Melengkapi tempat kerja maupun rumah dengan alat detektor kebakaran atau fire alarm adalah bagian dari keseriusan pemilik dalam mencegah kebakaran. Api yang tidak terkontrol bukan hanya dapat melahap habis bangunan rumah/gedung, tetapi juga mengancam jiwa orang-orang yang terperangkap di dalamnya. Dengan adanya detektor kebakaran, titik api bisa teridentifikasi sejak awal sehingga api bisa lebih mudah dipadamkan.
Tingkat kualitas perangkat detektor ini bermacam-macam, tergantung pada responsivitasnya terhadap sinyal-sinyal tertentu yang dicurigai sebagai tanda bahaya. Namun, produk bermutu wajib melewati serangkaian tes terlebih dahulu sebelum dirilis di pasaran untuk mengetahui apakah perangkat tersebut bekerja sesuai standar yang ditetapkan atau belum.
Proses pengujian detektor kebakaran dilakukan di laboratorium khusus mengikuti standar internasional. Standar internasional yang dipakai untuk uji coba fire detector biasanya adalah TF4 atau Test Fire 4. Tes ini diterapkan melalui cara membakar pelat polyurethane dalam ruangan tertutup. Setelah media tersebut disulut, api akan menyala besar dan menghasilkan asap tebal. Dalam kondisi normal, sensor yang tertanam pada alat detektor akan bereaksi terhadap api dan asap tebal tadi.
Para teknisi yang terlibat dalam proses pengujian ini juga akan memantau seberapa lama waktu yang diperlukan detektor untuk bereaksi. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat sensitivitas sensor terhadap variabel yang diidentifikasikannya sebagai tanda bahaya. Bukan hanya itu, teknisi juga perlu memastikan apakah sensor dapat membedakan variabel tertentu dengan tanda-tanda yang benar-benar memicu bahaya. Contohnya, asap rokok. Asap rokok bukan indikator kebakaran karena rokok yang dibakar pasti akan mengeluarkan asap. Begitu juga dengan api kompor yang digunakan untuk memasak dan uap air. Responsivitas sensor yang teramat tinggi akan mengartikan variabel tersebut sebagai sinyal bahaya dan alarm otomatis berbunyi, sehingga dalam pemakaiannya terkadang justru menimbulkan kepanikan tersendiri bagi pengguna.
Pengujian Alat Detektor Kebakaran di Rumah/Tempat Kerja
Setelah lulus uji laboratorium, perangkat detektor yang telah sampai ke tangan konsumen harus tetap diuji secara berkala. Sebab, semua perangkat elektrik pasti punya masa pakai. Seiring berjalannya waktu, perangkat detektor pasti akan mengalami penurunan fungsi. Pengujian berkala dimaksudkan untuk mengetahui fungsionalitas dan kondisi sistem alarm yang telah dipasang, apakah ada kerusakan komponen atau tidak. Dengan begitu, diharapkan perangkat dapat tetap menunjukkan performa optimal.
Pengujian detektor di rumah/tempat kerja menjadi tanggung jawab pemilik. Namun tentu tetap harus melibatkan teknisi profesional yang memahami seluk-beluk perangkat detektor kebakaran. Dalam proses pengujian, teknisi profesional akan merujuk pada standar SNI 03-3985-2000 tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan, dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran.
Adapun tahap-tahap pengujian tersebut dimulai dari:
- Pemeriksaan visual, meliputi detektor, panel, sub panel (annunciator), alarm bell, lampu indikator, instalasi kabel, dan tombol manual.
- Pengecekan detektor panas. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui pada suhu berapa sensor bereaksi terhadap panas. Apakah kemampuannya masih sama seperti sejak awal alat dipasang atau justru menurun. Khusus untuk jenis heat detector, teknisi akan menggunakan hairdryer untuk menghasilkan panas di sekitar detektor.
- Untuk jenis smoke detector, tahap pengujian sensitivitas sensor dilakukan dengan menyemprotkan aerosol dengan jarak 30 cm dari posisi detektor ditempatkan. Sedangkan untuk jenis fire detector, teknisi menggunakan percikan api dari korek.
- Untuk pemeriksaan alarm set manual button, dilakukan dengan cara memencet tombol, apakah berfungsi baik atau macet.
Itulah gambaran dari rangkaian pengujian detektor kebakaran mulai dari pabrik pembuatannya hingga ke tempat detektor tersebut dipasang. Dengan melakukan pengujian berkala, detektor dapat memberikan perlindungan superior seperti yang diharapkan.