kontraktor fire alarm system, instalasi alarm kebakaran

Dalam penginstalasian fire alarm system, terdapat 3 macam sistem yang digunakan, yaitu fire alarm addressable, fire alarm semi-addressable, dan fire alarm convensional. Ketiga sistem tersebut memiliki prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.

Berbicara mengenai sistem fire alarm sistem addressable, Anda dapat menemukannya di berbagai gedung bertingkat, seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan hotel. Dibandingkan dengan sistem fire alarm konvensional, sistem fire alarm ini jauh lebih kompleks, lebih detail, dan lebih akurat. Setiap detektor pada sistem ini memiliki alamat masing-masing untuk menyatakan identitasnya sehingga saat terjadi kebakaran, teknisi dapat mengetahui dengan pasti titik kebakarannya.

Prinsip Kerja

Prinsip kerja fire alarm kebakaran sistem addressable memang jauh lebih akurat dibandingkan dengan prinsip kerja fire alarm convensional. Setiap detektor yang diinstalasi di setiap zone memiliki address masing-masing, yang dihubungkan pada fire alarm control panel. Dengan begitu, teknisi akan lebih mudah mendapatkan informasi dan memecahkan masalah saat kebakaran.

Agar kinerja lebih optimal, diperlukan monitor module yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah zone detektor. Adapun teknik yang digunakannya adalah DIP switch atau rotary switch sehingga module address detector dapat ditentukan secara berurutan.

Di dalam fire alarm control panel addressable, terdapat terminal Loop. Untuk 1 tarikan Loop, dapat dipasang ratusan module sehingga dapat menghasilkan ratusan detektor. Selain itu, 1 tarikan Loop juga dapat mendeteksi ratusan zone yang dipasangi detektor.

Kelebihan Fire Alarm Addressable

Dibandingkan dengan sistem fire alarm konvensional, sistem fire alarm ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Dapat mengetahui zone kebakaran lebih akurat.
  2. Dapat meringankan tugas pemadam kebakaran dalam mengatasi api.
  3. Lebih cocok diinstalasi di gedung bertingkat dan luas, seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan hotel.
  4. Lebih mudah dalam melakukan proteksi diri terhadap kebakaran.
  5. Kemampuan proteksi kebakarannya lebih aman dan lebih teliti.

Kekurangan Fire Alarm Addressable

Ternyata selain kelebihan, sistem addressable juga memiliki kekurangan. Dibandingkan dengan penginstalasian sistem fire alarm convensional, harga penginstalasian sistem addressable jauh lebih mahal.

Satu module hanya dapat digunakan untuk 1 detektor. Jika dalam 1 gedung bertingkat membutuhkan detektor dalam jumlah yang banyak, teknisi harus menginstalasi module yang jumlahnya harus sesuai dengan jumlah detektor. Hal ini tentu saja berpengaruh pada harga yang harus dibayarkan.

Selain itu, proses penginstalasian sistem addressable juga lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Meskipun demikian, kedua hal tersebut sesuai dengan kinerja dan hasil yang akan didapat.

Begini Cara Merawatnya

Teknisi gedung bertingkat harus selalu melakukan pemeriksaan dan perawatan pada sistem fire alarm addressable secara berkala. Hal ini dilakukan agar fire alarm dapat bertahan lama dan selalu siaga saat terjadi kebakaran. Adapun pemeriksaan dan perawatan sistem fire alarm addressable adalah sebagai berikut.

  1. Lakukan pemeriksaan dan perawatan setiap 3 bulan sekali secara berkala dengan cara:
  • Membersihkan kotoran dan debu yang menempel di komponen-komponen panel MCFA dan detektor.
  • Mengecek dan melakukan tes pada battery back up dan power supply unit panel MCFA dengan menggunakan alat ukur.
  • Memerhatikan secara saksama dan teliti kondisi fire alarm, apakah fire alarm dalam kondisi baik atau rusak. Jika rusak, fire alarm harus segera diperbaiki.
  1. Lakukan pemeriksaan, perawatan, dan pengujian fire alarm setidaknya setiap 6 bulan sekali secara berkala. Saat melakukan hal ini, teknisi harus melakukan pengecekan pada sistem alarm kebakaran addressable. Dengan pengecekan ini, teknisi akan merasa yakin bahwa alarm bell, detektor, indicator lamp, dan MCFA masih berfungsi dengan baik.

Itulah prinsip kerja, kelebihan, kekurangan, dan cara merawat sistem fire alarm kebakaran addressable. Dibandingkan dengan sistem fire alarm convensional, kinerja sistem fire alarm kebakaran addressable memang jauh lebih baik dan lebih optimal.

Meskipun demikian, harga yang harus dibayarkan memang lebih mahal. Selain itu, proses penginstalasiannya juga lebih komplek dan memakan waktu yang cukup lama.

Semua bergantung pada Anda, ingin menginstalasi sistem fire alarm convensional yang lebih murah dan lebih sederhana atau ingin menginstalasi sistem fire alarm addressable yang lebih mahal dan lebih kompleks?

Kerusakan yang Sering Terjadi pada Fire Alarm Addressable dan Cara Mengantisipasinya

Perawatan fire alarm addressable secara berkala akan membuat Anda bisa cepat mendeteksi ketika ada eror atau hambatan lainnya. Ini penting, karena sistem harus terjamin siap pakai dan akurat. Dengan begitu, bahaya kebakaran yang datang sewaktu-waktu bisa terdeteksi secara cepat, untuk langkah antisipasi.

Meski tidak digunakan setiap hati, alarm kebakaran harus selalu dipastikan siap pakai. Selain mengetahui cara perawatan rutinnya, Anda juga harus tahu beberapa gangguan yang biasanya terjadi pada sistem proteksi kebakaran. Mari simak uraian berikut ini untuk penjelasan selengkapnya:

Kerusakan Teknis

Dalam banyak kasus, sensor tidak bisa membaca tanda bahaya secara akurat, atau bahkan gagal beroperasi karena beberapa hal. Di antara penyebabnya adalah belum ada back up fire alarm oleh resistor. Daya listrik yang tidak cukup juga bisa membuat AC failed dan sistem tidak bisa bekerja dengan baik.

Permasalahan juga kerap terdeteksi karena Charging Open atau Battery Fail. Sistem juga kerap mengalami gangguan ketika ada kesamaan address atau alamat ganda dalam pemrograman. Inilah yang menjadi penyebab inverb atau duplikat pada fire alarm addressable.

Alarm Palsu

Pemasangan fire alarm seharusnya bisa mendukung perlindungan terhadap bahaya kebakaran secara akurat. Jika terjadi alarm palsu, tentu saja akan merepotkan sekaligus membingungkan para penghuni gedung, bukan? Anda tidak harus dilanda khawatir setiap waktu karena alarm berbunyi, padahal tidak ada bahaya kebakaran, bukan?

Ada beberapa penyebab paling umum terjadi alarm palsu. Di antaranya karena ada kabel ground yang lepas, atau power stand by-nya rusak. Penyebab lainnya adalah baterai eror, detektor terpapar debu, atau sistem lainnya rusak. Anda harus segera memperbaikinya dengan meminta bantuan tim ahli atau menghubungi supplier.

Perawatan fire alarm secara berkala sangat penting untuk mencegah kendala-kendala di atas. Supplier yang bagus biasanya tidak hanya menyediakan perangkat pemadam kebakaran dan jasa instalasinya. Setelah pengadaan dan pemasangan fire alarm selesai, seharusnya tersedia layanan aftersale, termasuk jasa perbaikan instalasi.