Fire training adalah pelatihan wajib bagi personel operasional perusahaan, hotel, studio produksi, maupun proyek konstruksi untuk memahami potensi bahaya kebakaran, klasifikasinya, serta prosedur tanggap darurat sesuai standar K3 dan regulasi seperti Permenaker atau ISO 45001. Melalui kegiatan ini peserta dapat mengetahui secara spesifik tentang penyebab, jenis dan juga bagaimana cara menangani kebakaran. Pelatihan kebakaran ini akan memberikan banyak pengetahuan kepada pesertanya, antara lain seperti berikut.
Contents
Mengenal Lebih Dekat Mengenai Kebakaran dan Penyebabnya
Ada banyak sekali jenis dan tipe kebakaran. Masing-masing memiliki klasifikasi dan penanganan yang berbeda. Ketika Anda mengikuti fire training, Anda dapat mengenal lebih jauh mengenai kelas kebakaran dan juga bagaimana metode penanganannya. Berikut beberapa golongan kelas kebakaran.
Kelas A
Kelas kebakaran tipe A terjadi akibat benda padat seperti kayu atau kain. Tingkat bahayanya tergantung kondisi dan skala kebakaran tersebut.
Jenis kebakaran ini masih masuk dalam kategori ringan. Metode penanganannya juga masih sederhana. Media yang umum digunakan termasuk air, busa mekanik (foam), atau dry chemical powder sesuai kondisi kebakaran.
Kelas B
Kelas kebakaran tipe B terjadi karena cairan dan gas yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, atau gas LPG.
Pemadaman kelas B tidak boleh menggunakan air karena bisa menyebabkan percikan dan memperluas api. Jenis pemadam yang tepat antara lain foam (busa mekanik), CO₂, atau dry chemical powder sesuai standar SNI.
Air tidak boleh digunakan untuk memadamkan kebakaran akibat cairan mudah terbakar karena dapat menyebabkan percikan dan memperluas api. Untuk tipe kebakaran kelas B, kita dapat memanfaatkan bahan pemadam jenis foam (busa mekanik), tepung, atau dry powder.
Kelas C
Jenis kebakaran tipe ini merupakan musibah yang berasal dari arus listrik, misalnya karena hubungan pendek arus listrik atau korsleting. Untuk menanganinya, kita dapat menghindari bahan pemadam yang bersifat basah dan mengandung air. Sebagai gantinya, Anda dapat memanfaatkan bahan pemadam jenis gas CO², dry chemical powder dan lain-lain.
Kelas D
Kelas D terjadi akibat kebakaran logam reaktif seperti magnesium, sodium, dan titanium. Jenis kebakaran ini juga memiliki sifat yang sensitif dengan bahan pemadam yang mengandung air. Oleh sebab itu, Anda dapat menggantinya dengan bahan pemadam berjenis gas, CO² atau dry chemical powder.
Kelas E
Perangkat elektronik umumnya termasuk dalam kebakaran kelas C, karena sumbernya berasal dari arus listrik. Oleh karena itu, penanganannya tetap menggunakan CO₂ atau dry chemical powder. Sama seperti kebakaran yang bersumber dari listrik, tipe yang satu ini juga harus menghindari bahan pemadam berbasis air.
Kelas K
Kelas K merupakan jenis kebakaran yang sering terjadi di area dapur atau tempat memasak. Penyebab kebakaran tipe ini adalah karena konsentrasi lemak tinggi. Jadi untuk meredakannya, kita dapat memanfaatkan busa mekanik, bubuk pemadam atau gas.
Mempelajari Karakteristik Bahan Mudah Terbakar
Selain mengenal klasifikasi kebakaran, pada kegiatan ini peserta juga akan belajar mengenai karakteristik benda-benda yang mudah terbakar. Pelatihan ini juga mencakup pengenalan bahan-bahan berbahaya yang mudah terbakar, yang umumnya digunakan di gedung perkantoran, hotel, maupun proyek konstruksi. Misalnya, pelarut, thinner cat, atau bahan finishing interior. Pemahaman ini penting untuk pencegahan insiden akibat penyimpanan dan penanganan yang salah.
Di lingkungan komersial, proyek konstruksi, maupun studio produksi, penggunaan bahan mudah terbakar seperti thinner, cat solvent, dan bahan finishing cukup umum. Pelatihan fire training membantu peserta memahami cara penyimpanan, penanganan, dan penanggulangan insiden bahan tersebut sesuai standar K3 dan SNI.
Melalui kegiatan ini, peserta dapat mengenal lebih spesifik mengenai hal itu. Memiliki pengetahuan tentang karakteristik benda-benda di sekitar kita dapat meningkatkan kewaspadaan. Serta mencegah risiko tindakan ceroboh yang memicu kebakaran.
Mempelajari Prosedur Penyelamatan Diri Saat Kebakaran
Kebakaran merupakan bencana yang sering terjadi secara tiba-tiba. Karena hal ini juga kebanyakan orang merasa panik dan bingung mengambil tindakan apa ketika menghadapi situasi tersebut. Ilmu inilah yang bisa Anda dapatkan ketika mengikuti kegiatan fire training.
