Proteksi Kebakaran Adalah Instalasi alarm kebakaran sprinkler air hydrant air

Berbagai langkah proteksi kebakaran adalah solusi maksimal demi melindungi nyawa banyak orang. Inilah mengapa dibuat peraturan tentang bahaya api dan berlaku dimana saja kita berada. Terutama saat menempati bangunan tinggi dan luas untuk berkegiatan sepanjang waktu.

Adapun aturan atau himbauan tidak semata-mata penting dipatuhi pengunjung atau para penghuni tetap. Para pengelola lokasi keramaian juga mesti berupaya mencegah resiko bencana dengan tindakan nyata. Tentunya mereka memahami kalau usaha perlindungan kebakaran adalah bukti keperdulian terhadap keselamatan umum.

Segala kemungkinan bahaya dan bencana yang tidak diantisipasi dengan cermat bisa jadi sangat merugikan. Jadi tak ada salahnya jika kita memahami lebih jauh tentang pengertian fire protection berikut ini, yaitu bahwa:

Proteksi Kebakaran Adalah Upaya Pencegahan Dini

Berbicara tentang aksi penanganan api tentunya peranan Dinas DAMKAR sangat krusial disini. Terkhusus solusi antisipatif mencegah resiko terbakarnya suatu lokasi, hingga dilakukan simulasi penyelamatan. Oleh karena itu, pengecekan atau inspeksi Dinas DAMKAR dilakukan berkala pada sejumlah gedung hotel, kantor, dan rumah sakit.

Di situlah Standard Operational Procedure atau SOP mengenai proteksi kebakaran adalah termasuk fungsi pengawasan dari pihak-pihak berkapasitas di bidang fire protection.

Sangat diusahakan pengadaan bentuk proteksinya berupa material aktif dan pasif antara lain peralatan waspada api, kesiapan sumber daya, serta penyiagaan sarana gawat darurat. Baik itu yang dapat berpindah dan dipindahkan ataupun sudah menyatu bersama konstruksi suatu tempat.

Nah, maka dimana lokasi penempatan hingga bagaimana cara peletakan juga diperhitungkan secara detail. Bilamana menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008, proteksi kebakaran merupakan upaya mencegah terjadinya kebakaran meluas ke semua ruangan dan lantai-lantai bangunan. Eliminasi resiko bahaya bisa disiapkan dengan cara mengatur zona-zona yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Juga selalu bersiap-siaga mengelola fasilitas perlindungan yang sudah diposisikan secara tepat.

Proteksi Kebakaran Adalah Sarana Pasif Dan Aktif

Inti dari tujuan proteksi tentu supaya tidak jatuh korban jiwa. Maka sejumlah aturan dasar dirancang cukup kompleks tapi sebenarnya mudah dipahami. Pasti ada pihak-pihak berkompeten dalam aksi pencegahan bahaya. Setiap dampak besar dari kecelakaan akibat api sangat mungkin diminimalkan apabila telah siaga dan antisipatif. Bagaimana caranya?

Secara umum ada dua model sistem pelindung bangunan dan manusia. Jika bekerja efektif maka setidaknya rambatan api di area-area tertentu dapat diperlambat.

Proteksi Kebakaran Aktif

Biasanya berupa peralatan interkoneksi yang bekerja manual maupun otomatis. Jenis perangkatnya, seperti:

  • Detektor Panas dan Asap, alat-alat sensor ini sering terpasang di langit-langit ruangan. Dihubungkan fire alarm control panel yang sudah terinstalasi, sehingga dimana zona dan titik kebakaran bisa terdeteksi untuk ditangani lebih cepat. Bisa digunakan alat paling khusus, yakni FACP (Fire Alarm Control Panel) atau juga MACP (Main Control Fire Protection).
  • Sprinkler, alat pemercik air atau semacam kran elektrik. Fungsinya mengarahkan tekanan air dari jaringan pipa maupun mobil pemadam kebakaran.
  • Pompa Hidran, sistem pompa yang menyimpan pasokan air dan dapat diarahkan untuk menyemprotan air selama 30 menit
  • Alat Pemadam Api Ringan (Apar) berbentuk tabung portable untuk mengecilkan volume api dengan semprotan air, busa, atau bahan pemadam lainnya.
  • Lift Kebakaran, merupakan lift khusus untuk proses evakuasi oleh petugas pemadam kebakaran

Proteksi Kebakaran Pasif

Ketika merancang struktur pondasi sebuah gedung, sifat pemproteksian pasif ini tidak boleh terlupakan. Penggunaan bahan dan komponen dipertimbangkan menurut sifat termal terhadap api. Termasuk syarat kompartemenisasi meliputi dinding, lantai, jendela, pintu, tangga, kolom balok, dan interior lainnya, dengan kemampuan mencegah penjalaran api.

Berikut ini persyaratan untuk design bangunan dimana harus memiliki sarana penyelamatan jiwa, berupa:

  • Petunjuk Arah Darurat
  • Jalan Keluar (Exit)
  • Koridor dan Selasar Evakuasi
  • Ramp
  • Pencahayaan Darurat
  • Tangga Kebakaran
  • Pencahayaan Darurat
  • SAF bagi Pemadam Kebakaran

Proteksi Kebakaran Adalah Jasa TotalFire Indonesia

Seluruhnya upaya pencegahan sampai aksi penyelamatan tentu akan terencana secara matang. Namun, sebelum berbagai rencana proteksi tersebut dijalankan, kerjasama pun dapat dijalin bersama pihak kontraktor, konsultan perencana desain, ataupun jasa penyedia materi proteksi. Baik itu buat pemasangan instalasi aktif maupun bidang pasif.

Dalam bidang jasanya, para kontraktor akan memperhatikan beberapa hal krusial. Mulai dari perawatan, konsultasi, pemantauan, serta pengecekan kondisi sistem, apakah masih bekerja dengan seharusnya. Maka tentu menyewa jasa proteksi kebakaran adalah kebijakan tepat demi mengantisipasi masalah di suatu hari nanti.

Dalam tujuan inilah TotalFire Indonesia merupakan rekanan kerjasama yang dapat dihubungi setiap waktu. Dengan tenaga ahli berpengalaman, berbagai solusi dari masalah antisipasi bahaya api bisa ditemukan bersama. Dari segi kualitas produk sampai dengan pelayanan Service & Maintenance terjamin menurut standard nasional bahkan internasional.

Nah, bilamana tertarik dengan info lebih lanjut seputar perlindungan fire protection, jangan ragu untuk hubungi TotalFire Indonesia!