Alarm kebakaran merupakan suatu perangkat yang paling banyak diandalkan untuk mencegah kerugian besar ketika kebakaran terjadi. Apapun macam detektor kebakaran dalam alarm, pada dasarnya alat ini berfungsi sebagai penanda yang siap memberi tahu Anda secara cepat dan tepat ketika ada api penyulut kebakaran. Keberadaan fire alarm memungkinkan Anda untuk melakukan evakuasi dan langkah pemadaman secara cepat dan bebas panik.
Fire alarm yang diproduksi secara massal dan dijual di pasaran memiliki berbagai jenis detektor. Hal ini sangat wajar, karena penyebab kebakaran tidak bisa digeneralisasi, melainkan berbeda-beda bergantung situasi dan fungsi suatu area.
Jadi, ketika Anda ingin berbelanja alarm kebakaran, Anda harus terlebih dahulu mengenal karakteristik tempat yang akan dipasang fire alarm, serta piawai pula memilih detektor kebakaran yang sesuai. Berikut ini informasi mengenai macam-macam detektor kebakaran dan penjelasannya secara rinci.
Contents
Rate Of Rise Heat Detector
Ini merupakan alat pendeteksi kebakaran yang didesain peka terhadap kenaikan panas di suatu area yang dipasang fire alarm. Prinsip kerja detektor menggunakan saklar bi-metal yang akan merespons ketika mendeteksi panas dalam ukuran tertentu.
Ukuran tertentu yang dimaksud yakni mencapai titik 55 hingga 63 derajat Celsius. Alarm akan segera berbunyi ketika mendeteksi panas yang beranjak naik secara cepat maupun perlahan, sehingga Anda bisa segera menyadari adanya bahaya kebakaran sebelum api menyebar ke ruangan atau gedung lain.
Adapun jangkauan area deteksi untuk detektor kebakaran yang satu ini yakni mencapai 50 meter dan ketinggian 4 meter. Jika alarm dipasang di langit-langit yang lebih tinggi, maka jangkauan area deteksi akan berkurang menjadi 30 meter. Anda dianjurkan untuk tidak memasang detektor ini di ketinggian lebih dari 8 meter agar kinerjanya terjaga akurat.
Kebanyakan orang menggunakan alarm rate of rise heat detector untuk dipasang di kantor, kamar hotel, ruang arsip, gudang pabrik, rumah sakit dan area strategis lainnya. Detektor kebakaran jenis ini paling banyak dipakai oleh masyarakat dan pelaku usaha karena sejumlah pertimbangan.
Di antara alasan Rate of Rise Heat Detector paling banyak dicari adalah aplikasinya yang luas dan dinamis serta harganya yang relatif murah. Detektor jenis ini juga bisa langsung dipasang di panel alarm rumah karena tidak membutuhkan tegangan.
Fix Temperature
Ini merupakan macam detektor kebakaran yang sebenarnya termasuk ke dalam kategori heat detector. Adapun yang membedakannya adalah kemampuan fix temperature yang bisa mendeteksi bahaya kebakaran akibat kenaikan panas dalam suatu area secara drastis. Adapun area efektif detektor yakni seluas 30 meter dan ketinggiannya empat meter.
Maka dari itu, penempatan Fix Temperature biasanya di area yang terbiasa memiliki suhu panas seperti dapur, basement, bengkel las, gudang dan ruangan beratap asbes. Area-area yang barusan disebutkan pada dasarnya sudah bersuhu panas. Jadi, dengan menggunakan fix temperature, risiko falset akan tercegah karena alat masih mendeteksi aman ketika suhu panas berlangsung stabil.
Smoke Detector
Selanjutnya ada smoke detector yang dirancang peka terhadap keberadaan asap dengan jumlah tertentu. Alat ini mampu melakukan deteksi awal terhadap asap yang masuk, lalu akan menangkap tanda bahaya apabila keberadaan asap di suatu area melewati batas maksimal.
Dalam proses kerjanya, smoke detector memiliki area proteksi seluas 150 meter dan dengan ketinggian 4 meter. Smoke detector juga membutuhkan tegangan dari panel yang sesuai karena berisi rangkaian elektronik yang spesifik. Panel yang dimaksud bisa berupa panel fire maupun panel alarm biasa.
Smoke detector juga dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya yakni Ionisation Smoke Detector dan Photoelectric Type Smoke Detector. Untuk yang disebut pertama, detektor bekerja berdasarkan jumlah partikel asap yang ditangkap radioaktif.
Sementara jenis smoke detector yang kedua, Photoelectric Type Smoke Detector, memanfaatkan bias cahaya LED. Alat akan bekerja dan mengirimkan tanda bahaya kebakaran ketika asap masuk ke ruang detektor dengan kepadatan tertentu.
