Apakah Anda pernah mendengar istilah hydrotest APAR? Hydrotest adalah prosedur untuk menguji ketahanan tabung APAR terhadap tekanan tinggi guna memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan. Berkat tes ini, kita bisa mengetahui apakah APAR tersebut masih memiliki performa yang bagus ataukah tidak.

5 Tahapan Pengujian Hydrotest APAR

Tes hydrotest merupakan tindakan penting untuk memastikan kelayakan tabung APAR. Sebab hydrotest ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecelakaan akibat malfungsi atau rusaknya APAR. Berikut beberapa tahapan pengujian hydrotest APAR:

Pemeriksaan Fisik APAR

Hydrotest (atau disebut juga uji hydrostatic) adalah proses untuk menguji kekuatan tabung pemadam api ringan terhadap tekanan tinggi. Fungsinya yaitu untuk menguji apakah performa dari alat tersebut masih dalam keadaan baik ataukah tidak.

Pengujian hydrostatic memerlukan tenaga profesional yang kompeten dalam bidangnya. Proses ini harus mengikuti standar internasional seperti NFPA dan SNI, yang mencakup prosedur, alat uji, dan parameter keselamatan.

Tahap pertama dari proses hydrotest adalah melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik ini merupakan upaya untuk menemukan kerusakan pada tabung APAR dari segi visual atau yang bisa kita lihat dengan kasat mata.

Petugas akan mengecek detail berbagai kerusakan seperti karat, korosi, ulir rusak, atau penyok. Jika ditemukan kerusakan, tabung akan langsung didiskualifikasi dari pengujian lanjutan.

Ketika petugas menemukan kerusakan secara fisik, maka mereka akan menyingkirkan tabung-tabung yang bermasalah dan tidak memakainya lagi. Sebab tabung yang rusak dapat membahayakan dan berpotensi menyebabkan masalah bagi orang yang menggunakannya.

Melepas Seluruh Komponen Internal APAR

Bagi APAR yang sudah lolos dari tahap pemeriksaan fisik, maka selanjutnya akan menjalani pemeriksaan komponen internal. Pemeriksaan part internal ini meliputi:

Memeriksa Valve

Katup (valve) merupakan komponen penting yang mengatur aliran media pemadam saat APAR digunakan. Ketika melakukan pelepasan part internal, pastikan Anda mengecek performa dari katupnya, apakah masih memiliki kekuatan yang baik atau sudah menurun performanya. Jika performa sudah menurun, maka itu artinya Anda perlu mengganti katup dengan yang baru.

Mengecek Hose atau Selang

Selain mengecek katup, pemeriksaan juga berlaku untuk selang. Selang merupakan media aliran bahan pemadam. Ketika kondisi selang sudah rusak, retak, atau berlubang maka perlu penggantian.

Memastikan Nozzle Tidak Tersumbat

Nozzle merupakan komponen yang letaknya berada di ujung selang. Fungsinya adalah sebagai tempat untuk keluarnya bahan pemadam. Pastikan juga area nozzle tidak tersumbat agar bahan pemadam dapat keluar tanpa hambatan.

Seluruh komponen internal harus dilepas, dan tabung harus dikosongkan serta dikeringkan sebelum pengujian dilakukan. Sebab untuk melakukan hydrotest APAR tabung harus dalam keadaan kosong dan tidak ada apapun yang tersisa.

Mengosongkan Tabung APAR

Setelah tahap pelepasan, selanjutnya pastikan juga bahwa tabung pemadam api portable ini benar-benar dalam keadaan kosong. Selanjutnya petugas akan mengecek kembali bagian dalamnya untuk mengetahui indikasi kerusakan.

Apabila terdapat beberapa indikasi, misalnya timbulnya korosi pada bagian dalam, tabung penyok, bocor dan lain sebagainya. Maka pengecekan akan berhenti dan tabung akan dibuang sebab sudah tidak layak untuk kita gunakan kembali.

