Halon sudah dikenal sebagai agen pemadam yang efektif namun tidak ramah lingkungan. Penggunaannya perlu diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan namun juga tetap memiliki fungsi yang optimal dalam pemadaman api. Para ahli melakukan penelitian untuk mendapatkan alternatif pengganti Halon. Jadi, apa saja bahan pemadam yang bisa menggantikan Halon? Simak pembahasan berikut ini.
Contents
Mencari Alternatif Pengganti Halon
Sejumlah besar calon agen pengganti telah diumumkan untuk komersialisasi, dan bahkan lebih banyak bahan kimia sedang dalam pertimbangan serius. Namun, semua ini agen ‘generasi pertama’ memiliki pengorbanan serius dalam satu atau lain cara. Pengganti Halon memerlukan empat karakteristik: dampak lingkungan global yang rendah (ODP rendah, GWP, dan atmosfer seumur hidup), toksisitas yang dapat diterima, kebersihan, volatilitas, dan efektivitas.
Meskipun sangat mudah untuk menemukan kandidat pengganti yang memenuhi tiga kriteria ini, sulit untuk menemukan agen yang memenuhi keempatnya. Untuk sebagian besar (tetapi tidak semua) aplikasi, setidaknya dua hingga tiga kali lipat dari aplikasi apa pun penggantian generasi pertama akan diperlukan untuk memberikan tingkat perlindungan yang sama seperti yang disediakan oleh halon saat ini.
Terdapat bahan-agen “generasi kedua” yang sangat efektif serta memiliki dampak lingkungan global yang rendah. Banyak bahan seperti itu telah diidentifikasi dan telah terbukti memiliki ODP dan GWP rendah atau nol sambil mempertahankan atau melebihi efektivitas halon saat ini.
Masalahnya hanya ada informasi sedikit tentang kemampuan manufaktur, toksisitas, emisi, kompatibilitas bahan, dan stabilitas, dan pasar mungkin tidak cukup besar untuk membenarkan biaya menentukan yang tidak diketahui ini.
Sejumlah alternatif pengganti Halon baru yang dikembangkan misalnya sistem water misting, aerosol, dan gas inert. Kabut air dan aerosol dapat memungkinkan perlindungan saat meminimalkan kerusakan sekunder dan masalah yang biasanya terkait dengan air dan padatan. Kemajuan terbaru dalam campuran gas inert memungkinkan penggunaan agen ini dalam aplikasi baru.
Jika tak ada terobosan yang berarti maka harus mengelola bank halon yang ada dengan hati-hati. Penyiram air, bahan kimia kering, busa, dan karbon dioksida akan menerima peningkatan penggunaan. Selain itu tetap harus melakukan pekerjaan teknik yang lebih baik dalam menyediakan perlindungan kebakaran.
Jenis-jenis Bahan Pengganti dan Alternatif Halon
Pengganti generasi pertama mengacu pada kandidat halokarbon yang dimiliki saat ini yaitu kandidat yang memiliki kelemahan lingkungan, toksikologi, atau efektivitas global. Agen generasi kedua adalah agen masa depan yang sama dengan halon dalam efektivitas, namun memiliki karakteristik lingkungan dan toksikologi global yang dapat diterima.
Pengganti Halon Generasi Pertama antara lain Klorofluorokarbon (CFC), Hidrofluorokarbon (HFC), Perfluorokarbon (FC atau PFC), Hidrobromofluorokarbon (HJ3FC), Hidroklorofluorokarbon (HCFC). Material pengganti tersebut masih memiliki kelemahan sehingga dicari yang lebih baik lagi.
Pengganti Halon Generasi Kedua dikembangkan dengan memperhatikan beberapa hal. Material ini semuanya mengandung bromin atau yodium, salah satunya atau keduanya. Hal penting tentang generasi kedua agen adalah bahwa meskipun ada bromin dan atau yodium, mereka memiliki fitur kimia yang mempromosikan masa pakai atmosfer yang sangat rendah, properti yang mengurangi ODP dan GWP hingga mendekati nol.
Alternatif pengganti Halon yang memiliki potensi tinggi antara lain gas inert, clean agent, dan sistem water mist. Berikut ini penjelasannya masing-masing.
Gas Inert
Prinsip di balik sistem gas inert cukup sederhana: Setelah sensor menentukan bahwa api (atau ancaman kebakaran) ada, gas atmosfer dilepaskan ke ruang angkasa untuk menurunkan jumlah oksigen. Pada dasarnya, pengenalan konsentrasi yang lebih tinggi dari gas atmosfer lainnya mencekik api.
Kunci bagi produsen sistem gas inert adalah mencapai keseimbangan gas yang tepat. Ini masalah yang cukup rumit. Keseimbangan persentase gas lainnya juga sangat penting. Itu karena karbon dioksida dalam konsentrasi di atas 10 persen beracun bagi manusia.
Umumnya, produsen sistem pencegah kebakaran gas inert menggabungkan argon, nitrogen, dan karbon dioksida, semua gas yang terjadi secara alami di atmosfer bumi untuk mencapai pemadaman kebakaran
Clean Agent
Dari sudut pandang ahli kimia, dua jenis utama sistem agen bersih telah menggantikan Halon 1301. Keduanya adalah halokarbon yaitu Keton terfluorinasi. Struktur bahan kimia ini mengandung karbon, fluor, dan oksigen. Lalu HFC atau Hydrofluorocompounds (HFCs) yang tidak mengandung klorin atau bromin. Struktur kimia agen ini mengandung karbon, hidrogen dan fluor. Ini adalah agen halokarbon pertama yang dikembangkan setelah larangan Halon 1301.
Setiap agen bersih disimpan sebagai cairan pada suhu kamar tetapi menjadi gas oleh nozzle pengiriman. Sebagai gas, mereka menggantikan udara dan bekerja dengan mengeluarkan panas dari api.
Bagi orang awam, itu berarti bahwa struktur molekul halokarbon secara kimiawi bereaksi dengan molekul lain setiap kali ada api, secara kimiawi menghancurkan perambatan api.
Water Mist System
Water mist system juga merupakan salah satu alternatif pengganti Halon. Sistem kabut air menggunakan semprotan air yang sangat halus untuk memadamkan api. Ini umumnya membutuhkan lebih sedikit air daripada sistem penyiram standar untuk mengendalikan api secara memadai.
Akibatnya, sistem kabut air menggunakan pipa berdiameter lebih kecil dan tidak seberat sistem sprinkler standar. Karena kualitas ini, sistem kabut air telah digunakan untuk melindungi beragam bahaya yang mencakup kapal penumpang, ruang mesin, museum, dan lokasi dengan persediaan air terbatas.
Alternatif pengganti Halon tersebut bisa membantu untuk proses pemadaman api yang lebih ramah lingkungan. Pemasangan sistem pemadam kebakaran sendiri harus sesuai dengan standar dan dilakukan oleh profesional.
Totalfire Indonesia sebagai kontraktor fire protection menyediakan jasa instalasi sistem proteksi kebakaran dengan standar internasional. Kami memiliki para ahli yang bisa membantu untuk merancang sistem perlindungan bangunan dari bahaya kebakaran sesuai dengan aturan yang berlaku.