Alat pencegahan kebakaran merupakan hal wajib yang harus dimiliki setiap bangunan. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kebakaran semakin meluas. Apa saja yang dimaksud dengan bangunan? Mulai dari rumah, apartemen, hotel, gedung, pabrik, rumah sakit, bahkan pom bensin.

Alat Pencegahan Kebakaran pabrik gudang data ceter tambang pembangkit listrik

Seluruh bangunan memiliki risiko tinggi terjadi kebakaran. Ketika kebakaran tidak ditangani sedini mungkin, maka kerugian yang ditanggung bisa sangat besar.

Saat ini sudah banyak sekali kasus kebakaran yang menelan kerugian besar. Hal ini karena kebakaran tidak ditangani dengan baik dan benar. Bahkan tidak sedikit yang hanya mengandalkan tim petugas pemadam kebakaran. Padahal, kedatangan tim pemadam kebakaran pasti membutuhkan waktu. Baik karena lokasi maupun kendala lainnya.

Oleh karena itu, memiliki alat pemadam kebakaran sendiri sangat dibutuhkan. Selain itu, memiliki pengetahuan tentang memadamkan api juga menjadi hal wajib lainnya.

Kemudian apa saja alat pemadam kebakaran yang harus dimiliki? Apakah setiap jenis bangunan memiliki kebutuhan alat yang sama? Adakah alat pencegahan kebakaran otomatis? Semuanya akan dibahas dalam artikel ini, baca sampai selesai ya.

Alat Pemadam Kebakaran untuk Bangunan

Alat pencegahan kebakaran sebenarnya ada banyak sekali. Namun, setiap jenis bangunan memiliki kebutuhan masing-masing. Hal ini bisa disesuaikan dengan luas, tipe, serta jenis bangunan. Selain itu juga ada banyak faktor lainnya.

  1. Tempat Tinggal Penduduk

Bangunan pribadi seperti rumah, sebenarnya juga sangat disarankan memiliki alat pemadam kebakaran sendiri. Setiap rumah, memang disarankan memiliki APAR (alat pemadam api ringan). Alat ini bisa dimanfaatkan untuk memadamkan api tingkat kecil hingga sedang. Biasanya, alat yang digunakan berbentuk tabung. Berat tabung berkisar 1-9 kg. Alatnya pun cukup terjangkau dan biaya pengisian maupun perawatan yang tidak terlalu besar.

Selain itu, setiap orang juga wajib diajarkan cara menggunakan alat tersebut. Tujuannya supaya bisa melakukan pemadaman api ketika terjadi kebakaran di rumah atau lingkungannya. Pelatihan bisa dilakukan secara berkelompok.

  1. Bangunan yang Memiliki Luas Minimal 50 M2

Bangunan yang memiliki luas minimal 50 m2 misalnya saja adalah sekolah, toko, ruko, dan lainnya. Bangunan-bangunan tersebut sebenarnya diharuskan memiliki alat pemadam kebakaran yang lebih besar ketimbang perumahan.

Hal ini karena luas bangunan yang dimiliki memiliki risiko lebih besar ketimbang rumah. Jadi selain harus menyediakan APAR di setiap ruangan, juga harus menyediakan APAB (Alat Pemadam Api Berat). alat ini biasanya berbentuk tabung, dengan berat 20-100 kg.

APAB biasanya diletakkan dalam troli atau wadah yang memiliki roda. Tujuannya, supaya mudah dipindahkan dan digunakan.

APAB berisi FOAM AFFF (aqueous film forming foam) dan chemical powder. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Untuk FAM AFFF bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran karena benda padat, benda cair, dan logam. Sedangkan untuk chemical powder bisa dimanfaatkan untuk mengatasi api yang disebabkan oleh benda padat, benda cair, dan gas. Oleh karena itu, sesuaikan isi APAB dengan kemungkinan risiko yang bisa terjadi.

  1. Bangunan Besar dan Luas

Untuk bangunan yang lebih besar ketimbang nomor 2, maka harus disiapkan hydrant fire. Ini merupakan alat pencegahan kebakaran dengan cara menyiapkan sumber air yang cukup besar. Jadi hydrant fire merupakan jaringan pipa yang menghubungkan antara sumber air dengan hydrant pemancar.

Hal ini karena bangunan yang cukup besar, maka kemungkinan kebakaran besar pun bisa terjadi. Selain memiliki APAR, APAB, juga harus menyediakan hydrant fire ini. Alat tersebut bisa digunakan untuk memadamkan atau menurunkan tingkat kebakaran hingga petugas pemadam kebakaran tiba.

Alat Pencegahan Kebakaran Otomatis

Selain alat pengadaan alat pemadam api di atas, ada juga yang sudah otomatis. Alat-alat tersebut akan sangat bagus jika dikolaborasikan penggunaannya. Apa saja yang termasuk dalam alat-alat otomatis ini?

Salah satunya adalah sensor asap atau smoke detector. Alat ini bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan asap. Jika ada asap yang terdeteksi, maka alarm akan berbunyi. Alat inipun bisa disambungkan ke ponsel. Jadi ketika terdeteksi asap, ponsel yang disambungkan akan memberikan notifikasi kepada pemiliknya.

Selain sensor asap, ada juga sensor panas. Sensor ini memanfaatkan suhu ruangan. Jika suhu ruangan terlalu panas, maka alarm akan berbunyi.

Sensor asap maupun panas yang digunakan dalam bangunan, biasanya dilengkapi dengan alat pemadam otomatis. Jadi ketika alarm berbunyi, akan langsung ada air yang memancar dan memadamkan sumber api.

Kebakaran memang suatu musibah yang tidak bisa diprediksi. Maka mencegah lebih baik, ketimbang harus merasakan kerugiannya. Jika Anda masih bingung tentang pengadaan alat pencegahan kebakaran ini, maka kami solusinya. PT Totalfire Indonesia telah memiliki pengalaman sejak 2005 dalam hal proteksi kebakaran. Kami melayani pengadaan, konstruksi layanan, hingga perawatan alat proteksi kebakaran.

Nah… menurut Anda seberapa penting sih memiliki alat pencegahan kebakaran untuk bangunan-bangunan yang ada di Indonesia?