Korsleting sering terjadi di berbagai tempat. Kira-kira, apa saja penyebab korsleting yang kerap terjadi di sekitar kita? Lalu, bagaimana mencegah korsleting agar tidak menimbulkan kerugian atau dampak yang fatal?

Korsleting dapat terjadi pada peralatan elektronik maupun kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil. Korsleting listrik atau hubungan arus pendek terjadi ketika arus listrik mengalir melalui jalur yang tidak semestinya akibat kegagalan isolasi atau kontak langsung antara konduktor berbeda potensial. Kondisi ini membuat arus mengalir melalui jalur dengan hambatan lebih rendah dari yang semestinya. Secara teknis, korsleting terjadi karena arus listrik memilih jalur dengan hambatan sangat rendah, yang menyebabkan arus melonjak secara tiba-tiba (overcurrent).

Korsleting pada peralatan elektronik dapat terjadi akibat dua kabel dengan kutub berbeda yang saling bersentuhan. Kontak langsung antara kabel dengan polaritas berbeda (fasa dan netral/ground) dapat memicu arus hubung singkat yang berbahaya.

Bahaya Korsleting

Korsleting listrik berisiko menimbulkan kebakaran. Korsleting juga dapat merusak peralatan elektronik atau rumah tangga yang terhubung ke jaringan listrik.

Ingat, jangan panik ketika melihat percikan api membakar kabel listrik karena korsleting. Tetap tenang dan segera ambil tindakan untuk mematikan sumber listrik. Kemudian, jauhkan berbagai peralatan yang sifatnya mudah terbakar. Lalu, gunakan APAR berjenis dry chemical powder atau CO2, karena keduanya efektif untuk kebakaran akibat listrik

Lalu, bagaimana korsleting listrik bisa menyebabkan kebakaran? Jawabannya, korsleting listrik dapat menimbulkan percikan api. Jika percikan tersebut ada di dekat bahan yang mudah terbakar maka api akan membesar sehingga menimbulkan kebakaran.

Penyebab Korsleting

Apa saja penyebab korsleting? Penyebab umum korsleting adalah hubungan singkat yang sering kali terjadi karena penggunaan kabel tidak sesuai daya atau kapasitas arus dari peralatan listrik yang kita gunakan. Penggunaan kabel yang tidak sesuai dengan daya listrik dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kabel menjadi panas sehingga merusak isolasi kabel.

Selain itu, kabel listrik yang rusak atau usang adalah penyebab umum korsleting listrik. Kabel yang terkelupas, terpotong, atau memiliki isolasi yang rusak bisa meningkatkan risiko korsleting. Untuk itu, perlu diperhatikan kembali kabel listrik yang terpasang di sekitar kita. Bentuk dan posisi pemasangannya.

Lakukan Ini Jika Terjadi Korsleting

Ketika terjadi korsleting, hal pertama yang harus diingat adalah jangan panik. Karena kepanikan dapat mengganggu kemampuan berpikir jernih dan berpotensi mengambil langkah-langkah keliru. Ada pun tindakan yang dilakukan ketika korsleting adalah sebagai berikut:

  1. Segera hentikan aliran listrik. Mematikan arus listrik total sehingga tak ada lagi arus listrik yang mengalir pada perangkat yang digunakan. Caranya dengan mencabut sambungan kabel atau bahkan mematikan MCB, tergantung lokasi korsleting yang terjadi.
  2. Lakukan pemeriksaan pada sakelar dan stop kontak.
  3. Lakukan pemeriksaan pada kabel listrik.
  4. Gunakan alat pelindung listrik. Beberapa jenis alat pelindung listrik yaitu MCB, MCCB dan ACB. Perbedaan MCCB dan ACB terletak pada kapasitas dan fungsi. MCCB digunakan untuk proteksi arus menengah hingga tinggi di sisi beban, sedangkan ACB digunakan untuk arus tinggi pada panel distribusi utama. Pastikan kondisi alat pelindung listrik baik dan pemasangannya berada pada posisi yang tepat.
  5. Segera cek panel beserta arus listriknya.
  6. Jika memungkinkan, segera panggil ahli listrik. Ini merupakan cara aman dan cepat dalam mengatasi korsleting listrik.

