APAR Untuk Memadamkan Jenis Kebakaran A B C

Tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis Kebakaran A B C? Meskipun waktu terjadinya kebakaran tidak dapat diprediksi, namun jenis dan cara mencegahnya bisa dengan instalasi sistem alarm kebakaran (fire alarm system) terlebih dahulu. Dengan demikian, kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran dapat diminimalkan, bahkan korban jiwa dapat dicegah. Penting untuk selalu waspada dan mempersiapkan langkah mitigasi sebelum kebakaran benar-benar terjadi.

Sayangnya, tidak semua orang menyadari hal ini, sehingga kerugian yang ditimbulkan sering kali sangat besar. Selain itu, masih banyak orang yang belum memahami jenis kebakaran, faktor pemicunya, serta cara memadamkannya dengan tepat. Padahal, pengetahuan dasar tentang jenis kebakaran dan teknik penanggulangan yang sesuai dapat membantu mencegah kerugian material yang parah, kerusakan lingkungan, dan terutama jatuhnya korban jiwa.

Jenis Kebakaran yang Harus Diketahui

Banyak orang beranggapan bahwa kebakaran hanyalah kobaran api yang dapat menghanguskan harta benda tanpa membedakan sumber dan karakteristiknya. Padahal, kebakaran sebenarnya terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu A, B, dan C. Pembagian ini tidak hanya penting untuk diketahui, tetapi juga menjadi acuan dalam memilih alat pemadam api yang sesuai.

Jenis Kebakaran A

Jenis kebakaran A disebabkan oleh terbakarnya material padat yang mudah terbakar, seperti kertas, kayu, kain, sampah kering, dan daun-daun kering. Contoh kasus umum dari kebakaran jenis ini adalah api yang berasal dari kayu bakar yang tersambar percikan api, kebakaran lemari arsip yang dipicu korsleting listrik pada ruangan dengan banyak dokumen, serta nyala api pada tumpukan sampah kering.

Jenis Kebakaran B

Jenis kebakaran B dipicu oleh zat cair yang mudah terbakar, termasuk zat cair nonpolar seperti oli, bensin, dan minyak, maupun zat cair polar seperti metanol, alkohol, dan aseton. Kebakaran jenis ini sering terjadi di area industri, bengkel, dapur restoran, atau pompa bensin, di mana bahan-bahan mudah terbakar tersebut tersedia dalam jumlah banyak. Mengingat sifat bahannya, memadamkan api ini sering kali memerlukan bahan pemadam khusus.

Jenis Kebakaran C

Jenis kebakaran C disebabkan oleh terbakarnya peralatan elektronik dan kelistrikan, seperti korsleting maupun arus pendek yang memicu percikan api. Kebakaran jenis ini sering dijumpai di kantor, rumah yang memiliki instalasi listrik kurang baik, atau pabrik dengan banyak peralatan mesin yang menggunakan aliran listrik tinggi. Dalam situasi ini, bahan pemadam yang bersifat konduktor harus dihindari agar tidak memperburuk kondisi.

Memadamkan Api dengan APAR

Ketika terjadi kebakaran jenis A, B, atau C dalam skala kecil dan api belum merambat ke mana-mana, cara memadamkannya yang paling mudah dan sering dilakukan adalah dengan menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). APAR biasanya berbentuk tabung yang berisi bahan pemadam api bertekanan tinggi.

Sebuah APAR terdiri atas beberapa bagian penting, antara lain:

  • Bracket (hanger): Digunakan untuk menggantung APAR agar mudah dijangkau.
  • Handle: Berfungsi sebagai pegangan dan digunakan untuk menekan valve agar bahan isi dapat keluar.
  • Hose: Selang yang menghantarkan bahan pemadam dari dalam tabung ke nozzle.
  • Nozzle: Ujung selang untuk mengarahkan bahan pemadam ke pusat api.
  • Pressure Gauge: Alat pengukur tekanan isi tabung untuk memastikan APAR dalam kondisi siap pakai.
  • Sabuk Tabung (strap): Dudukan untuk menempatkan selang pada tabung.
  • Safety Pin: Kunci pengaman yang harus ditarik sebelum menekan tuas agar bahan pemadam dapat keluar.
  • Valve: Katup yang menahan aliran bahan isi.
  • Tabung (Tube): Wadah bertekanan tinggi yang menyimpan bahan pemadam.

Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuk dan ukurannya, APAR yang umum digunakan biasanya dibagi menjadi tiga kategori utama:

APAR Genggam Standar:

Jenis APAR ini adalah yang paling umum ditemukan di rumah, kantor, dan ruangan dengan potensi kebakaran kecil. Alat ini mudah dibawa oleh satu orang dan sangat efektif untuk memadamkan kebakaran kecil sebelum merambat.

