Kebakaran kecil masih dapat dikendalikan dan tidak langsung menimbulkan ancaman besar, tetapi tetap berisiko jika tidak segera ditangani. Sayangnya, api kecil tersebut juga dapat menimbulkan kebakaran besar. Hingga lingkungan berada dalam kondisi darurat dan berbahaya. Api sendiri tidak dapat muncul dengan sendirinya. Si Jago Merah ini semakin meluas karena terdapat faktor pemicu di dekatnya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan teori segitiga api (triangle of fire).
Contents
Mengenal Teori Segitiga Api sebagai Pemicu Kebakaran
Segitiga api merupakan sebuah teori yang memaparkan tentang komponen yang dapat memicu terbentuknya api. Dengan kata lain, teori ini merupakan konsep dasar dari interaksi tiga faktor tersebut. Konsep ini sangat berguna untuk menganalisa proses terjadinya kebakaran. Sekaligus menjadi dasar untuk melakukan pencegahan dan pemadaman.
Sesuai dengan namanya, konsep ini terdiri atas tiga komponen. Jika salah satu komponen tidak ada, maka kebakaran tidak dapat terjadi. Komponen tersebut, antara lain:
Oksigen (O2)
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan oksigen untuk bernapas. Unsur ini bahkan tersedia cuma-cuma di alam bebas. Akan tetapi, gas ini juga berperan dalam pembentukan api. Dalam reaksi pembakaran, O2 berperan sebagai faktor pemicu.
Ketika terdapat benda atau bahan yang terbakar, maka oksigen mulai bereaksi. Salah satu unsur di udara ini memicu terbentuknya suhu panas, cahaya dan zat sisa lain. Api membutuhkan setidaknya 16% kadar oksigen di udara untuk dapat tetap menyala. Api akan semakin besar jika kadar oksigen bertambah.
Bahan Bakar (Fuel)
Bahan bakar merupakan seluruh jenis benda yang memicu munculnya si Jago Merah. Dalam artian, material yang mudah terbakar menjadi penyumbang proses pembakaran. Sebab, fuel memiliki peran sebagai media atau sumber energi selama terjadinya kebakaran. Jenisnya berasal dari benda padat, cair maupun gas. Contoh bahan bakar yang dapat memicu api adalah:
- Benda Padat, seperti kertas, kapas, karet, kain dan kayu.
- Benda Cair, seperti bensin, oli, minyak tanah dan spirtus.
- Benda Gas, seperti LPG, LNG, dan karbit.
Sumber Panas (Heat)
Proses pembakaran membutuhkan energi dari suhu panas. Energi ini akan memacu laju api. Sehingga semakin mudah menyebar dan membesar. Suhu tinggi menyebabkan bahan bakar melepaskan uap atau gas mudah terbakar, yang kemudian bereaksi dengan oksigen dan memicu api. Sumber panas bisa berasal dari korsleting listrik, panas ekstrem dan nyala api.
Teknik Memutus Segitiga Api Sesuai Klasifikasi Kebakaran
Kebakaran termasuk bencana yang menyebabkan kerugian besar. Sementara, potensi bahaya ini bisa terjadi pada lingkup kecil maupun besar. Fenomena si Jago Merah yang melebar, sebenarnya berasal dari api yang sulit dikendalikan.
Apalagi, komponen pemicunya sangat dekat dengan kadar yang besar. Memutus konsep triangle of fire menjadi salah satu cara yang efektif. Berikut ini beberapa metode yang bisa diterapkan:
Isolasi Oksigen (Smothering)
Untuk teknik isolasi oksigen atau “smothering” yang ini merupakan cara memutus elemen oksigen dari segitiga api yang terjadi ini. Jadinya api pun akan padam karena kurangnya udara dalam api tersebut.
Namun sederhananya begini, jika menggunakan alat pemadam kebakaran seperti contoh alat yang menggunakan teknik ini adalah selimut api (fire blanket), sedangkan CO₂ extinguisher bekerja dengan menggantikan oksigen di sekitar api. Jadinya ketika oksigen sudah mulai terisolasi, api akan mati dengan sendirinya.
Jelas teknik ini sangat efektif untuk kebakaran Kelas B (cairan mudah terbakar) atau Kelas C (gas mudah terbakar). Namun, penting untuk memilih alat pemadam yang sesuai dengan jenis kebakaran yang terjadi.
Pendinginan (Cooling)
Proses pemadaman dilakukan dengan mendinginkan suhu pada titik api. Metode ini sangat bergantung pada penurunan suhu bahan bakar atau sumbernya. Hingga titik tersebut tidak lagi mengeluarkan uap atau gas pemicu kebakaran.
Media untuk mendinginkan temperatur tinggi, biasanya menggunakan air. Namun, metode ini tidak efektif untuk bahan bakar yang reaktif terhadap air atau kebakaran yang melibatkan minyak dan bahan kimia tertentu. Sebab, petugas pemadam sulit untuk mengurangi uap dari si Jago Merah. Proses pendinginan yang benar mampu menyeimbangkan panas.