Tanda-tanda Korsleting Listrik

Jika jeli, kita pasti bisa mengetahui suatu peralatan listrik berpotensi mengalami korsleting. Apa saja tanda-tandanya? Berikut ini tanda-tanda akan terjadinya korsleting:

  1. Ada getaran pada sakelar atau stop kontak. Bila sudah mendengar getaran, itu adalah tanda agar segera mematikan aliran listrik.
  2. Adanya bau terbakar atau asap. Baunya khas seperti karet terbakar, bersumber dari kabel atau peralatan listrik yang terbakar.
  3. Nyala lampu yang berkedip atau tidak stabil.
  4. Terdengar suara ‘pop’ atau ‘pletok’ dari stop kontak.
  5. Peningkatan suhu yang signifikan pada peralatan elektronik saat digunakan.

Langkah Pencegahannya

Korsleting bisa menjadi awal munculnya percikan api dan berpotensi menimbulkan kebakaran. Tapi tidak usah khawatir, korsleting bisa dicegah. Kuncinya pada kedisiplinan kita dalam merawat dan menjaga peralatan listrik agar selalu dalam kondisi prima. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi berikut ini adalah langkah-langkahnya:

Pemeriksaan secara berkala

atau teratur terhadap kabel listrik yang ada di rumah atau lingkungan perkantoran. Segera mengganti dan melakukan perbaikan bila menemukan kerusakan pada kabel.

Memasang Miniature Circuit Breaker (MCB)

MCB atau Pemutus Sirkuit Miniatur adalah perangkat yang digunakan untuk membatasi arus listrik dan pengamanan ketika ada beban lebih. MCB punya peran vital melindungi instalasi listrik. ika arus melebihi batas nominal, MCB akan secara otomatis memutus aliran listrik untuk mencegah kerusakan. Mengantisipasi risiko terjadinya korsleting.

Cabut alat elektronik yang tidak digunakan

Bila bepergian dalam jangka waktu yang lama, dan tidak ada seorang pun di rumah maka sebaiknya mencabut alat elektronik yang tidak digunakan. Seperti televisi, kulkas, radio, dan sebagainya.

Jauhkan alat kelistrikan dari air

Jauhkan peralatan elektronik yang menggunakan arus listrik dari air dan jangkauan anak-anak. Seperti televisi, dispenser, rice cooker dan sebagainya. Mengapa? Karena alat elektronik yang terkena air dapat menyebabkan korsleting dan berisiko memicu kebakaran.Begitu pula anak-anak, jangan letakkan peralatan elektronik dalam jangkauan mereka.

Hindari sambungan terminal listrik terlalu banyak

Sebaiknya gunakan sambungan terminal listrik hanya untuk satu pemakaian. Seperti satu terminal untuk penggunaan kulkas. Tidak usah digabungkan dengan pemakaian dispenser, rice cooker, dan lainnya.

Gunakan peralatan listrik dan pemasangan instalasi yang terstandarisasi

Pastikan mengikuti acuan dari Standar Nasional Indonesia (SNI), yakni berupa Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) agar terhindar dari dampak yang membahayakan.

Jangan mengubah atau memodifikasi MCB tanpa keahlian teknis

karena dapat membahayakan sistem instalasi listrik. Jika rusak, segera minta ahli atau tukang servis untuk memperbaikinya. Jika tidak bisa diperbaiki, lebih baik menggantinya dengan yang baru.

Lindungi Aset Anda dengan Mitra Proteksi Terpercaya

Korsleting listrik merupakan ancaman nyata yang dapat menyebabkan kerusakan peralatan, kebakaran, hingga membahayakan jiwa. Penyebabnya sangat beragam, mulai dari kabel rusak, instalasi tidak sesuai standar, hingga beban listrik yang melebihi kapasitas. Namun, dengan pemeliharaan yang disiplin, pemakaian perangkat pelindung seperti MCB atau MCCB, serta edukasi mengenai tanda-tanda korsleting, risiko tersebut dapat diminimalkan secara signifikan. Untuk memastikan sistem kelistrikan dan proteksi kebakaran Anda memenuhi standar keamanan yang berlaku, percayakan kepada ahlinya. Totalfire hadir sebagai mitra profesional dalam sistem proteksi kebakaran, mulai dari perencanaan, pemasangan, hingga pemeliharaan perangkat proteksi seperti APAR, fire alarm, hingga panel distribusi. Bersama Totalfire, Anda tidak hanya melindungi aset, tetapi juga menjaga keselamatan jiwa. Jangan tunggu korsleting terjadi ambil langkah preventif sekarang.