Apakah anda seorang pemilik gedung atau pengusaha, tahukah anda pentingnya sistem deteksi kebakaran pada gedung anda? Pentingnya hal tersebut untuk keselamatan anda, karyawan, pengunjung bahkan kelanjutan bisnis anda. Sistem deteksi kebakaran terdiri dari beberapa komponen yang berkaitan satu sama lain.
Banyak dari kita yang pernah mendengar alarm kebakaran berbunyi paling tidak sekali seumur hidup. Atau memerhatikan tabung pemadam api di tempat umum. Pernahkah anda berpikir tentang elemen perangkat alarm kebakaran tidak seperti perangkat alarm jam? Perangkat alarm kebakaran komersial modern sangat kompleks dan terus berkembang seiring perubahan teknologi. Mari sama-sama belajar untuk memahami dengan mudah komponen yang masuk dalam sistem alarm kebakaran. Dan bagaimana sistem deteksi kebakaran terdiri perangkat-perangkat canggih membuat anda tetap aman. Dan alat-alat tersebut mencegah korban selama darurat kebakaran.
Contents
Sistem Deteksi Kebakaran Terdiri Dari Komponen Umum
Komponen-komponen yang ada dalam sistem deteksi kebakaran adalah sebagai berikut.
FACP Atau Panel Kontrol Alarm Kebakaran
Ini salah satu komponen dalam sistem deteksi alarm kebakaran. Panel kontrol alarm kebakaran pada dasarnya merupakan pusat atau otak dari sistem alarm kebakaran. FACP berfungsi untuk memonitor dan mengelola perangkat guna menyampaikan sinyal ke perangkat ketika terdeteksi tanda-tanda kebakaran. Setiap panel kontrol juga menyediakan tampilan. Fungsi tampilan ini sebagai operasional seperti menonaktifkan alarm, peringatan sinyal dan memprogram ulang jika perlu. Bahkan yang sering digunakan untuk mengatur ulang sistem setelah terjadi masalah contohnya sinyal deteksi palsu.
Power Supply Utama Dan Cadangan
Sistem alarm kebakaran harus ada komponen akses power supplies. Daya ini ada dua yaitu utama dan candangan. Power supply utama digunakan secara konstan. Sedangkan power supply cadangan digunakan ketika terjadi kegagalan daya atau power failure. Power supply candangan ini biasanya berupa baterai 6V hingga 12V yang terhubung ke 24VDC power limited system. Letaknya ada di panel kontrol atau dekat dengan kontrol panel.
Perangkat Alarm Initiating
Perangkat pemicu alarm ini sebenarnya yang menginformasikan bahwa ada bahaya atau darurat kebakaran. Perangkat ini bisa dioperasikan secara manual. Seseorang harus memberi tahu sistem melalui tarikan atau glass station. Selain itu juga bisa secara otomatis dengan menggunakan detektor panas, detektor asap, detektor ionisasi. Biasanya gedung-gedung membangun sistem deteksi kebakaran terdiri dari detektor manual dan otomatis.
Itu merupakan komponen umum dalam sistem deteksi kebakaran dengan standar nasional atau internasional. Pembangunan sistem deteksi kebakaran sangat penting demi mengamankan pengunjung atau penghuni gedung. Terutama di gedung-gedung besar, bertingkat, dan berada di kawasan padat penduduk seperti Jakarta.
Perangkat-Perangkat Dalam Sistem Deteksi Kebakaran
Semua sistem deteksi kebakaran terdiri dari komponen umum dan didukung perangkat yang canggih. Perangkat ini melengkapi sistem deteksi kebakaran. Dan dengan perawatan serta pembangunan yang tepat maka sistem deteksi ini akan berguna ketika darurat kebakaran terjadi. Berikut adalah perangkat-perangkat pendukung komponen dalam sistem deteksi kebakaran.
Perangkat Remote Control
Sekarang sistem deteksi kebakaran bisa dikontrol melalui jarak jauh. Jadi ketika keseluruhan gedung yang luas bisa terpantau sempurna. Perangkat remote control dan panel display ini memungkin petugas atau seseorang mengontrol satu set sistem alarm kebakaran. Bahkan dengan luasnya gedung bisa diawasi tanpa harus berada dekat dengan alat. Alat ini juga memudahkan petugas keamanan melakukan pemeriksaan, pengaktifan atau menonaktifkan alarm di seluruh gedung.
