Gas Halon sebelumnya banyak digunakan untuk agen pemadam kebakaran. Namun karena risiko emisi dari bahan ini maka digunakan agen alternatif seperti agen berbasis karbon, karbon dioksida, dan Heptafluoropropane. Bahan alternatif tersebut dinilai lebih aman dan efektif untuk mengatasi bahaya kebakaran. Mengapa agen pemadam halon saat ini diganti? Simak pembahasan berikut.
Contents
Apa itu Gas Halon?
Sebagai agen pemadam, Halon masih digunakan sekarang namun tidak ada produksi baru lagi. NFPA sebelumnya menyebut bahwa Halon termasuk sebagai clean agent karena non-konduktif sehingga aman untuk kebakaran listrik dan tidak meninggalkan residu. Sayangnya, gas ini memiliki potensi yang tinggi untuk penipisan ozon dan pemanasan global.
Sesuai dengan Protokol Montreal dan U.S. Environmental Protection Agency, produksi Halon dihentikan pada 1 Januari 1994. Penggunaan gas ini telah berkurang selama bertahun-tahun namun masih ada permintaan untuk aplikasi tertentu.
Sebagai bahan pemadam, gas halon masih dapat digunakan. Ini merupakan gas cair terkompresi yang memadamkan api dengan memutus reaksi rantai kimia. Api sendiri membutuhkan tiga elemen untuk bertahan yaitu oksigen, panas, dan bahan bakar. Jik mengganggu atau menghilangkan salah satunya maka api tidak dapat bertahan.
Terkait dengan masalah lingkungan, Halon kemudian mulai digantikan dengan bahan alternatif yang lebih aman. Tapi Halon masih sering digunakan untuk beberapa aplikasi penting seperti pesawat sipil, sistem militer, dan untuk eksplorasi minyak dan gas.
Peraturan EPA melarang pelepasan halon selama pengujian, pemeliharaan, servis, perbaikan, atau pembuangan peralatan. Peraturan juga melarang pelepasan halon yang terjadi karena pemilik gagal memelihara peralatan yang mengandung halon. Peraturan tersebut mengecualikan pelepasan terbatas untuk pertimbangan kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan lainnya.
Peralatan yang mengandung halon harus dibuang dengan benar pada akhir masa pakai. Pembuangan dilakukan dengan mengirimkan peralatan untuk pemulihan atau daur ulang ke fasilitas yang beroperasi sesuai dengan standar. Peralatan dengan halon juga dapat dihancurkan menggunakan salah satu dari beberapa proses terkontrol yang diidentifikasi dalam peraturan.
Alternatif Gas Halon untuk Proteksi Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran menggunakan agen non air untuk meredam api dengan cepat serta kerusakan yang minimal baik bagi aset, peralatan, atau mesin dalam ruangan. Halon yang sebelumnya dipakai kemudian ditemukan memiliki zat kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan ozon. Oleh karena itu digunakan agen pemadam lain yang lebih ramah lingkungan. Apa saja alternatif untuk halon?
3M™ Novec™ 1230
Cairan pelindung kebakaran 3M™ Novec™ 1230 didasarkan pada bahan kimia eksklusif dari 3M yang disebut C6-fluoroketone. Ini juga dikenal sebagai dodecafluoro 2-methylpentane-3-one, nomenklatur ASHRAE-nya adalah FK 5-1-12. Ini seperti yang ditetapkan dalam standar agen bersih NFPA 2001 dan ISO 14520. 3M™ Novec™ 1230 adalah bahan dengan berat molekul tinggi, dibandingkan dengan bahan pembersih halokarbon generasi pertama.
FM 200
Agen pemadam FM-200 adalah senyawa karbon, fluor dan hidrogen (CF3CHFCF3). Ini tidak berwarna, tidak berbau dan secara elektrik tidak konduktif. Agen ini menekan api dengan kombinasi mekanisme kimia dan fisik tanpa mempengaruhi oksigen yang tersedia. Hal ini memungkinkan personel untuk melihat dan bernapas, sehingga mereka dapat meninggalkan area kebakaran dengan aman.
Inergen
Inergen merupakan agen pemadam yang terdiri dari tiga gas alami yaitu nitrogen, karbon dioksida, dan argon. Agen pemadam api yangs atu ini tidak meninggalkan residu serta tidak bersifat korosif sehingga tidak merusak properti di area kebakaran. Inergen juga aman bagi lingkungan, tidak menyebabkan penipisan ozon yang bisa berakibat pemanasan global. Ini berarti inergen aman dan tidak akan dilarang.
Halotron
Produk Halotron adalah bahan pemadam api bersih berbasis halokarbon dengan berbagai aplikasi komersial, industri, maritim dan militer. Mereka dibuang baik sebagai cairan yang menguap dengan cepat (Halotron I) atau gas (Halotron II) yang tidak meninggalkan residu. Ini meminimalkan atau menghilangkan potensi kerusakan pada aset berharga seperti peralatan elektronik, mesin, motor, dan bahan konstruksi.
Agen Pemadam Karbon Dioksida
Karbon dioksida adalah agen gas bersih, dalam pasokan berlimpah dan dapat disimpan baik dalam silinder tekanan tinggi atau tangki tekanan rendah. Ini telah digunakan secara efektif sebagai gas pemadam kebakaran sejak awal 1900-an.
Karbon dioksida terus digunakan dalam berbagai aplikasi di seluruh dunia untuk pemadaman kebakaran cairan yang mudah terbakar, kebakaran gas, kebakaran berenergi listrik dan pada tingkat yang lebih rendah, kebakaran yang melibatkan bahan selulosa biasa seperti kertas dan kain.
Agen pemadam alternatif dari Halon tersebut tidak memiliki potensi untuk merusak ozon sehingga bisa digunakan dengan lebih aman. Pemilihan alat pemadam dengan agen tertentu tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Konsultasi dengan jasa profesional juga dapat membantu untuk menentukan alat dan sistem pemadam yang cocok.
Secara umum, pengganti halon ini cocok untuk tempat-tempat yang memiliki peralatan atau benda-benda sensitif seperti peralatan elektronik dan dokumen. Ini juga cocok untuk operasi militer, manufaktur, museum, dan lain-lain. Pemasangan sistem proteksi kebakaran di tempat-tempat tersebut sudah seharusnya dilakukan secara profesional. Kebakaran yang tak dapat dikendalikan bisa merusak peralatan atau aset penting yang ada di ruangan tersebut.
Penggunaan alternatif gas Halon saat ini sudah dilakukan oleh produsen alat pemadam kebakaran. Pemasangan dan penyediaan alat tersebut dapat dipercayakan melalui jasa proteksi kebakaran Totalfire Indonesia. Kami melayani pemasangan proteksi kebakaran mulai dari alarm, alat pemadam, sistem sprinkler, dan lainnya. Silakan konsultasi terlebih dahulu pada tim ahli kami untuk proses desain sistem proteksi kebakaran bangunan Anda.