Contents
Apa itu Karbon Monoksida?
Istilah lainnya disebut CO, adalah jenis gas yang dihasilkan dari berbagai macam proses, utamanya di proses pembakaran. Seperti misalnya pada pembakaran kayu dan batu bara. Asap yang dihasilkan tentunya akan sangat mengganggu sistem pernapasan kita karena oksigen yang seharusnya kita hirup tercampur gas lain. Pun pada pembakaran sampah dan pembakaran di mesin kendaraan juga demikian. Terjadinya asap yang membumbung tinggi ke angkasa setiap hari layaknya hal yang lumrah. Tanpa kita sadari, dampak karbon monoksida negatif di tubuh.
Beberapa dari kita mungkin memiliki daya tahan tubuh yang baik sehingga efek gas ini tidak terlalu terasa. Tapi bagaimana dengan mereka yang sedang tidak dalam kondisi prima? Anak-anak misalnya, atau lansia, atau ibu hamil?
Di beberapa kasus, kurangnya kesadaran masyarakat akan efek buruk yang ditimbulkan asap knalpot membuat gas ini bebas lalu lalang di mana saja. Ketika terhirup, walaupun secara tidak sengaja, oleh seorang ibu hamil misalnya, gas ini jelas akan mempengaruhi kualitas kehidupan anak di kandungannya. Efek buruknya bisa jadi, gas ini adalah penyebab kehamilan si ibu bermasalah atau penyebab si anak mengalami autisme.
Sulit memang untuk mengetahui ada atau tidaknya gas ini di kehidupan kita sehari-hari. Tapi kita dapat mengetahui sifat karbon monoksida dari banyak sumber literatur. Salah satu faktor kenapa pendeteksian gas ini sulit adalah karena tidak adanya bau maupun warna khusus. Mungkin awalnya bisa terlihat jelas ketika gas, misalnya keluar dari knalpot sebuah bus. Tapi beberapa saat kemudian, gas mulai bercampur dengan udara dan jadi tidak terlihat.
Cara pendeteksiannya tentunya tidak bisa dilakukan dengan kasat mata. Ada alat detektor khusus yang digunakan. Nantinya alat ini akan memberikan tanda jika cakupan gas karbon monoksida di sekitar Anda melebihi ambang batas normal. Dengan demikian, kita jadi lebih sadar akan kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi, termasuk risiko keracunan gas maupun kebakaran.
Kenapa Gas Karbon Monoksida Berbahaya?
Pastinya ada banyak faktor yang menyebabkan gas ini berbahaya, salah satunya adalah sifat karbon monoksida yang beracun. Jika terhirup oleh manusia dalam jumlah banyak, akan membuat si manusia itu kehilangan kemampuan untuk mengikat oksigen dalam darah.
Alhasil tubuh akan kekurangan oksigen atau disebut juga hipoksia. Ini terjadi secara otomatis, misalnya saat terjadi kebakaran. Jumlah gas akan meningkat, oksigen akan gagal disalurkan ke seluruh tubuh melalui darah. Sebaliknya, darah akan otomatis mengikat gas karbon monoksida. Akibatnya, tubuh akan kekurangan oksigen dan bukan tidak mungkin bahwa manusia itu akan mengalami pingsan bahkan mungkin kematian.
Gejala Hipoksia
Gejala hipoksia sendiri beragam, biasanya awalnya akan terjadi sakit kepala yang teramat sangat disertai sakit perut, mual, dan muntah. Lalu akhirnya tubuh akan merasa lelah luar biasa, dan mungkin sedikit linglung.
Tubuh mulai kehilangan kemampuan koordinasi anggota badan, keseimbangan pun juga menurun. Napas juga mulai sesak dan merasakan nyeri di dada, di beberapa kasus bahkan ada yang sampai terkena serangan jantung. Kulit pun memucat, jantung berdegup lebih cepat. Seketika kesadaran menurun dan mengalami kejang. Beberapa juga ada yang mengalami ruam merah di kulit.
Jika ada yang terkena dampak karbon monoksida, pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan sendiri adalah membuka ventilasi udara agar sirkulasi udara di sekitar ruangan lebih baik dan segera cari pertolongan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Keracunan seperti ini harus segera ditangani di rumah sakit terdekat agar bisa dilakukan terapi oksigen. Terapi ini berupa oksigen murni yang akan diberikan ke pasien untuk dihirup. Hal ini bertujuan agar kualitas oksigen dalam darah meningkat, dan mengurangi efek keracunan.
Jika kondisinya cukup parah, disarankan melakukan terapi yang lain yaitu terapi oksigen di ruangan dengan tekanan udara tinggi, sekitar dua kali lebih tinggi dari tekanan udara normal. Terapi ini disebut juga terapi ruangan hiperbarik.
Yang perlu diingat adalah, jangan memaksakan diri untuk bepergian sendiri ke rumah sakit saat mengalami keracunan gas. Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, efek keracunan ini salah satunya adalah dapat membuat tubuh kehilangan kesadaran.
Solusi Pencegahan Keracunan Gas Karbon Monoksida
Untuk mencegah hal buruk terjadi, tentunya persiapan yang matang harus kita lakukan, antara lain:
- Melakukan pengecekan listrik, baik alirannya maupun kabelnya secara berkala. Periksa apakah ada kabel yang terkelupas yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
- Tidak menyalakan kendaraan bermotor di tempat tertutup, usahakan selalu ada ventilasi yang cukup saat ada memanaskan mesin kendaraan Anda.
- Menyiapkan alat pemadam api di tempat yang memang rawan terjadi kebakaran, misalnya seperti ruang dapur maupun ruang lain dengan kulkas atau AC.
- Menyiapkan sprinkler, alat pemadam dengan air yang otomatis disemburkan ke seluruh ruangan saat mendeteksi asap ataupun api.
- Menyiapkan alat detektor khusus karbon monoksida agar keselamatan Anda dan keluarga tetap terjaga.
Tapi, mempersiapkan sendiri berbagai alat pencegah kebakaran tentunya sulit. Bagaimana cara membelinya, dimana harus membelinya, tentunya akan menjadi pekerjaan rumah yang bisa jadi merepotkan.
Apa ada cara yang lebih mudah? Tentu saja ada! Hubungi saja kami, TotalFire! Kami adalah pakar pencegah kebakaran yang sudah dipercaya berbagai brand nasional dalam menyediakan kebutuhan untuk pencegahan kebakaran. Kemampuan kami sudah teruji. Ada pelayanan untuk semua kebutuhan Anda termasuk deteksi pencegahan kebakaran. Kami adalah ahlinya. Hubungi TotalFire sekarang, karena hidup Anda adalah prioritas kami.