Cara Fire Alarm System Dalam Mengatasi Kebakaran

fire alarm kebakaran installation fire alarm indonesia factory

Fire alarm system dilengkapi dengan peralatan atau komponen yang dapat mendeteksi kebakaran berupa asap, percikan api, gas, atau kenaikan suhu yang sangat drastis. Dengan sistem ini, kebakaran dapat dicegah sehingga dapat meminimalkan kerugian yang akan terjadi dan dapat mencegah jatuhnya korban jiwa.

Sebelum Terjadi Kebakaran

Saat mendeteksi adanya indikasi terjadinya kebakaran, fire alarm system akan mengaktifkan alarm bell atau indicator lamp sehingga orang-orang yang berada di dalam rumah atau gedung dapat segera melakukan evakuasi diri. Berikut ini adalah cara kerja fire alarm system sebelum terjadi kebakaran.

  1. Mengaktifkan Alarm Bell

Seperti yang sudah disebutkan di atas, fire alarm system akan mengaktifkan alarm bell saat mendeteksi adanya indikasi terjadi kebakaran. Alarm bell akan berbunyi nyaring dan menjadi penanda bahwa orang-orang yang ada di dalam suatu rumah atau gedung harus segera mengevakuasi diri. Agar alarm bell dapat terdengar ke seluruh penjuru ruangan, penginstalasiannya haruslah benar dan tepat.

  1. Mengaktifkan Exhouse Fan

Salah satu jenis detektor yang digunakan untuk mendeteksi adanya indikasi terjadinya kebakaran adalah gas detector. Biasanya, detektor ini diinstalasi di ruangan yang berpotensi menimbulkan gas berbahaya sehingga berpotensi menimbulkan ledakan, masalah pernapasan, pingsan, hingga kematian.

Selain gas detector, ruangan tersebut juga harus dilengkapi dengan exhouse fan. Saat mendeteksi adanya indikasi terjadi kebakaran berupa gas, fire alarm system akan mengaktifkan exhouse fan untuk menyerap gas berbahaya yang memenuhi suatu ruangan.

  1. Mengaktifkan Indicator Lamp

Selain mengaktifkan alarm bell, fire alarm system yang mendeteksi adanya indikasi terjadinya kebakaran juga akan mengaktifkan indicator lamp berupa lampu LED. Dalam keadaan aktif, lampu ini akan menyala atau berkedip-kedip.

Setelah Terjadi Kebakaran

Meskipun fire alarm system akan mengaktifkan peralatan atau komponen yang dapat mendeteksi adanya indikasi terjadi kebakaran, tidak menutup kemungkinan percikan api akan menjalar lebih cepat sehingga api mulai membesar. Saat hal seperti ini terjadi, proses evakuasi akan lebih berisiko dan lebih berbahaya. Agar situasi dan kondisi tetap terkendali, fire alarm system akan melakukan hal-hal berikut secara otomatis.

  1. Memutus Aliran Listrik

Saat terjadi kebakaran, fire alarm system akan memutus aliran listrik untuk meminimalkan atau menghilangkan kebisingan dari peralatan listrik. Dengan begitu, orang-orang yang ada di dalam rumah atau gedung hanya akan mendengarkan bunyi alarm bell, melakukan evakuasi diri dengan tenang, dan berkumpul di assembly point.

Selain itu, memutus aliran listrik juga dapat mencegah terjadinya korsleting akibat dari terkelupasnya isolasi kabel yang tidak dapat menahan panas kebakaran. Jika kabel yang terkelupas ini tersentuh, potensi jatuhnya korban jiwa sangat besar.

Tidak hanya itu, korsleting juga dapat terjadi akibat peralatan elektronik yang masih dialiri oleh listrik terkena air dari sprinkler yang pecah. Air dari sprinkler tersebut akan mengandung listrik dan akan sangat berbahaya jika tersentuh, bahkan berpotensi besar mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

  1. Mendeteksi Pipa Hydrant

Hydrant hanya digunakan saat keadaan darurat untuk memadamkan api dengan air sebagai medianya. Biasanya pada pipa hydrant, diinstalasi flow switch yang dihubungkan pada fire alarm control panel melalui zone atau port water pump detection sebagai input. Flow switch ini dapat mendeteksi adanya aliran air.

  1. Memutus Sistem Komunikasi

Di dalam rangkaian fire alarm control panel, terdapat fungsi komunikasi dua arah dari push button ke fire control panel. Saat terjadi kebakaran, fire alarm system akan memutuskan sistem komunikasi agar orang-orang yang ada di dalam rumah atau gedung menghentikan kegiatan komunikasinya, baik saat menggunakan internet maupun saat menggunakan telepon. Dengan begitu, orang-orang tersebut akan lebih fokus dalam melakukan evakuasi.

Solenoid Valve

  1. Mengaktifkan

Biasanya di dalam ruangan yang berisi barang-barang berharga atau berisiko tinggi, pemilik rumah atau pihak pengelola gedung menginstalasi fire suppression system yang akan dihubungkan pada fire alarm control panel. Saat terjadi kebakaran di ruangan tersebut, fire alarm control panel akan mengaktifkan fire suppression system berupa solenoid valve secara otomatis.

Itulah cara fire alarm system dalam mengatasi kebakaran. Tetaplah tenang dan fokus melakukan evakuasi saat kebakaran terjadi.