Sistem Proteksi Aktif Kebakaran di Gedung, Pabrik, Gudang

Ketika Anda ingin membangun gedung, apa yang terlintas dalam pikiran terkait alat perlindungan kebakaran? Mungkin Anda langsung memikirkan sistem alarm dan sprinkler. Itulah sistem proteksi kebakaran aktif, sedangkan dinding tahan api dan struktur bangunan tahan panas termasuk sistem proteksi pasif. Dalam sistem perlindungan kebakaran, keduanya memiliki peran penting. Kombinasi antara sistem proteksi aktif dan pasif sering kali menjadi pilihan terbaik.

Jika Anda merasa sistem kebakaran pasif saja sudah cukup, mengapa perlu ditambah yang aktif? Begitu pula sebaliknya. Seperti yang kita ketahui, sistem proteksi kebakaran aktif berfungsi untuk mendeteksi dan merespons kebakaran secara langsung, seperti menyemprotkan air atau memicu alarm. Sedangkan sistem pasif berfungsi untuk menghambat penyebaran api dan asap, memberi waktu bagi penghuni untuk evakuasi dan mengurangi kerusakan bangunan.

Simbiosis Mutualisme antara Proteksi Kebakaran Aktif dan Pasif

Tentu Anda tidak ingin risiko buruk menimpa penghuni maupun bangunan gedung Anda. Oleh karena itu, perpaduan antara sistem proteksi aktif dan pasif akan memaksimalkan tingkat keamanan, terutama saat terjadi kebakaran.

Sistem proteksi aktif seperti sprinkler otomatis, alarm kebakaran, dan alat pemadam akan langsung merespons saat kebakaran terdeteksi. Sementara itu, sistem proteksi pasif akan menahan penyebaran api di satu area tertentu sehingga proses evakuasi dapat dilakukan dengan aman dan kerusakan dapat diminimalisasi sampai bantuan pemadam kebakaran tiba.

Jika Anda masih memperdebatkan sistem mana yang lebih baik, jawabannya adalah keduanya saling melengkapi. Mereka menjalankan peran yang berbeda namun sama pentingnya—terutama saat salah satu sistem mengalami kegagalan.

Komponen Proteksi Kebakaran Aktif dan Pasif

Secara umum, komponen sistem proteksi aktif dan pasif cukup berbeda. Berikut penjelasannya:

Komponen Sistem Proteksi Aktif

Detektor Panas dan Asap

Detektor asap dan panas harus dipasang sesuai standar NFPA. Jangan letakkan dekat AC karena aliran udara bisa mengganggu sensitivitasnya. Pembersihan rutin penting karena debu dapat menyebabkan alarm palsu.

Alarm Kebakaran

Alarm kebakaran wajib memenuhi standar NFPA 72 atau Peraturan Menteri PUPR No.26/PRT/M/2008. Jenis umum alarm kebakaran:

  • Pull Station Single: Didesain sederhana dan biasanya dipasang di dinding. Diaktifkan dengan menarik tuas.

  • Pull Station Ganda: Memiliki dua langkah pengaktifan, biasanya dilindungi kotak kaca yang harus dipecahkan terlebih dahulu.

Keduanya dapat dimatikan secara manual setelah situasi terkendali, biasanya menggunakan kunci khusus.

Sprinkler Otomatis

Sesuai NFPA 13, jarak antar sprinkler maksimal 4,7 meter, dan air harus bersumber dari pasokan air bersih (seperti PDAM). Jangan biarkan terlalu banyak sekat ruangan yang menghalangi pancaran air.

Sistem Standpipe (Hidran)

Dikenal juga sebagai sistem hidran, harus digunakan oleh orang yang terlatih. Tekanan air harus sesuai standar NFPA 14 dan dilengkapi papan instruksi penggunaan.

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

APAR harus sesuai dengan standar NFPA 10, memiliki label petunjuk penggunaan, dan kartu inspeksi. Gedung tertentu, seperti rumah sakit atau fasilitas publik, wajib memiliki jenis APAR yang sesuai.

Komponen Sistem Proteksi Pasif

Konstruksi Bangunan

Material seperti bata, beton, genteng tanah liat, dan gypsum digunakan untuk memperlambat penyebaran api. Meski tidak sepenuhnya tahan api, material ini memberikan waktu tambahan untuk evakuasi.

Dinding Tahan Api

Harus memenuhi standar NFPA 101 dan NFPA 5000. Untuk detail teknis, konsultasikan pada perusahaan perlindungan kebakaran bersertifikasi seperti TotalFire Indonesia.

Pintu dan Jendela Tahan Api

Material seperti kaca dan kayu biasa tidak memenuhi standar internasional. Gunakan pintu dan jendela dengan sertifikasi tahan api.

Kompartemenisasi

Bangunan dibagi menjadi beberapa kompartemen tahan api, biasanya menggunakan bata atau beton. Pintu antarkompartemen sebaiknya dapat menutup otomatis atau menggunakan sistem akses sandi untuk mencegah penyebaran api.

Kesimpulan

Fungsi dari sistem proteksi aktif akan bekerja lebih maksimal bila didukung oleh sistem proteksi pasif. Keduanya bukan opsi, melainkan kebutuhan bersama untuk keselamatan penghuni dan perlindungan aset.

Konsultasikan sistem proteksi kebakaran terbaik dengan ahlinya. Perusahaan seperti TotalFire Indonesia telah berpengalaman dalam memberikan solusi perlindungan kebakaran yang memenuhi standar nasional dan NFPA internasional. Jangan menunggu kebakaran terjadi—siapkan perlindungan Anda sekarang juga!