Flame Detector
Flame detector atau detektor api didesain sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh api yang menyala. Detektor jenis ini dinilai cukup akurat, karena ia hanya terpengaruh oleh api dan ledakan yang jelas_jelas merupakan potensi bahaya kebakaran. Jadi, alat ini tidak akan terpengaruh oleh nyala dan panas lampu ruangan, infra merah, dan sumber cahaya lain yang bukan api.
Ketika Anda memilih macam detektor kebakaran jenis ini, perhatikanlah soal penempatan agar fungsinya menjadi optimal. Pasanglah alarm kebakaran flame detector di tempat yang bebas atau tidak terlalu dekat dengan lampu halogen, lampu mercury, atau lampu untuk sterilisasi. Untuk mencegah falset, jangan pula memasangnya di area yang rentan percikan api, misalnya ruang las.
Gas Detector
Macam detektor kebakaran yang terakhir adalah gas detector. Di mana, fungsi utama detektor ini yakni mendeteksi kebocoran gas yang berpotensi kebakaran untuk jenis gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan Liquefied Natural Gas (LNG).
Ketika Anda ingin menggunakannya untuk mendeteksi potensi bahaya pada LPG, silakan menempatkan detektornya dengan posisi menghadap ke atas, serta ditempatkan di area bawah, dengan jarak sekitar 30 cm dari lantai. Tujuannya agar ketika terjadi kebocoran gas bisa segera terdeteksi.
Pertimbangan Penting dalam Memilih Detektor Kebakaran
Wawasan tentang macam-macam detektor kebakaran sangat penting agar Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan. Perlindungan kebakaran penting diterapkan di sejumlah lokasi strategis. Tapi fungsinya akan sia-sia belaka jika Anda memilih jenis yang tidak sesuai. Jadi, mari pertimbangkan hal-hal berikut ini ketika memilih detektor kebakaran:
Identifikasi Lokasi Berdasarkan Kemungkinan Sumber Api
Macam detektor kebakaran untuk rumah tangga tentu saja akan berbeda dengan perangkat proteksi kebakaran untuk gudang di kawasan industri. Identifikasi potensi kebakaran berdasarkan lokasi dan sumber api akan menentukan, apakah lebih cocok menggunakan smoke detector, gas detector, atau jenis yang lainnya.
Bandingkan Ruang Lingkup Lokasi dengan Luas Ruangan
Ketersediaan macam-macam detektor kebakaran selalu beriringan dengan penjelasan tentang kecocokan lokasi agar fungsinya efektif. Pengukuran luas ruangan berbanding dengan lingkup ruang sangat penting untuk menentukan detektor api yang tepat.
Selektif Memilih Detektor Api Berdasarkan Kualitasnya
Iringi pengadaan detektor kebakaran berdasarkan jenis yang tepat dengan kualitasnya. Pastikan perangkat yang Anda pilih memiliki kecepatan dan ketepatan dalam mendeteksi asap, panas berlebih, kebocoran gas maupun penyebab kebakaran yang lainnya. Analisis kualitas produk tidaklah sulit jika Anda bekerja sama dengan supplier yang kredibel.
Cara paling mudah menentukan kualitas perangkat adalah dengan melihat kelengkapan sertifikat. Detektor kebakaran harusnya sudah memenuhi standar kualitas tertentu, dibuktikan dengan perolehan lisensi yang valid. Di sisi lain, supplier juga seharusnya siap memberikan garansi ketika detektor kebakaran tidak bekerja sesuai harapan.
Amati Faktor Lingkungan
Pemasangan detektor kebakaran yang tepat juga harus menyesuaikan kondisi lingkungan. Debu, kelembapan dan asap tipuan berpotensi mengacaukan kinerja perangkat. Jadi, Anda harus memperhatikan kompatibilitas perangkat agar bisa berfungsi optimal di tempat yang tepat.
Pertimbangkan pula jalinan kerja sama dengan Fire Engineer yang berpengalaman. Profesi semacam ini biasanya sudah piawai dalam menentukan jenis detektor yang tepat di lokasi tertentu. Anda juga bisa berkonsultasi tentang kode dan standar khusus ketika survei lokasi maupun perihal fire risk assessment.
Demikianlah informasi seputar macam detektor yang ada pada fire alarm. Setelah mengetahuinya, kami berharap Anda bisa memilih produk fire alarm secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Jika masih ada hal yang ingin ditanyakan seputar fire alarm, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada kami melalui admin website, atau membuka ruang diskusi di kolom komentar.
Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.