Sistem pencegah kebakaran atau banyak yang menyebutnya sebagai system fire fighting adalah peralatan yang disediakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. Mungkin banyak yang hanya tahu mengenai pemadam kebakaran yang beroperasi dalam bentuk mobil. Padahal sebenarnya ada juga sistem pemadam kebakaran yang digunakan untuk gedung atau bangunan tertentu. Sistem pemadam kebakaran yang ini terdiri dari sistem sprinkler, hydrant, gas dan fire extinguisher.

Penting untuk menerapkan sistem pemadam kebakaran untuk keamanan gedung atau bangunan. Apalagi jika gedung tersebut berisi barang-barang penting. Tentunya tidak diharapkan akan terjadi kebaran sehingga merugikan. Untuk itu, maka penting untuk menerapkan sistem pemadam kebakaran.

Jenis dan Fungsi Pompa dalam Sistem Pemadam Kebakaran

Dalam sistem pemadaman kebakaran, ada 3 pompa yang dimanfaatkan dalam sistem pemadam kebakaran ini diantaranya adalah elektrik pum, diesel pump dan jockey pump. Ketika head sprinkler atau hydrant digunakan, umumnya menjadikan pompaelektrik sebagai pompa utama ketika pemadaman.

Sedangkan pompa diesel merupakan pompa cadangan dalam sebuah system pemadaman. Pompa ini akan berfungsi secara otomatis apabila pompa elektrik gagal bekerja dalam 10 detik. Dan terakhir adalah poma jockey yang difungsikan untuk menstabilkan tekanan dalam instalasi, jika tekanan mulai menunjukan penurunan, maka pompa ini otomatis berfungsi dengan sendirinya.

4 Sistem Pemadam Kebakaran yang Paling Banyak Digunakan

Ada 4 sistem yang terkenal dalam dunia pemadam kebakaran. Berikut ini adalah penjelasan mengenai sistem yang biasa digunakan dalam sistem pemadam kebakaran.

Fire Fighting Sistem Sprinkler

instalasi fire sprinkler, sistem sprinkler kebakaran

Sprinkler merupakan sistem pemadan kebakaran yang umum digunakan. Cara kerja sistem ini yakni dengan menjadikan head sprinkler sebagai alat utama dalam proses pemadaman api nantinya. Tentunya sistem sprinkler ini juga menggunakan pipa sprinkler yang telah terinstalasi dengan tekanan yang sesuai. Sesuai dengan namanya yakni sprinkler, maka head sprinkler menjadi alat utamanya dalam sistem pemadam kebakaran. Sistem ini juga dibagi menjadi 2 macam yaitu Wet Riser System dan Dry Riser System.

Wet Riser System yang merupakan seluruh instalasi pipa sprinkler yang berisi air bertekanan dengan tekanan yang stabil dan relatif tetap untuk perubahan tekanannya. Sedangkan Dry Riser System akan membuat debit air mengalir secara otomatis ketika fire alarm telah memberikan kode bahaya. Karena itulah seluruh rangkaian instasinya memakai pipa sprinkler tanpa air bertekanan.

Umumnya, gedung atau bangunan bertingkat tinggi biasanya menggunakan sistem wet riser system dengan seluruh pipa sprinkler berisi air bertekanan. Jika tekanan dalam pompa menurun, secara otomatis jockey pump berfungsi menstabilkan tekanan air dalam pipa. Apabila tekanannya terus menunjukan penurunan maka pompa elektrik akan bekerja otomatis menggantikan jockey pump.

Fire Fighting Sistem Hydrant

Sistem pemadam kebakaran jenis hydrant ini terdiri dari box hydrant dan accessories, pillar hydrant dan siemese. Box hydrant dan accessories intalasinya biasanya diletakkan atau ditempatkan di dalam gedung sebagai antisipasi apabila sistem sprinkler dan sistem fire extinguisher kewalahan mengatasi kebakaran yang terjadi dalam gedung. Sedangkan pillar hydrant biasanya ditempatkan di luar bangunan dan digunakan apabila sistem pencegah kebakaran dalam gedung tidak lagi memadai.

Dan terakhir siemese berfungsi sebagai pengisi air ground tank, dan biasanya ditempatkan pada dekat jalan utama agar memudahkan dalam proses pengisian nantinya. Seperti halnya sprinkler, sistem hydrant juga memiliki 2 system yang digunakan. Fungsi dan cara kerjanya pun tidak jauh berbeda.

Fire Fighting Fire Extinguisher

Sistem pemadam kebakaran jenis Fire Extinguisher ini sebenarnya lebih dikenal dengan nama APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Sistem yang digunaka bukan lagi otomatis melainkan dilakukan secara manual dan pastinya langsung diarahkan ke posisi api secara langsung. Untuk penempatannya sendiri, biasanya diletakan di tempat-tempat yang strategis dan pastinya sudah disesuaikan dengan peraturan Dinas Pemadam Kebakaran setempat.