Perangkat Alarm Notification
Pemberitahuan sangat penting ketika terjadi darurat kebakaran. Sistem perangkat alarm pemberitahuan ini yang utama karena memberikan suara seperti bel, bunyi lonceng ketika terjadi kebakaran. Alarm peringatan ini juga sebagai tolak ukur pemeliharaan sistem deteksi kebakaran yang ada di gedung. Berfungsi atau tidaknya sistem deteksi kebakaran salah satu dilihat dari alarm peringatan ini aktif atau tidak.
Perangkat Safety Interface
Setelah perangkat pemberitahuan berfungsi normal ketika terjadi kebakaran dengan mengeluarkan bunyi. Maka selanjutnya sistem yang berkerja dalam keadaan darurat kebakaran adalah perangkat safety interface. Sistem ini berfungsi untuk mengontrol elemen-elemen bangunan lainnya saat diperlukan. Contohnya menahan pintu otomatis gedung tetap terbuka sehingga bisa evakuasi semua. Bahkan menutup pintu agar asap atau kebakaran tidak menjalar ke ruangan lain.
Sistem deteksi kebakaran terdiri dari komponen dan perangkat ini bekerja sama dalam satu kesatuan. Butuh pemeriksaan rutin agar fungsinya tetap maksimal. Ini yang sering diabaikan karena merasa tidak pernah terjadi kebakaran digedung mereka.
Regulasi Pemerintah Terkait Sistem Deteksi Kebakaran
Saking pentingnya sistem deteksi kebakaran, sejumlah negara membuat regulasi khusus
terkait pemasangannya di sejumlah tempat bisnis dan industri. Tak terkecuali di Indonesia. Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 memuat aturan tentang keselamatan kerja, termasuk perlindungan dan antisipasi kebakaran.
Regulasi seputar sistem proteksi bahaya api tertuang dalam sejumlah aturan resmi, sehingga ada sanksi hukum yang jelas bagi yang melanggarnya. Sistem deteksi kebakaran terdiri dari banyak aspek dan semua orang harus tahu, agar bisa menerapkannya dengan benar. Di sisi lain, berikut sejumlah regulasi Indonesia terkait pencegahan dan antisipasi kebakaran:
Regulasi Sistem Deteksi Kebakaran dari BSN
Badan Standardisasi Nasional (BSN) menerapkan sejumlah regulasi untuk beberapa hal. Di antaranya tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan yang seharusnya sejalan dengan upaya pencegahan bahaya kebakaran di gedung. Regulasi lainnya adalah sistem proteksi pasif, tata cara perencanaan pipa dan selang, hingga sarana jalur evakuasi.
Aturan BSN juga telah menetapkan tentang instalasi pompa untuk proteksi kebakaran, hingga tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pengendalian asap kebakaran. Perangkat dan sistem yang terpasang harus mengacu pada aturan tersebut, terutama untuk gedung bisnis.
Regulasi dari Kementerian Teknis
Ada beberapa kementerian yang terlibat dalam regulasi sistem proteksi dan penanggulangan kebakaran. Di antaranya Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Regulasi memuat beberapa poin penting, salah satunya tentang instalasi alarm kebakaran otomatis.
Peraturan lainnya berfokus pada teknis penanggulangan kebakaran di tempat kerja, tata cara pembukaan lahan tanpa membakar, hingga pedoman untuk proteksi kebakaran di perkotaan. Jika Anda berkepentingan dalam pengadaan dan pemasangan alat proteksi kebakaran, pastikan untuk mencari supplier yang taat regulasi tersebut.
Pelaksanaan aturan di atas ada yang bersifat anjuran, ada pula yang mengikat. Maksudnya, sejumlah unit bisnis, fasilitas publik, hingga area industri harus memasang detektor kebakaran yang sesuai. Pastikan Anda memperkaya referensi seputar sistem deteksi kebakaran terdiri dari apa saja sehingga bisa memilih mitra bisnis yang kredibel.
Pembangunan Sistem Deteksi Kebakaran Oleh Profesional
Jasa kontraktor gedung biasanya akan bekerja sama dengan tenaga professional dalam pembangunan sistem deteksi kebakaran. Standar pembangunan gedung terutama untuk perkantoran, perbelanjaan hingga rumah sakit mewajibkan pembangunan sistem deteksi kebakaran. Dalam pembangunan sistem deteksi kebakaran terdiri dari perangkat dan komponen yang tidak mudah. Dan penempatannya pun harus sempurna. Salah satunya dengan menggunakan tenaga ahli dalam bidang ini.
Di Jakarta anda bisa menemukan Total Fire Indonesia yang terpercaya membangun sistem deteksi kebakaran di gedung pemerintah atau swasta. Hubungi PT. Totalfire Indonesia bersama lindungi gedung dan penghuni dari bahaya darurat kebakaran.