fungsi detektor kebakaran di kapal selama pelayaranSistem proteksi kebakaran tidak hanya berlaku di daratan tetapi juga di laut lepas. Kecelakaan di kapal sering kali merenggut nyawa penumpang, padahal detektor kebakaran di kapal merupakan alat peringatan dini yang sangat penting. Namun, bagaimana sebenarnya fungsi alat ini di tengah samudera?

Pelayaran selama berhari-hari dipersiapkan dengan berbagai komponen fire safety atau perlengkapan pencegah kebakaran. Para teknisi dapat menggunakan detektor kebakaran di kapal sebelum situasi darurat terjadi. Sementara itu, alat-alat pemadam api selalu siaga ketika terdeteksi tanda-tanda kebakaran.

Sistem proteksi kapal yang lengkap sangat berguna untuk mencegah risiko kecil agar tidak berkembang menjadi kondisi yang sulit ditangani. Sebab, pertolongan dari petugas pemadam kebakaran (DAMKAR) dan tim SAR di laut memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan di darat.

Sistem Deteksi Kebakaran di Kapal

Alat pemantau atau fire detector memiliki fungsi utama untuk mendeteksi ruangan yang mengalami peningkatan suhu tinggi. Area yang diawasi meliputi ruang mesin, instalasi listrik, geladak angkut kendaraan, serta faktor lain seperti nyala rokok dan reaksi kimia dari muatan yang sensitif terhadap api.

Detektor kebakaran di kapal beserta sistem pemadam merupakan bagian dari standar keamanan dalam Fire Plan Protection. Ketentuan ini ditetapkan oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Pemantau asap dan nyala api, misalnya, dipasang pada titik-titik strategis di kapal. Kedua jenis detektor ini berfungsi mengirim sinyal ke pusat panel kontrol (Fire Alarm Control Panel), sehingga alarm berbunyi saat mendeteksi bahaya kebakaran.

Fire Alarm Control Panel merupakan panel alarm yang terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  • Pendeteksi manual dan otomatis
  • Bel atau sirine peringatan
  • Lampu indikator tanda bahaya
  • Sinyal pengendali
  • Tombol reset
  • Name plate yang berisi spesifikasi sistem alarm

Detektor dan manual alarm station terhubung ke panel kontrol melalui jaringan kabel yang berfungsi sebagai mediator sistem. Jaringan ini tidak hanya mengaktifkan alat deteksi tetapi juga meneruskan sinyal ke panel kontrol agar alarm berbunyi secara otomatis.

4 Jenis Detektor Kebakaran di Kapal dan Fungsinya

Panel kontrol alarm biasanya terhubung dengan beberapa jenis detektor kebakaran di kapal yang secara otomatis menangkap sinyal darurat kebakaran. Berikut adalah empat jenis detektor dan fungsinya:

Smoke Detector (Detektor Asap)

Sangat sensitif terhadap asap dan akan secara otomatis membunyikan alarm jika mendeteksi kepulan asap dalam ruangan.

Heat Detector (Detektor Panas)

Digunakan untuk mendeteksi kenaikan suhu di suatu ruangan. Misalnya, pada suhu 65°C, detektor jenis Rate of Rise (ROR) akan mengukur perubahan suhu dan membunyikan alarm ketika ambang batas panas tertentu tercapai.

Flame Detector (Detektor Nyala Api)

Secara otomatis mendeteksi keberadaan nyala api dengan menangkap pancaran sinar inframerah (IR) atau ultraviolet (UV) yang dihasilkan oleh api.

Gas Detector (Detektor Gas)

Berfungsi untuk menangkap konsentrasi gas mudah terbakar yang berisiko menyulut api di ruang kabin atau geladak.

Detektor Kebakaran di Kapal dan Sistem Pemadam Api Aktif

Sistem proteksi kebakaran di kapal tidak hanya terdiri dari alat pemantau kebakaran tetapi juga sarana pemadaman api. Setiap kapal wajib membawa minimal tiga jenis alat pemadam api ringan (APAR) yang diletakkan di lokasi-lokasi strategis sesuai dengan gambar denah keselamatan. Hal ini bertujuan agar kru kapal dapat dengan mudah menemukan dan menggunakan alat pemadam dalam keadaan darurat.

Setiap jenis APAR memiliki bahan pemadam yang berbeda, disesuaikan dengan karakteristik penyebab kebakaran. Berikut adalah beberapa jenis alat pemadam api yang umum digunakan di kapal:

Water-Based Fire Extinguisher (Berbahan Air atau Busa Foam)

Efektif untuk memadamkan kebakaran akibat kain, kayu, minyak, kertas, dan benda padat lainnya.

Dry Powder Fire Extinguisher (Berbahan Bubuk Kimia Kering)

Digunakan untuk memadamkan api dari kain, kayu, kertas, gas kimia, dan peralatan listrik.

CO₂ Fire Extinguisher (Berbahan Karbon Dioksida)

Memadamkan kebakaran dengan menghilangkan unsur oksigen dari api. Efektif untuk kebakaran yang disebabkan oleh bahan bakar minyak, gas, dan peralatan elektronik.

Pastikan Detektor Berfungsi 24 Jam

Perawatan alat proteksi kebakaran sangat penting untuk mencegah kerusakan dan memastikan sistem bekerja secara optimal saat dibutuhkan. Pemeriksaan berkala diperlukan untuk memastikan sensor panas dan detektor asap tetap berfungsi dengan baik dalam kondisi tidak terpakai. Selain itu, perlu dilakukan pengecekan rutin terhadap kondisi APAR untuk memastikan alat masih layak digunakan.

Deteksi dini sangat penting untuk memastikan bahwa sistem detektor kebakaran di kapal dan seluruh komponen pemadam api tetap aktif selama pelayaran. Bagaimanapun, keselamatan seluruh penumpang dan awak kapal harus menjadi prioritas utama bagi pemilik kapal maupun perusahaan pelayaran.

Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai detektor kebakaran di kapal dan perlengkapan APAR, Anda dapat berkonsultasi dengan TotalFire Indonesia. Perusahaan ini memiliki tenaga ahli berpengalaman dalam penyediaan produk, jasa, dan layanan pemadam kebakaran. Jika kapal Anda membutuhkan sistem proteksi kebakaran yang optimal, TotalFire Indonesia siap menjadi mitra solusi yang informatif dan terpercaya.