Sedangkan dalam prakteknya, biasanya ada 4 tipe yaitu type A, B, C, dan D. Masing-masing tipe memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Sistem pemadam kebakaran fire extinguisher type A biasanya merupakan murtipupuse Dry Powder dengan kapasitas 3,5 Kg. Apar type B berupa gas CO2 6,8 Kg, type C berupa gas CO2 ukuran 10 Kg dan type D berupa Multipupuse Dry Chemical Powder 25 Kg lengkap dengan trolley.

Fire Fighting Sistem Gas

instalasi gaseous fire suppression system fm200 novec

Sistem pencegah kebakaran gas ini biasanya digunakan untuk ruangan tertentu. Misalkan di ruang ganset, ruang panel, ruangan elektronik, server atau ruangan yang rentan terhadap air. Dengan cara ini maka tentunya akan meminimalisir besarnya kerugian perusahaan atau perorangan tadi. Untuk sistemnya sendiri, fire fighting gas lebih terpusat, dimana tabung gas berupa (foam, FM100, CO2, dan gas lainnya). Penempatannya secara terpusat dan distribusi ke dalam ruangan biasanya melalui motorize valve atau actuator, instalasi pemimpaan dan nozzle. Sistem kerjanya sendiri biasanya berdasarkan perintah dari system alarm.

Secara umum, dalam hal upaya untuk peincegahan terjadinya kebakaran pada sebuah bangunan atau gedung, biasanya dilakukan dengan sistem pencegahan aktf dan juga pasif tergantung dari kondisi ketika itu.

Tips Memilih Sistem Pencegah Kebakaran yang Efektif

Di antara sekian banyak sistem pencegah kebakaran, Anda harus memilih satu yang paling cocok, terutama yang paling sesuai kebutuhan. mari simak uraian berikut untuk mengetahui tips memilih alat proteksi kebakaran yang paling efektif:

Identifikasi Potensi Kebakaran

asap bukanlah satu-satunya penanda bahaya kebakaran. Setidaknya ada empat jenis bahan yang bisa menyulut kebakaran besar. Di antaranya kayu, kain, kertas, plastik dan bahan semacamnya masuk kategori tipe A. Selanjutnya, cairan seperti minyak dan gas yang mudah terbakar termasuk kebakaran tipe B.

Tipe C adalah kebakaran yang disebabkan oleh perangkat listrik, sementara tipe D adalah kebakaran yang disulut oleh logam yang mudah terbakar. Pemilihan sistem pencegah kebakaran harus menyesuaikan dengan tipe benda yang paling potensial menyulut kebakaran. Sebab ini nantinya akan berkaitan dengan bagaimana cara memadamkannya secara cepat dan efektif.

Periksa Fitur Perangkat Pemadam dan Pilih yang Paling Andal

Memilih perangkat pemadam kebakaran haruslah teliti dan rinci. Setiap supplier akan memiliki materi promosi yang menarik, entah dari penawaran harga maupun kelengkapan fiturnya. Seorang pembeli yang bijak harusnya tidak mudah tergiur harga murah, tapi teliti memeriksa fitur yang tersedia.

Luangkan waktu untuk riset latar belakang perusahaan, hingga memeriksa spesifikasi produk. Pastikan Anda memilih fitur keselamatan yang paling efektif menyelamatkan jiwa, serta bisa menghemat waktu dan biaya. Anda juga seharusnya mendapatkan layanan after sale, terutama untuk layanan instalasi dan perawatan sistem.

Pilih Mitra Bisnis yang Mampu Menyediakan Perangkat Sesuai Kebutuhan

Fokuslah mencari perusahaan pemadam kebakaran yang bisa memenuhi kebutuhan Anda. Pemilihan sistem pemadam kebakaran harus terlebih dahulu mempertimbangkan lokasi, hingga fungsi dan ukuran ruangan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut akan mempengaruhi perhitungan sistem perpipaan, ruang sistem dan aspek lainnya secara akurat.

Penawaran harga juga menjadi salah satu yang terpenting untuk jadi bahan pertimbangan. Terlebih jika pengadaan sistem pencegah kebakaran dilakukan dalam jumlah banyak. Jaminan kualitas dan garansi seharusnya bisa seiring dengan penawaran harga yang paling terjangkau, sehingga Anda bisa menghemat anggaran secara efektif.

Untuk info lebih lanjut tentang pengadaan sistem pencegah kebakaran, silakan langsung menghubungi kami melalui alamat email: info@totalfire.co.id untuk mendapatkan layanan dan penawaran terbaik!

Konsultan Kontraktor Fire Protection di Indonesia