari hunian bahaya kebakaran berat adalah pabrik bahan peledak, pabrik busa, pabrik karet, pabrik kilang minyak, pabrik kimia, dan pabrik korek api.

Untuk gudang penimbunan, rencana kepadatan pancaran yang dimiliki adalah 7,5-30 mm/menit dan perkiraan daerah kerja maksimal 260-300 m2 atau rencana kepadatan pancaran yang dimiliki bergantung pada sifat bahaya barang yang disimpan.

Sementara untuk proses industri, rencana kepadatan pancaran yang dimiliki adalah 7,5-12,5 mm/menit dan perkiraan daerah kerja maksimal 260 m2.

Cara Kerja Fire Sprinkler

Meskipun akan mengeluarkan air secara otomatis saat terjadi kebakaran, cara kerja fire sprinkler sebenarnya sangatlah kompleks dan memerlukan beberapa komponen penting, seperti kepala sprinkler, pipa sprinkler, dan sistem penyediaan air. Agar dapat bekerja secara optimal, pemasangan fire sprinkler harus dipersiapkan dengan matang dan dilakukan dengan benar.

Secara sederhana, cara kerja fire sprinkler adalah saat terdeteksi adanya indikasi terjadinya kebakaran, fire detector akan mengirimkan sinyal ke fire alarm control panel serta akan mengaktifkan fire alarm dan fire sprinkler. Fire sprinkler akan langsung mengeluarkan air secara otomatis sebagai pertolongan pertama memadamkan api sehingga kerugian yang akan ditimbulkan dapat diminimalkan.

Sebenarnya, cara kerja fire sprinkler saat terjadi kebakaran sangatlah kompleks. Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut.

  1. Saat terkena suhu panas dari api kurang lebih 68o Celcius, fire sprinkler akan terbuka dan air akan mengalir dari kepala sprinkler.
  2. Clapper yang ada pada alarm valve Selain itu, seat pada alarm check valve juga terbuka. Setelah itu, air mengalir ke pipa alarm trim dan mengaktifkan alarm.
  3. Setelah api berhasil dipadamkan, air akan berhenti mengalir ke alarm gong, pressure switch, dan fire sprinkler.

Itulah klasifikasi dan cara kerja fire sprinkler yang sebenarnya. Meskipun terlihat sangat sederhana, cara kerja salah satu peralatan fire alarm system ini sangatlah kompleks. Diperlukan beberapa komponen penting, perencanaan yang matang, dan pemasangan yang benar agar fire sprinkler dapat bekerja secara optimal.