Penerapan SNI Proteksi Kebakaran Gedung

Standar Nasional Indonesia atau SNI membantu untuk melakukan standardisasi atas produk atau sistem tertentu. Salah satunya masalah proteksi kebakaran gedung yang juga memiliki beberapa standar. SNI proteksi kebakaran gedung sendiri terdiri dari beberapa hal yang terkait.

SNI Proteksi Kebakaran Gedung Sistem Deteksi Dan Alarm

Salah satu sistem proteksi untuk kebakaran yaitu berupa alarm dan detektor. Peralatan yang dapat memberikan sinyal saat muncul api tersebut cukup penting dalam deteksi kebakaran. Alat alarm kebakaran sendiri saat ini mudah didapatkan. Namun untuk penggunaan yang tepat maka perlu memperhatikan SNI 03-3985-2000.

Standar yang ditetapkan mencakup persyaratan minimal, kinerja, pemasangan, pengujian, pemeliharaan dan lain-lain. Ini tidak mencegah penggunaan peralatan baru asalkan memiliki kualitas, keamanan, dan efektivitas yang serupa. Peralatan baru bisa diajukan untuk diuji oleh pihak yang berwenang.

Standar proteksi kebakaran gedung berkaitan dengan alarm dan detektor ini mengacu pada Standard on Automatic Fire Detector, NPFA-72E. Beberapa hal yang tertulis dalam SNI pemasangan alarm dan detektor, antara lain:

Peralatan Mendapat Persetujuan Dari Instansi Berwenang

Peralatan deteksi kebakaran yang digunakan harus terdaftar dan disetujui. Alat detektor bisa disyaratkan agar memiliki informasi teknis dan denah sebelum dipasang. Pengujian pada alat tersebut juga dibutuhkan agar mengetahui apakah dapat berjalan baik atau tidak.

Pemasangan Yang Sesuai Standar

Pemasangan detektor perlu dilakukan sesuai dengan standar teknis yang tertera. Detektor juga harus dipasang ke seluruh daerah jika disyaratkan. Alat yang terpasang juga harus dapat terjangkau untuk pemeliharaan dan pengujian.

Jarak Pemasangan

Jarak pemasangan detektor tidak boleh melebihi dari jarak yang ada di daftar. Pada langit-langit, detektor penginderaan panas harus memiliki jarak yang sama 0.7 kali dari jarak terdaftar. Di dalam SNI dijelaskan secara rinci mengenai jarak sesuai dengan berbagai jenis langit-langit dan detektor.

Inspeksi Dan Pengujian

Detektor yang digunakan harus diuji sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan instansi berwenang. Selain itu pemeriksaan visual juga diperlukan untuk memastikan kondisi fisik detektor dalam keadaan baik. Adanya perubahan visual bisa berpotensi menyebabkan perubahan pada kinerjanya.

SNI Perencanaan Akses Bangunan Dan Lingkungan Untuk Pencegahan Kebakaran

Selain SNI untuk detektor kebakaran, ada juga SNI untuk akses bangunan. Standar ini ditetapkan dengan tujuan agar penyelamatan dapat dilakukan secara efektif. Beberapa hal yang diatur dalam SNI 03-1735-2000, antara lain:

Jalan Lingkungan

Bangunan harus memiliki jalan lingkungan sehingga bisa dengan mudah melakukan pemadaman saat kebakaran meluas. Perlu juga adanya penandaan jalur di sudut area jalur mobil pemadam kebakaran. Sudut-sudut permukaan yang dikeraskan diberi warna yang kontras dengan permukaan tanah atau lapisan.

Hidran Halaman

Jika ada hidran kota maka harus ada jarak bebas hambatan dengan jarak 50 meter. Jika tidak tersedia maka perlu dipasang hidran halaman. Jumlah hidran yang dipasang juga disesuaikan dengan kebutuhan bangunan. Hidran ditempatkan di sekitar jalur akses mobil pemadam kebakaran.

Bukaan Akses

Setiap bangunan perlu memiliki bukaan akses untuk petugas pemadam kebakaran. Bukaan ini harus siap untuk dibuka baik dari dalam dan luar, serta dibuat dari bahan yang mudah dipecahkan. Ini juga harus diberi tanda berupa segitiga warna merah dan diberi tulisan.

Jumlah bukaan dan posisinya juga ditentukan. Setiap lantai kecuali lantai pertama harus memiliki 1 bukaan akses setiap 620 meter persegi luas lantai. Ketentuan lebih rinci bisa dilihat langsung di SNI Proteksi Kebakaran tentang akses bangunan.

Menerapkan SNI Proteksi Kebakaran Gedung

Pengelola gedung atau bangunan bisa mencoba untuk melakukan penerapan sistem proteksi kebakaran yang sesuai standar. Namun akan lebih mudah jika menggunakan jasa proteksi kebakaran profesional. Adanya jasa yang sudah berpengalaman dapat membantu agar sistem benar-benar direncanakan dan diinstal dengan tepat.

Menerapkan sistem yang sesuai dengan standar memberikan banyak keuntungan. Ini bisa meminimalkan risiko karena sistem yang sesuai standar sudah memenuhi ketentuan keamanan yang optimal. Jika ditelaah, rincian sistem proteksi kebakaran yang sesuai SNI sudah sangat detail dan memperhatikan efektivitas dan keamanan. Ini bisa menjadi nilai lebih pada bangunan jika diterapkan. Penghuni bangunan juga bisa merasa lebih aman dan terlindungi.

TotalFire Indonesia sendiri merupakan salah satu jasa kontraktor fire protection gedung. Layanan yang diberikan mulai dari alarm detektor kebakaran, sprinkler kebakaran, dan sistem pemadam kebakaran lainnya. Sudah dipercaya menangani klien perusahaan besar tentunya SNI proteksi kebakaran gedung selalu diterapkan dalam perencanaan dan pemasangannya.

Memberikan kepercayaan pada pihak profesional tentunya akan lebih memudahkan pengelola gedung. Keuntungan yang didapatkan dengan menerapkan sistem yang sesuai dengan SNI proteksi kebakaran gedung akan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Bagi yang ingin berkonsultasi lebih dulu bisa langsung menghubungi nomor kontak dari TotalFire Indonesia.