Kebakaran merupakan bencana yang perlu dihindari. Alat deteksi untuk gejala kebakaran perlu dimiliki oleh setiap gedung. Jika sejak dini munculnya tanda kebakaran dapat terdeteksi maka bisa ditangani dengan lebih mudah. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan sistem proteksi kebakaran berupa alarm detektor di berbagai tempat.
Contents
Apa Saja Gejala Kebakaran?
Kebakaran merupakan nyala api yang terjadi di tempat yang tidak seharusnya. Adanya kebakaran bisa disebabkan oleh banyak faktor. Sumber kebakaran bisa berupa puntung rokok, tabung kompor gas, korsleting listrik sampai cuaca panas. Ada juga bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kertas, kain, atau bahan kimia seperti bensin dan minyak tanah. Adanya bahan yang mudah terbakar bisa menambah risiko terjadinya kebakaran.
Di gedung perumahan dan perkantoran biasanya sudah tersedia alat yang bisa mendeteksi kebakaran. Alat tersebut mendeteksi secara dini jika muncul gejala terjadinya kebakaran. Ini penting agar kebakaran kecil tidak berkembang menjadi besar. Indera manusia juga bisa mendeteksi munculnya kebakaran, alat deteksi ini bisa menggantikan indera manusia yang terbatas. Ada setidaknya tiga gejala kebakaran yang bisa dideteksi, yaitu:
Asap
Saat api menyala maka akan muncul asap. Banyak alat deteksi kebakaran yang dibuat dengan sensor asap. Saat asap muncul maka alat deteksi tersebut dapat berbunyi.
Asap kebakaran sendiri berbahaya bagi pernapasan. Adanya asap dapat merampas oksigen dan ini mengandung gas berbahaya. Kandungan dalam asap api sendiri bermacam-macam karena tergantung dari bahan apa yang terbakar. Asap api berbahaya salah satunya karena mengandung partikel halus yang bisa masuk ke paru-paru.
Panas
Api terbentuk dari unsur panas, oksigen, dan bahan bakar. Panas yang berlebihan di suatu ruangan merupakan salah satu dari gejala munculnya api kebakaran. Saat terjadi nyala api kebakaran maka otomatis suhu di tempat tersebut akan meningkat. Suhu panas yang meningkat ini bisa diketahui jika memasang alat deteksi panas. Manusia yang berada di dekat sumber api juga bisa merasakan jika tiba-tiba ruangan menjadi panas.
Kobaran Api
Gejala dari kebakaran yang bisa dilihat jelas oleh mata yaitu adanya kobaran api. Kebakaran bisa terlihat karena adanya kobaran api di tempat yang tidak seharusnya. Kobaran api pada kebakaran bisa membesar jika tidak segera dipadamkan. Api dapat terus menjalar sehingga kobarannya semakin besar dan meluas.
Tanda-tanda munculnya kebakaran tersebut perlu diketahui secara dini. Oleh karena itu penting untuk memasang alat deteksi kebakaran apalagi untuk bangunan punya risiko tinggi kebakaran. Gudang, pabrik, apartemen, dan bahkan perkantoran juga perlu memiliki sistem keselamatan untuk mendeteksi munculnya kebakaran.
Jenis Alat Deteksi Gejala Kebakaran
Alat deteksi kebakaran diperlukan agar bisa lebih awal menanggulangi risiko kebakaran. Ada banyak jenis alat deteksi yang bisa digunakan namun perlu disesuaikan dengan kebutuhan bangunan. Alat yang profesional dan canggih tentunya dibutuhkan untuk bangunan yang berisiko tinggi kebakaran. Berikut ini beberapa jenis detektor kebakaran:
Detektor Asap Ionisasi
Detektor asap ionisasi merupakan alat deteksi kebakaran yang menggunakan radioisotope. Detektor ionisasi lebih sensitif pada tahap api menyala daripada detektor optik. Detektor asap memiliki dua ruang ionisasi, satu terbuka pada udara dan ruang referensi yang tidak mengizinkan masuknya partikel.
Saat ada partikel asap yang masuk dalam ruang terbuka, beberapa ion akan menempel pada partikel. Sirkuit elektronik akan mendeteksi perbedaan yang terjadi antara ruang terbuka dan tertutup. Setelah terdeteksi, selanjutnya suara alarm akan menyala.
Detektor Asap Optik atau Photoelectric
Detektor optik biasanya terdiri dari infrared atau cahaya ultraviolet, lensa dan penerima photoelectric berupa photodiode. Semua komponen tersebut diatur di dalam kotak tempat udara yang mungkin mengandung asap dari kebakaran. Di area yang luas seperti auditorium, detektor yang digunakan berupa optical beam atau projected-beam.
Deteksi asap photoelectric ini umumnya lebih responsif terhadap kebakaran yang dimulai dengan periode pembakaran yang lama. Meski ini efektif, namun pemasangan detektor direkomendasikan merupakan kombinasi panas dan asap.
Detektor Karbon Monoksida dan Karbon Dioksida
Sensor karbon monoksida mendeteksi potensi konsentrasi karbon monoksida yang tinggi. Karbon monoksida yang tinggi bisa terdeteksi karena kesalahan ventilasi saat terjadi kebocoran pada gas atau alat masak, meskipun belum muncul api.
Tingginya karbon dioksida mengindikasikan api dan dapat dideteksi oleh sensor karbon dioksida. Beberapa manufaktur menyebut jika detektor karbon dioksida ini merupakan indikator kebakaran tercepat. Tidak seperti detektor ionisasi dan optik, ini juga dapat mendeteksi api yang tidak menimbulkan api, seperti yang disebabkan oleh alkohol atau bensin.
Gejala kebakaran yang muncul bisa dideteksi lebih dini jika memasang alat detektor kebakaran. Total Fire Indonesia menyediakan sistem alarm detektor kebakaran yang berkualitas. Alat deteksi kebakaran dari kami bisa mendeteksi nyala api, asap, emisi gas, dan juga panas. Tak hanya alat detektor, produk pemadam kebakaran lainnya juga kami sediakan untuk para pelanggan.