Risiko Kebakaran Pabrik Kertas di Indonesia

Pabrik kertas di Indonesia masuk ke jajaran 10 besar dunia. Untuk di wilayah Asia, Indonesia menduduki peringkat ketiga untuk produksi kertas. Kendati teknologi digital berkembang, industri pulp atau bahan dasar kertas dan produksi kertas terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada semester I di 2023, ekspor kertas meningkat 12 persen. Industri kertas diprediksi akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.

Produksi kertas meningkat lebih dari 450 persen dalam beberapa dekade terakhir dan permintaan kertas karton di dunia perkiraannya akan tumbuh secara signifikan. Penjual online menjadi penyokong utama produksi kertas di dunia, termasuk juga di Indonesia. Namun demikian pabrik kertas memiliki potensi kebakaran yang cukup besar.

Apalagi kertas dan bahan dasarnya adalah jenis yang mudah terbakar. Itu sebab perlu ada proteksi pabrik kertas di Indonesia. Untuk meminimalkan kerugian dan tidak menimbulkan dampak bagi penduduk sekitar pabrik.

Ada lebih kurang 80 pabrik kertas di Indonesia yang tersebar di penjuru negeri. Kebakaran adalah peristiwa yang tidak dapat menghindarinya. Pada 2023 ada pabrik kertas yang terbakar di malam hari dan butuh waktu yang tidak sebentar untuk memadamkan api. Itu sebabnya perlu adanya proteksi dan antisipasi supaya tidak terjadi kebakaran yang menimbulkan kerugian besar. Seperti apa risiko kebakaran pada industri kertas?

Risiko Kebakaran pada Pabrik Kertas di Indonesia

Kertas dan karton adalah jenis mudah terbakar, namun ini bukan satu-satunya risiko kebakaran di industri jenis ini. Penyimpanan bahan mentah dan barang jadi sensitif terhadap api. Selain itu, proses pembuatan kertas meliputi beberapa tahapan yang dapat terjadi kebakaran. Kebakaran bisa karena berbagai faktor. Apa saja yang menjadi penyebab?

Area Penyimpanan

Area penyimpanan bahan baku kertas juga harus menjadi perhatian. Balok atau gulungan kertas memiliki permukaan yang keras sehingga tidak mudah terbakar. Akan tetapi, pada gulungan kertas tersebut terdapat celah seperti lembaran yang terlepas atau lubang kecil yang berpotensi meningkatkan risiko kebakaran.

Ketika gulungan kertas bertumpuk terdapat celah di tengah yang bisa menjadi jalan menjalarnya api dengan cepat. Lubang tersebut mempercepat penyebaran asap dan udara panas, sehingga meningkatkan penyebaran api secara vertikal dan horizontal. Penyimpanan kertas dan bahan bakunya harus benar-benar mendapat perhatian agar tidak menyebabkan kebakaran yang meluas.

Kebakaran pada Bahan Baku

Bahan baku untuk proses pembuatan kertas dapat berasal dari dua sumber utama, yaitu kayu dan kertas daur ulang. Penyimpanan kayu di pabrik kertas juga harus mendapat perhatian. Pasalnya serpihan kayu sangat mudah terbakar. Bahkan tidak menutup kemungkinan serpihan kayu pada beberapa kasus bisa menyebabkan pada kebakaran.

Kertas yang tergulung juga memiliki risiko kebakaran yang besar. Api yang membakar gulungan kertas cenderung lebih sulit memadamkan dan bisa menyebabkan asap tebal. Apalagi jika gulungan kertas tersimpan di luar ruangan dan saling menempel dengan gulungan kertas lainnya.

Penggunaan Bahan Kimia dan Mesin di Area Produksi yang Mudah Terbakar

Untuk membuat kertas juga menggunakan bahan kimia dan gas yang memiliki risiko mudah terbakar. Penyimpanan dan penggunaannya perlu menjadi perhatian agar tidak menyebabkan kebakaran, apalagi di area produksi juga terdapat kayu, kertas, dan bahan lain yang sangat rentan.

Demikian pula dengan konveyor atau alat produksi dari pulp menjadi kertas atau benda lainnya. Konveyor juga memiliki risiko tinggi terhadap kebakaran. Misal mesin yang terlalu panas, dan lain-lain.

Demikian pula dengan mesin lain yang terdapat di area produksi. Mesin yang terkena percikan air dalam proses produksi dan mengenai perangkat elektronik juga berisiko menimbulkan korsleting listrik. Akibatnya api muncul dan menyambar benda-benda mudah terbakar yang di sekitar area produksi.

Risiko Kebakaran Tinggi di Ruang Boiler

Dalam pembuatan kertas salah satu proses penting adalah air panas dan uap. Pabrik kertas di Indonesia menggunakan boiler berkapasitas tinggi. Boiler tersebut bergerak oleh bahan bakar atau gas yang mudah terbakar.

Sistem distribusi gas yang mudah terbakar dapat menjadi pemicu kebakaran terutama apabila terjadi kebocoran atau kerusakan pada pipa atau katup. Karyawan memang harus melakukan pemeriksaan secara rutin agar tidak terjadi hal seperti ini. Selain itu risiko kebakaran juga ketika pekerjaan panas sedang dilakukan. Misal percikan api akibat pengelasan atau penggunaan alat tertentu dapat menyulut lembaran kertas atau debu yang ada di udara.

Untuk mencegah kebakaran terjadi di pabrik kertas di Indonesia adalah dengan memisahkan area penyimpanan bahan kimia dengan bahan berbahaya lainnya. Harus terdapat dinding tahan api dan material harus disimpan dengan cara yang meminimalkan risiko penyebaran api. Selain itu, ventilasi juga tidak bisa diabaikan untuk memudahkan keluarnya asap. Pemasangan sistem pemadam kebakaran juga tidak boleh mengabaikannya, mulai dari alat pemadam api ringan sampai sprinkler system.