Pengetahuan yang baik mengenai cara menghadapi kebakaran dapat membawa kita untuk berpikir rasional ketika berada dalam kondisi ini. Berikut beberapa hal penting yang wajib Anda perhatikan ketika ada pada situasi tersebut :
Menghindari Kepanikan
Ketika berada pada situasi bencana, hal pertama yang sangat penting untuk Anda perhatikan adalah pengendalian diri. Usahakan untuk tidak panik dan berpikir rasional. Anda harus memikirkan bagaimana cara melarikan diri dari situasi tersebut dengan aman. Prosedur pelarian, rute yang aman perlu Anda perkirakan agar proses penyelamatan diri ini berjalan dengan baik.
Fokus Menyelamatkan Diri
Nyawa manusia adalah hal yang paling penting ketika bencana terjadi. Ketika dalam situasi darurat, usahakan untuk memberitahu semua orang mengenai berita ini.
Usahakan untuk mengutamakan penyelamatan diri terlebih dahulu. Dalam kondisi darurat, keselamatan jiwa menjadi prioritas utama. Prosedur evakuasi menekankan pentingnya meninggalkan area sesegera mungkin tanpa membawa barang pribadi. Tindakan menyelamatkan dokumen atau perangkat sebaiknya hanya dilakukan jika situasi benar-benar aman dan sesuai arahan fire warden.
Jangan pikirkan tentang semua itu, terutama ketika kobaran api sudah membesar. Fokuskan perhatian Anda pada penyelamatan diri dan orang-orang sekitar.
Memahami Trik-Trik Dasar Menghadapi Kebakaran
Ada beberapa trik dasar dalam menghadapi kebakaran yang perlu Anda terapkan pada situasi darurat. Antara lain seperti menjatuhkan diri ketika pakaian atau rambut terbakar, menutupi hidung dengan kain basah, dan merangkak untuk meminimalkan panas dari suhu api.
Pengetahuan mengenai trik-trik penting menghadapi kebakaran akan Anda dapatkan ketika mengikuti fire training. Dalam kondisi darurat pengetahuan tentang hal ini sangat penting kita miliki agar dapat bertahan hidup dari kondisi bahaya.
Mengenal Instrumen Pemadam Kebakaran dan Cara Menggunakannya
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah peralatan wajib di setiap area operasional, mulai dari kantor, hotel, gudang logistik, hingga lokasi proyek. Fire training membekali peserta dengan kemampuan membaca label APAR, memilih jenis yang sesuai dengan kelas kebakaran, serta teknik penggunaannya secara efektif dan aman.
APAR dapat digunakan untuk penanganan awal kebakaran sebelum tim pemadam tiba, khususnya pada skala kecil dan terkendali. Pengetahuan mengenai cara menggunakan APAR sangat berguna ketika menghadapi kondisi darurat.
Anda dapat memberikan pertolongan pertama dan menangani kebakaran sebelum petugas datang dengan memanfaatkan APAR. Namun apabila api membesar, sebaiknya Anda fokus menyelamatkan diri dan menjauh dari lokasi kebakaran.
Menghubungi Tim Pemadam Kebakaran
Hal terakhir yang perlu Anda lakukan ketika terjadi kebakaran adalah menghubungi petugas pemadam kebakaran. Petugas dengan peralatan lengkap akan membantu proses penanganan kebakaran menjadi lebih efektif dan cepat.
Beragam pengetahuan yang Anda dapatkan dari fire training akan sangat membantu saat berada dalam kondisi darurat. Oleh sebab itu, petugas pada sebuah instansi atau perusahaan wajib mengikuti pelatihan dasar penanggulangan kebakaran.
Ketika petugas atau karyawan terkait mengikuti fire training, mereka akan memiliki pengetahuan dasar mengenai cara menghadapi kebakaran. Jadi mereka dapat cepat tanggap mengamankan lokasi dan melakukan evakuasi mandiri ketika musibah terjadi. Sehingga risiko kerugian dan dampak buruk lainnya dapat terminimalkan.
Dalam lingkungan proyek, hotel, atau studio produksi, time response sangat krusial. Selain menghubungi pemadam kebakaran, peserta pelatihan juga dibekali keterampilan membuat laporan insiden, aktivasi alarm otomatis, serta koordinasi evakuasi yang sesuai dengan prosedur tanggap darurat ISO 45001.
Fire training bukan sekadar kewajiban formal, tetapi bagian integral dari strategi mitigasi risiko bisnis. Dengan pelatihan yang terstruktur, SDM Anda akan siap menghadapi insiden secara cepat, tepat, dan sesuai standar industri.
Totalfire siap menjadi mitra pelatihan terpercaya Anda dengan kurikulum berbasis ISO 45001, simulasi praktik lapangan, dan dukungan instruktur bersertifikasi nasional. Hubungi kami untuk konsultasi dan penyusunan pelatihan sesuai kebutuhan sektor Anda.