Fire alarm merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi kebakaran. Berkat alat ini gejala kebakaran dapat kita ketahui sejak dini dan orang dapat segera melakukan evakuasi untuk melakukan penyelamatan diri. Mari kita pelajari lebih lanjut apa saja komponen penyusun fire alarm system.
Apa Saja Komponen Penyusun Fire Alarm?
Untuk mendeteksi kebakaran, fire alarm membutuhkan bantuan dari berbagai komponen pendukung. Beberapa komponen yang terdapat pada instalasi pemadam kebakaran ini antara lain:
Detektor
Untuk dapat mengetahui adanya kebakaran dalam sebuah gedung atau bangunan, kita membutuhkan komponen yang bernama detektor. Seperti namanya, detektor adalah komponen yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala kebakaran.
Untuk dapat menjalankan tugasnya, detektor ini memanfaatkan berbagai sensor untuk menangkap gejala-gejala abnormal pemicu kebakaran. Jenis sensor pendeteksi tersebut ada beberapa jenis, yaitu :
Detektor Asap
Detektor asap adalah alat yang memiliki desain dengan sensor kepekaan terhadap intensitas asap. Jadi alat ini akan mendeteksi seberapa besar intensitas asap dalam sebuah ruangan.
Apabila ruangan tersebut terdeteksi memiliki kandungan asap yang melebihi batas normal. Maka secara otomatis sensor akan bereaksi dan membunyikan alarm.
Detektor Panas
Detektor panas adalah alat yang memiliki kepekaan tinggi terhadap panas. Alat yang satu ini juga sering disebut sebagai heat detector. Untuk menjalankan tugasnya, alat memanfaatkan saklar bi-metal. Saklar bi-metal inilah yang memiliki kepekaan tinggi terhadap panas.
Jadi apabila sebuah bangunan atau ruangan terdapat peningkatan suhu yang signifikan. Maka alat ini akan menangkap hal tersebut sebagai gejala bahaya dan mengaktifkan alarm untuk memberi peringatan.
Detektor Gas
Ada banyak sekali hal yang memicu terjadinya kebakaran, salah satunya adalah bersumber dari kebocoran gas. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka terciptalah detektor gas.
Seperti namanya, detektor ini merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi intensitas gas dalam sebuah ruangan. Jenis gas yang dapat terdeteksi dalam sensor adalah LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan LNG (Liquefied Natural Gas). Sebab kedua jenis ini merupakan yang paling banyak orang pakai, baik untuk kebutuhan industri ataupun rumahan.
Detektor Api
Detektor api terkenal juga dengan sebutan flame detector. Alat ini memiliki kemampuan khusus untuk mendeteksi radiasi sinar ultraviolet yang bersumber dari api yang menyala. Kelebihan alat ini adalah memiliki tingkat kepekaan yang baik terhadap panas dan tidak mudah rusak meskipun berada dalam sebuah ruangan dengan suhu tinggi sekalipun.
Panel Alarm Kebakaran
Fire alarm control panel terkenal juga dengan sebutan panel alarm kebakaran. Panel ini merupakan pusat kontrol yang mengatur koordinasi dari semua sistem instalasi.
Ketika panel ini rusak atau bermasalah, maka hal itu akan berimbas pada kinerja dari seluruh sistem instalasi. Adapun beberapa fungsi dari panel alarm, antara lain:
- Sebagai pusat kontrol yang bertugas untuk mengatur kinerja dari seluruh instalasi.
- Berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan seluruh alat dalam instalasi sesuai kebutuhan.
- Panel juga berfungsi untuk menangkap sinyal yang berasal dari detektor.
- Panel bertugas memberikan peringatan melalui alarm apabila menangkap sinyal yang relevan dari detektor.
- Panel kontrol memberikan informasi kepada pengguna tentang titik tepat lokasi kebakaran. Sesuai dengan spesifikasinya baik itu tipe konvensional maupun addressable.
- Khusus untuk yang menggunakan sistem beralamat, panel kontrol ini juga dapat memberikan informasi kepada tim pemadam kebakaran (damkar) jika ada bencana yang terjadi.