Pemisahan Bahan yang Mudah Terbakar (Starvation)
Kebakaran bisa dipadamkan secara efektif menggunakan teknik starvation. Metode ini terbilang efektif untuk menjinakkan si Jago Merah. Caranya dengan memindahkan bahan bakar yang menjadi sumber kebakaran. Sayangnya, teknik ini jarang digunakan karena pada beberapa kasus, bahan bakar sulit untuk dipindahkan.
Pemutusan Rantai Reaksi (Breaking Chain Reaction)
Kebakaran terjadi karena adanya reaksi rantai. Reaksi ini melibatkan aliran senyawa kimia yang dapat memicu nyala api. Reaksi rantai terbentuk dari reaksi kimia yang berkelanjutan dan memperkuat pembakaran. Pemutusan rantai ini dapat menghentikan kebakaran. Sehingga memutus salah satu atau sebagian atom menjadi solusi memadamkan api. Pemecahan reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan dry chemical powder.
Dilusi (Dilution)
Dilusi adalah metode pemadaman dengan menurunkan konsentrasi gas yang mendukung pembakaran melalui pengenceran menggunakan gas lembam seperti CO₂. Mengurangi kadar oksigen pada area bencana justru dapat menekan penyebaran si Jago Merah. Petugas dapat menyemprotkan gas karbon dioksida pada area bencana. Sehingga gas lembam tersebut akan menghilangkan kadar oksigen.
Tips Mencegah Kebakaran Berdasarkan Prinsip Segitiga Api di Kehidupan Sehari-hari
Bencana kebakaran bisa terjadi secara tiba-tiba karena sengaja maupun tidak. Jilatan si Jago Merah dapat mengancam area perumahan yang padat penduduk hingga tempat kerja. Tentu saja, setiap orang perlu mewaspadai kondisi darurat ini. Untuk mencegah bahaya, maka berikut ini tips yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bijaksana Dalam Menggunakan Peralatan
Zaman sekarang ini penggunaan peralatan canggih sudah terbilang umum. Dari rumah tangga hingga industri menggunakan teknologi untuk mempermudah pekerjaan. Tentunya, peralatan tersebut dapat memicu kebakaran. Oleh karena itu, harus bijak dalam menggunakan perangkat. Segera matikan apabila tidak digunakan lagi.
Mengamankan Benda-benda yang Bisa Memicu Kebakaran
Benda pemicu kebakaran sebaiknya diletakkan pada area yang aman. Agar barang tersebut tetap terpantau dengan baik. Selain itu, juga mencegah penyalahgunaan pemakaian. Dalam rumah, misalnya jauhkan korek api dari jangkauan anak-anak.
Pemasangan Sistem Proteksi Kebakaran
Pemasangan sistem proteksi kebakaran merupakan ketentuan yang diatur dalam standar keselamatan seperti Permenaker No. PER.04/MEN/1980 atau SNI terkait sistem proteksi. Sistem ini dapat memberi peringatan dini jika terjadi kondisi darurat. Selain itu, juga sebagai upaya pelaksanaan keselamatan dan keamanan pada tempat kerja.
Pemeliharaan dan Perawatan Perangkat
Sebaiknya jangan hanya menggunakan alat tanpa melakukan perawatan rutin. Sebab, beberapa perangkat dapat menimbulkan kebakaran saat terjadi kerusakan. Untuk mencegah potensi bahaya, maka lakukan pemeliharaan dan perawatan pada alat tersebut.
Menyediakan APAR Sesuai Kebutuhan
Sekecil apapun area kerja, sebaiknya memiliki APAR sesuai kebutuhan. Alat ini berisi media pemadam yang dapat menghentikan nyala api. Area perumahan juga membutuhkan perangkat ini untuk mengatasi kebakaran kecil dari dapur atau korsleting listrik.
Perencanaan Evakuasi
Saat terjadi bahaya, maka menyelamatkan diri juga hal yang penting. Tanpa rasa panik, lakukan evakuasi ke tempat yang aman. Tentunya, ini membutuhkan kesadaran akan pentingnya keselamatan.
Kemunculan si Jago Merah tak lepas dari teori segitiga api. Kebakaran akan bertambah besar jika ketiga unsur saling bertemu. Dengan metode yang tepat, bencana ini bisa dipadamkan secara efektif.
Solusi Proteksi Terbaik dari Totalfire
Memahami teori segitiga api dan bagaimana cara memutus reaksi pembakarannya merupakan langkah penting dalam mengendalikan risiko kebakaran yang berkelanjutan. Dengan mengenali tiga unsur utama pemicu api yaitu oksigen, bahan bakar, dan panas, kita bisa memilih metode pemadaman yang paling sesuai. Namun, penanganan kebakaran bukan hanya soal teori saja. Selalu diperlukan peralatan yang tepat, serta sistem proteksi yang handal, dan pemeliharaan rutin. Totalfire hadir sebagai mitra andal Anda. Sebagai fire protection specialist, Totalfire menyediakan solusi lengkap mulai dari sistem deteksi dini, alat pemadam api ringan (APAR), hingga sistem pemadam otomatis sesuai kebutuhan lingkungan Anda. Percayakan keamanan Anda pada Totalfile, karena perlindungan terhadap kebakaran dimulai dari langkah pencegahan yang tepat.