Kebakaran memang seringkali menjadi buah bibir yang meresahkan masyarakat. Sebab sedikit percikan saja bisa menimbulkan kerugian yang begitu besar. Pasalnya, api dapat menjalar ke berbagai tempat meski hanya dengan hitungan menit. Oleh karenanya, setiap tempat perlu memiliki proteksi kebakaran dan teknik keselamatan yang teratur.
Proteksi kebakaran adalah sistem yang melindungi bangunan jika terjadi kebakaran sehingga dapat meminimalisasi adanya kerugian. Api adalah suatu reaksi kimia yang untuk membuatnya memerlukan beberapa komponen. Mulai dari panas, oksigen, sampai bahan bakar. Jadi api itu dapat terbentuk jika ketiga komponen tersebut dihadirkan dalam proporsi yang tepat. Tiga komponen penyusun pembentuk api inilah yang seringkali disebut dengan segitiga api.
Contents
Apa Itu Proteksi Kebakaran?
Kebakaran adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh reaksi oksidasi eksotermis yang memunculkan api. Sedangkan secara asuransi, kebakaran diartikan sebagai sesuatu yang benar-benar terbakar pada benda yang tidak seharusnya terdapat nyala api. Kebakaran juga bisa diartikan dengan nyala api yang tidak disengaja yang akibatnya menimbulkan kerugian atau bahkan kecelakaan. Selain itu, kebakaran juga sering kali memicu risiko besar bagi keselamatan jiwa dan kelestarian lingkungan.
Proteksi Kebakaran
Sistem proteksi kebakaran adalah perlindungan sejak dini untuk menanggulangi jika terjadi kebakaran. Di dalamnya memuat dua sistem proteksi, yaitu sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Nah, setiap proteksi tersebut memiliki perannya masing-masing. Untuk proteksi kebakaran aktif, fungsinya lebih kepada pemadaman sehingga dapat secara aktif mendeteksi gejala munculnya api. Contohnya adalah sprinkler, detektor asap, alarm kebakaran, dan alat pemadam api ringan (APAR). Meski begitu, proteksi kebakaran aktif ini masih memerlukan manusia untuk mengaktifkan sistemnya pada beberapa alat tertentu.
Sedangkan untuk sistem proteksi kebakaran pasif mengandalkan kemampuan dari komponen tertentu. Pasalnya, untuk proteksi kebakaran pasif lebih kepada kemampuan struktur bangunan penghambat api. Sarananya bisa berupa dinding tahan api, pelapis kabel, kaca tahan api, dan masih banyak lagi. Sistem ini tidak membutuhkan tindakan langsung tetapi dirancang untuk memperlambat penyebaran api sehingga penghuni memiliki waktu lebih untuk menyelamatkan diri.
Solusi Sistem Proteksi Kebakaran
Memasang sistem proteksi kebakaran tidaklah bisa dilakukan oleh orang sembarangan. Sebab, harus dilakukan analisis mendalam mengenai bangunan. Tidak lupa juga komponen serta seluruh fasilitas yang ada. Analisis inilah yang harus dilakukan sesuai standar keselamatan dan kelegalan bangunan terkait. Untuk itu, Anda bisa percayakan analisis bangunan untuk proteksi kebakaran kepada TotalFire Indonesia. Kami adalah kontraktor fire protection yang secara aktif dapat menjadi mitra terbaik Anda.
Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Anda pasti sudah tidak asing lagi bukan dengan proteksi dan teknik keselamatan? Nah, selanjutnya akan kami bahas mengenai K3 atau Anda biasa mengenalnya dalam kata Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Setiap pekerjaan pasti memiliki teknik keselamatan masing-masing tergantung seberapa besar risiko yang akan ditimbulkan. Selain itu, dengan mengetahui teknik keselamatan, Anda bisa mengantisipasi setiap kejadian. Lalu, jika terjadi kebakaran, apa yang sebaiknya kita lakukan?
Menutup Wajah
Meski sudah terdapat proteksi kebakaran, penting sekali bagi Anda melakukan beberapa cara menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi. Jika api sudah menjalar dan asap telah memenuhi ruangan, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah menutup wajah. Pasalnya, asap yang terhirup ini akan membuat pernapasan menjadi sesak sehingga kita tidak bisa berpikir jernih. Menutup wajah menggunakan kain atau handuk basah sangat dianjurkan.
Handuk basah yang menutupi wajah akan membantu Anda agar tidak menghirup asap pekat. Selanjutnya, Anda bisa mencari jalan keluar ruangan atau tempat evakuasi khusus.
Berjalan Merunduk
Jika telah melakukan teknik penyelamatan yang pertama, yaitu dengan menutup wajah dengan kain basah, maka saat mencari jalan keluar disarankan untuk berjalan merunduk atau merangkak. Pasalnya, dengan posisi tersebut, Anda dapat menghindari menghirup asap yang telah menjalar ke seluruh ruangan. Merangkaklah dengan hati-hati dan hindari kawasan yang terkena api.
Berguling Jika Terbakar
Jika Anda terkena api sebelum sempat menghindar, segera lepaskan pakaian yang telah terkena api tersebut, atau Anda juga bisa berguling-guling di lantai untuk memadamkan api. Ingatlah untuk melindungi wajah saat berguling guna mengurangi risiko luka bakar pada bagian vital. Jika bangunan tersebut menggunakan standar keselamatan proteksi keamanan pasif, api tidak akan sampai menjalar cepat ke seluruh gedung.
Fokus Untuk Menyelamatkan Diri
Hal paling penting ketika terjadi kebakaran adalah menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu. Terkadang yang sampai terlambat menyelamatkan diri karena terfokus pada barang berharga yang ada. Untuk itu, ketika api sudah tidak bisa ditolerir, Anda harus langsung mencari jalan keluar.
Hubungi Pemadam
Jika semua proteksi kebakaran dan teknik keselamatan telah dikerahkan namun api malah semakin membesar, Anda harus segera menghubungi petugas pemadam kebakaran. Ini harus dilakukan sesegera mungkin sebelum api tersebut merambat ke bangunan lainnya. Berikan informasi yang jelas kepada petugas mengenai lokasi dan situasi kebakaran untuk mempercepat respons.
Butuh Mitra Proteksi Kebakaran?
Anda membutuhkan kontraktor fire protection untuk keamanan dan kenyamanan penghuni gedung? Kini telah hadir bersama kita TotalFire Indonesia yang menyediakan jasa kontraktor fire protection. Anda sekaligus bisa berkonsultasi mengenai standar keselamatan apa saja yang dibutuhkan. Bersiaplah untuk didampingi tenaga kerja profesional dan pastinya dengan hasil kerja yang memuaskan.