Power Supply
Power supply merupakan bagian dari fire alarm yang berfungsi sebagai alat media yang memberikan suplai daya. Apabila tidak ada suplai daya, maka keseluruhan dari sistem instalasi tidak akan dapat beroperasi.
Pada instalasi pemadam kebakaran, ada beberapa tipe power supply, antara lain:
Sumber Daya Listrik
Merupakan utama yang dapat menyuplai daya untuk instalasi pemadam kebakaran. Listrik ini biasanya terintegrasi dengan bangunan atau tempat di mana instalasi tersebut terpasang.
Karena listrik merupakan sumber daya utama sebab penggunaannya yang fleksibel dan dapat menyuplai nonstop selama 24 jam. Namun apabila tidak mungkin menggunakan listrik, kita dapat memanfaatkan media lain sebagai catu daya.
Sumber Daya Baterai
Selain listrik, kita juga dapat memanfaatkan sumber daya lain sebagai power supply. Salah satunya yaitu menggunakan baterai. Namun untuk dapat menyuplai kebutuhan daya dari instalasi pemadam kebakaran, sebaiknya Anda harus memenuhi kebutuhan kapasitas daya.
Penggunaan baterai sebagai power supply biasanya terjadi pada berbagai kondisi. Contohnya mengatasi kebakaran akibat korsleting listrik atau ketika sumber daya listrik utama sedang bermasalah.
Sistem Peringatan
Selanjutnya ada juga komponen yang berfungsi sebagai sistem peringatan. Sistem peringatan ini merupakan bagian dari fire alarm yang berfungsi untuk memberitahukan kepada lingkungan dan orang-orang sekitar ketika ada indikasi kebakaran.
Dengan adanya sistem peringatan ini, maka orang dapat mengambil tindakan apabila ada situasi bahaya. Mereka juga dapat cepat tanggap untuk melakukan evakuasi dan menyelamatkan diri ketika ada sinyal bahaya.
Sistem peringatan pada instalasi pemadam kebakaran terbagi menjadi dua macam yaitu :
Manual Call Point
Sistem peringatan yang pertama adalah manual call point. Sistem ini memungkinkan bagi orang dalam suatu tempat untuk menyalakan alarm secara manual. Jadi alarm dapat menyala dan memberikan peringatan walaupun sensornya belum mendeteksi gejala kebakaran.
Manual call point pembuatannya bertujuan untuk mempermudah prosedur keselamatan. Jadi pengguna gedung dapat memberikan peringatan kepada yang lainnya mengenai gejala kebakaran.
Untuk mempermudah tujuan ini, biasanya alarm peringatan letaknya berada pada area yang mudah untuk terjangkau orang. Jadi ketika ada situasi darurat, orang dapat dengan mudah menjangkau area ini dan memberikan peringatan kepada yang lainnya.
Sistem Peringatan Otomatis
Selain sistem peringatan manual call point, ada juga sistem detektor otomatis. Jadi sistem ini berlaku dengan cara memanfaatkan peran detektor untuk mengetahui adanya gejala kebakaran.
Ketika sistem mendeteksi adanya situasi abnormal yang memicu timbulnya api, maka sistem akan mengaktifkan alarm secara otomatis dan memberi peringatan kepada seluruh penghuni gedung.
Indicator Lamp
Indicator lamp adalah komponen yang bertugas untuk memberikan peringatan secara visual. Komponen ini akan menyalakan lampu dan berkedip secara otomatis ketika sensornya menangkap adanya gejala bahaya. Namun jika tidak ada tanda-tanda kebakaran, lampu ini juga akan mati secara otomatis.
Fire Bell
Merupakan bagian dari fire alarm yang bertugas untuk memberikan peringatan melalui suara. Fire bell ini biasanya terpasang pada tempat-tempat yang strategis. Sehingga ketika berbunyi maka seluruh orang yang terdapat pada tempat itu bisa mendengarnya.
Kesimpulan
Demikian beberapa komponen penyusun fire alarm dan juga fungsinya. Masing-masing dari komponen ini memiliki kinerja yang berkesinambungan dan terintegrasi satu sama lain. Fungsinya adalah untuk memberikan peringatan dan sinyal tanda bahaya ketika ada indikasi kebakaran pada suatu tempat.

