Program proteksi kebakaran RS sangatlah penting untuk selalu dimutakhirkan. Kebakaran yang terjadi di bangunan rumah sakit merupakan mimpi buruk bagi semua orang. Tidak hanya pasien, tenaga kesehatan, dan keluarga yang sedang menunggu mereka pun turut merasakan paniknya. Di Korea Selatan pada tahun 2018, sebuah rumah sakit terbakar. Meski kebakaran tersebut berhasil dipadamkan dalam waktu tiga jam, korban tewas mencapai 41 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Namun, berita resmi menyatakan bahwa asal api berasal dari ruang gawat darurat. Diduga, sebagian besar korban meninggal akibat menghirup asap beracun. Kita tahu bahwa asap yang ditimbulkan dari pembakaran berbagai barang dapat sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan. Tentunya dari berita ini, kita semakin paham seberapa pentingnya fire protection system yang memadai.
Contents
Kurangnya Program Proteksi Kebakaran RS Timbulkan Banyak Korban
Di rumah sakit, terdapat banyak zat yang bila terbakar akan menimbulkan asap yang lebih beracun daripada asap biasa. Sebagian korban lainnya meninggal akibat luka bakar dalam perjalanan menuju rumah sakit lain. Pada tahun 2019, sebuah rumah sakit di Brasil juga mengalami kebakaran. Saat itu, pasien rawat inap berjumlah 103 orang. Api menyebar dengan cepat dan menimbulkan kepanikan besar. Beberapa pasien hampir melompat dari lantai atas karena panik, namun berhasil diselamatkan berkat kesigapan petugas. Peristiwa di Brasil ini juga tergolong besar. Kurang lebih empat orang pemadam kebakaran mengalami luka bakar dalam proses pemadaman api. Dalam dua jam api dapat dikendalikan, namun tetap saja ada korban jiwa.
Di India, kebakaran juga dialami sebuah rumah sakit di India Timur pada tahun 2016. Korban tewas berjumlah 19 orang dan beberapa saat kemudian bertambah menjadi 23 jiwa. Sumber api berasal dari bangsal dialisis. Seperti peristiwa di Brasil, kepanikan juga melanda orang-orang di rumah sakit India. Beruntung, petugas kepolisian dan pemadam telah memperingatkan agar tidak melompat dari gedung. Sebagian besar korban dapat dievakuasi dengan baik.
Kunci Program Proteksi Kebakaran RS
Dari tiga peristiwa di atas, ada pelajaran penting yang dapat diambil. Di rumah sakit pertama, kebanyakan korban meninggal karena gas beracun. Pada kasus kedua, kepanikan menyebabkan pasien hampir melakukan tindakan berbahaya. Dan pada yang ketiga, sumber kebakaran berasal dari alat medis yang digunakan dalam proses dialisis. Semuanya berhasil dipadamkan dalam waktu dua hingga tiga jam, namun tetap memakan korban yang tidak sedikit. Dapat disimpulkan bahwa:
Zat Berbahaya
Zat berbahaya yang berpotensi menimbulkan asap beracun sama pentingnya dengan keselamatan pasien. Dalam evakuasi kebakaran, tim harus dibagi menjadi dua: satu fokus menyelamatkan pasien dan satu lagi mengamankan bahan atau zat berbahaya agar tidak memperparah situasi.
Kepanikan
Kepanikan membuat banyak pasien bahkan tenaga kesehatan hampir melakukan tindakan berbahaya yang justru dapat merenggut nyawa. Untuk mengatasinya, diperlukan pelatihan dan bimbingan bagi seluruh pekerja rumah sakit agar tetap tenang dalam situasi darurat. Edukasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan agar mereka tahu cara membantu dengan aman.
Kelistrikan dan Peralatan Medis
Pada rumah sakit ketiga, alat dialisis menjadi penyebab kebakaran. Ini menunjukkan bahwa pengecekan berkala dan pemeliharaan peralatan medis serta sistem kelistrikan sangat penting demi keselamatan bersama. Instalasi listrik di rumah sakit harus mengikuti standar keselamatan tertinggi, termasuk adanya sensor suhu, pemutus arus otomatis, dan sistem deteksi dini.
Waktu Penanganan
Beberapa peristiwa membuktikan bahwa pemadaman api berpacu dengan waktu. Meski api dapat dijinakkan dalam waktu singkat, korban sering kali sudah berjatuhan. Jika api sudah berkobar besar, akan sulit dikendalikan. Oleh karena itu, kesigapan seluruh elemen sangat dibutuhkan untuk menekan dampak kebakaran.
Simulasi pemadaman kebakaran adalah bagian penting dari program proteksi kebakaran RS. Latihan ini dapat membantu melatih ketenangan, kesigapan, dan kecepatan para personil. Dengan begitu, mereka tahu apa yang harus dilakukan dan ke mana harus menuju saat kebakaran terjadi. Masyarakat juga diimbau untuk segera melapor pada petugas jika melihat api sekecil apa pun agar dapat segera ditangani sebelum membesar.
Instalasi Alat Pengaman dan Pemadam
Selain mengadakan simulasi untuk melatih para personil, peningkatan program proteksi kebakaran RS pada sektor perangkat keras juga wajib dilakukan. Sistem seperti alarm kebakaran otomatis, sprinkler, detektor asap, dan tabung pemadam harus selalu dalam kondisi siap pakai. Untuk implementasi yang profesional, TotalFire Indonesia dapat membantu. Kami adalah vendor yang berfokus pada sistem pengamanan kebakaran, meliputi konstruksi, pengadaan, perawatan, rekayasa, serta pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Kami memiliki ahli dalam segala hal yang diperlukan untuk menangani kebakaran secara menyeluruh. Karena hal ini menyangkut keselamatan banyak jiwa, dedikasi kami sepenuhnya tercurah untuk memberikan perlindungan terbaik bagi semua pihak yang membutuhkan.