Kenali Apa Saja Jenis-Jenis Peralatan Proteksi Bahaya Kebakaran

Peralatan Proteksi Bahaya Kebakaran

Ada berbagai macam peralatan proteksi bahaya kebakaran, beberapa diantaranya sudah dikenal luas seperti hydrant maupun tabung pemadam api. Setiap jenis alat memiliki cara kerja dan fungsinya masing-masing. Berikut ini informasi sekilas mengenai fungsi alat proteksi kebakaran pada bangunan yang secara umum sudah dikenal maupun yang belum familiar.

Tabung Pemadam Kebakaran

Seperti namanya alat pemadam kebakaran yang satu ini berbentuk tabung. Pengoperasiannya ada yang secara manual, otomatis maupun dilempar. Tabung pemadam berisi bahan-bahan pemadam api ada yang berbentuk bubuk, foam (busa), air maupun liquid gas.

Berdasarkan bentuknya, tabung pemadam kebakaran dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Pertama portabel, fungsinya untuk memadamkan kebakaran yang bersumber dari api atau asap kecil. Yang Kedua tabung pemadam roda fungsinya untuk memadamkan kebakaran yang sumbernya dari api atau asap yang besa.

Fire Hydrant System

Alat pemadam kebakaran berikutnya adalah fire hydrant system. Bentuknya sangat mudah dikenali karena disimpan di lokasi yang mudah dijangkau dan mudah dilihat, diwarnai merah menyala. Biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran pada bangunan atau gedung besar/bertingkat.

System hydrant tidak semudah seperti yang terlihat karena pada dasarnya alat proteksi bahaya kebakaran yang satu ini terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah komponen-komponen fire hydrant system.

  • Pompa Hydrant fungsinya untuk memompa sumber air.
  • Selang Hydrant, fungsinya untuk menyalurkan air. didukung oleh tekanan dari pompa.
  • Nozzle, berfungsi sebagai pegangan para petugas pemadam yang berada di ujung selang.
  • Cupling, fungsinya sebagai pengikat selang dengan output pompa juga pengikat selang bagian ujung dengan pegangan pada nozzle.
  • Hydrant Pillar, fungsinya sebagai output pompa yang disambungkan ke selang untuk menyalurkan air mengarah ke sumber api.
  • Box Hydrant, fungsinya untuk menyimpan peralatan hydrant, seperti selang dan nozzle. Selain itu, box hydrant menjadi tempat output pompa, baik di luar gedung maupun di dalam.
  • Valve, fungsinya untuk buka tutup saluran air saat pompa sudah dihidupkan atau dimatikan.
  • Hose Reel, fungsinya sebagai tempat untuk menggulung selang di dalam box hydrant.

Fire Alarm System

Fire alarm system adalah proteksi bahaya kebakaran yang diinstal dengan tujuan untuk mendeteksi adanya tanda-tanda kebakaran di sebuah bangunan atau gedung. Fire alarm terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah detector. Detector dalam fire alarm ada beragam jenisnya, ada yang spesialis mendeteksi panas, api, gas dan asap. Fire alarm system dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Non Addressable System

Fire alarm jenis ini menggunakan MCFA dan detector yang sifatnya konvensional. biasanya digunakan untuk bangunan skala kecil seperti: ruko, rumah atau pertokoan.

  • Semi Addressable System

Berbeda dengan jenis non addressable, pada fire alarm yang satu ini menggunakan MCFA addressable. Disebut semi karena masih menggunakan detector konvensional.

  • Full Addressable System

Jenis fire alarm ini menggunakan MCFA dan detector yang sifatnya addressable, mempermudah proses pendeteksian. Pada setiap detector terdapat alamat sehingga jika terjadi tanda-tanda kebakaran, detector langsung mengirim sinyal ke MCFA dan bisa diketahui secara jelas area atau lokasi tanda kebakaran tersebut muncul.

FM200 Suppression System

Cara kerja proteksi bahaya kebakaran yang satu ini bisa dibilang cukup efektif karena media yang digunakannya adalah gas. Seperti kita ketahui gas dapat menghilangkan salah satu dari 3 elemen panas, bahan bakar dan oksigen yang menjadi penyebab timbulnya api. FM200 tidak akan meninggalkan bekas kebakaran, tidak mengotori dan merusak perangkat listrik.

System FM200 dirancang otomatis tanpa bantuan tangan manusia dan sudah terpasang fire alarm. Proteksi kebakaran ini berfungsi tanpa harus menunggu munculnya api. Walau baru muncul asap, fire alarm otomatis dengan cepat mendeteksi asap tersebut, kemudian akan mengambil langkah cepat melakukan tindakan dengan mengirimkan sinyal dan FM200 akan bekerja otomatis memadamkan api.

Dalam beberapa kasus tertentu, apabila fire alarm system atau kelistrikan mengalami kegagalan FM200 masih tetap bisa dioperasikan secara analog.

Fire Kitchen

Kebakaran memiliki klasifikasi berdasarkan bahan yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran, salah satunya adalah yang disebabkan bahan cair yang biasanya ditemukan di dapur, seperti lemak, minyak, mentega dsb.

Fire kitchen memiliki penutup (kap) yang fungsinya untuk mencegah api menjalar dengan menutup aliran oksigen dan memadamkan api. Alat proteksi kebakaran ini mengandung bahan kimia basah yang mampu mengubah bahan cair seperti minyak dan lemak menjadi senyawa sabun.

Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis proteksi bahaya kebakaran. Jika Anda berminat untuk menginstalasi proteksi kebakaran pada gedung atau tempat usaha, bisa hubungi TotalFire Indonesia untuk mendapatkan proteksi kebakaran berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Untuk mengetahui lebih banyak informasi seputar fire protection, dalam company profile TotalFire, Anda dapat mengetahui kategori peralatan proteksi kebakaran lainnya beserta fungsinya yang dibahas satu persatu secara detail dalam bentuk artikel.