APAR Portabel (Portable):

Sebenarnya, istilah “APAR portabel” sering digunakan untuk menekankan kemudahan dibawa dan dipindahkan. Pada dasarnya, APAR genggam standar pun bersifat portabel. Namun, istilah ini kadang dipakai untuk APAR yang lebih ringkas atau ringan, sehingga sangat mudah digunakan untuk api kecil yang belum menimbulkan banyak asap atau nyala yang besar.

APAR Beroda (Wheeled Extinguisher):

APAR jenis ini berukuran lebih besar dan dilengkapi roda, sehingga mudah dipindahkan ke lokasi kebakaran yang lebih luas. Biasanya digunakan di area industri, hanggar pesawat, gudang besar, atau lokasi yang memiliki risiko kebakaran lebih tinggi dan membutuhkan volume bahan pemadam yang besar.

Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Bahan Pengisi

Selain dibedakan dari bentuknya, APAR juga dibedakan berdasarkan bahan pengisi. Pemilihan bahan pengisi ini sangat penting untuk memastikan efektivitas pemadaman api pada jenis kebakaran yang berbeda. Berikut beberapa jenis APAR berdasarkan bahan pengisinya:

APAR Clean Agent AF11 dan AF36

APAR jenis ini digunakan untuk memadamkan api dari jenis kebakaran B dan C. Bahan pengisinya adalah gas cair pengganti halon. Kelebihannya adalah tidak meninggalkan residu, tidak merusak peralatan elektronik, dan tidak bersifat konduktif. Penggunaan APAR ini cocok di lingkungan dengan banyak peralatan elektronik sensitif, seperti ruang server atau pusat data.

APAR CO2 (Karbon Dioksida)

APAR CO2 juga digunakan untuk memadamkan api dari jenis kebakaran B dan C. Bahan isinya adalah karbon dioksida yang tidak meninggalkan residu dan tidak merusak peralatan elektronik. APAR CO2 umum digunakan di ruang mesin, laboratorium, atau area dengan risiko kebakaran dari cairan mudah terbakar dan alat elektronik.

APAR Dry Chemical Powder (DCP)

APAR DCP digunakan untuk memadamkan api dari jenis kebakaran A, B, dan C. Bahan pengisinya adalah campuran serbuk kimia kering, umumnya ammonium sulfat dan monoammonium fosfat. Kelemahan APAR ini adalah meninggalkan residu yang bisa merusak peralatan elektronik. Namun, kelebihannya adalah kemampuannya yang serbaguna untuk berbagai jenis kebakaran.

APAR Foam Liquid (Busa Cair)

APAR foam liquid digunakan untuk memadamkan api dari jenis kebakaran A dan B. Bahan ini akan memisahkan oksigen dari bahan yang terbakar dengan membentuk lapisan busa. Namun, foam liquid memiliki sifat konduktor yang baik, sehingga tidak dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis C (listrik dan elektronik) karena berpotensi memperburuk situasi.

Cara Menggunakan APAR

Saat terjadi kebakaran kecil dan api belum merambat ke mana-mana, Anda dapat menggunakan APAR dengan segera. Salah satu panduan yang mudah diingat adalah singkatan TATA (atau PASS dalam bahasa Inggris):

  • Tarik (Pull) safety pin APAR untuk membuka kunci pengaman.
  • Arahkan (Aim) nozzle ke sumber api, fokuskan pada akar api (bukan lidah apinya saja).
  • Tekan (Squeeze) tuas pemicu dengan mantap untuk mengeluarkan bahan pemadam api.
  • Ayunkan (Sweep) nozzle ke seluruh area yang terbakar secara merata, hingga api benar-benar padam.

Ketika menggunakan APAR, pastikan Anda tetap berhati-hati dan waspada. Jika api mulai membesar atau asap sudah memenuhi ruangan, prioritas utama adalah menyelamatkan diri dan orang lain, kemudian segera menghubungi pemadam kebakaran.

Kesimpulan

Memahami jenis kebakaran (A, B, dan C) serta cara memadamkannya dengan benar sangatlah penting. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat memilih jenis APAR yang tepat dan menggunakannya secara efektif saat situasi darurat. Selain itu, pastikan untuk melakukan pengecekan dan perawatan rutin APAR agar alat tersebut siap digunakan kapan pun diperlukan. Semakin baik persiapan dan pemahaman Anda, semakin besar peluang untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat kebakaran.