Mengisi Tabung APAR dengan Air

Ketika sudah melalui tahap pemeriksaan internal dan eksternal namun tidak ada tanda-tanda kerusakan, maka tabung siap untuk mendapatkan pengecekan lanjutan.

Pengecekan hydrotest APAR mengacu pada standar yang berlaku dari NFPA 10. Hydrotest adalah metode pengujian yang menggunakan media air atau bahan cair ringan lainnya untuk mendeteksi kejanggalan pada tabung.

Media pengujian harus berupa cairan yang tidak mudah terbakar dan bersifat non-kompresibel, seperti air bersih, untuk menghindari risiko ledakan. Pada proses uji hydrotest, tabung APAR akan petugas isi dengan air ataupun bahan penguji lainnya hingga penuh. Kemudian tabung juga akan melalui serangkaian uji tekanan untuk mengetahui kelayakan dan performanya.

Melakukan Uji Tekanan APAR

Pengujian dengan metode hydrotest merupakan upaya untuk mengetahui apakah APAR masih dalam fungsi yang baik ataukah tidak. Caranya dengan memberikan tekanan yang melebihi tekanan kerja normalnya.

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan pada saat melakukan uji tekanan. Salah satunya adalah menyesuaikan dengan isian dari bahan pemadam api portable tersebut. Berikut beberapa contohnya:

Uji Tekanan untuk APAR dengan Media Gas

APAR dengan media gas merupakan salah satu APAR yang bekerja dengan tekanan jauh lebih tinggi dari media lain. APAR dengan media gas seperti CO₂ umumnya memiliki tekanan kerja antara 50–60 bar, sedangkan jenis gas lainnya bisa berbeda sesuai spesifikasi produsennya.

Ketika melakukan uji tekanan, Anda dapat menambahkan dengan intensitasnya 1,5 kali dari tekanan kerjanya. Angka inilah yang biasa orang gunakan untuk menguji APAR berbahan gas.

Uji Tekanan untuk APAR Isian Karbondioksida

APAR dengan isian karbondioksida merupakan bahan pemadam api yang memiliki sifat yang hampir sama dengan media gas. Oleh karena itu untuk metode uji tekanannya, APAR ini juga diuji dengan tekanan 1,5 kali dari tekanan kerjanya.

Uji Tekanan untuk APAR Isian Busa atau Cairan

Busa mekanik dan cairan memiliki intensitas tekanan jauh lebih kecil dari APAR berbahan gas. Pada umumnya, alat pemadam api ringan ini memiliki tekanan kerja antara 15 sampai dengan 20 bar.

Jadi ketika ingin melakukan uji tekanan pada alat tersebut, intensitasnya harus lebih besar daripada tekanan kerjanya. APAR berbahan cairan atau foam biasanya diuji dengan tekanan sekitar 20 kg/cm², dan waktu tahan disesuaikan dengan standar pengujian yang berlaku.

Hydrotest APAR merupakan tindakan yang dapat Anda ambil untuk menguji kelayakan tabung pemadam api ringan. Tabung yang rusak tidak hanya tidak dapat berfungsi dengan maksimal, namun juga dapat berisiko menyebabkan kecelakaan. Misalnya dapat meledak dan pecah sehingga membahayakan orang yang menggunakannya.

Aturan mengenai pengecekan tabung dengan cara hydrotest tercantum dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tepatnya dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor PER.37/MEN/X/2016 tentang Bejana Tekan dan Tangki Timbun.

Tabung pemadam kebakaran portable termasuk dalam kategori bejana bertekanan. Oleh karena itu, kelayakan dan performanya harus diuji secara berkala melalui perawatan dan pengujian rutin. Hydrotest APAR umumnya dilakukan setiap 5 tahun, tergantung pada jenis media yang digunakan, serta mengacu pada standar NFPA 10 dan peraturan lokal. Pengujian ini wajib dilakukan oleh teknisi bersertifikat di fasilitas resmi. Pastikan seluruh proses dan hasil inspeksi dicatat dalam log book APAR sebagai dokumentasi pemeliharaan yang sah.