Bagaimana Sih Sistem Deteksi Kebakaran Manual Bekerja?

sistem deteksi kebakaran dan pemadaman, standar pencegahan kebakaran gedung

Agar sistem deteksi kebakaran manual bekerja maksimal untuk bangunan maka ada desain standar yang perlu dipenuhi. Selain itu juga harus sesuai dengan undang-undang keselamatan bangunan. Dan yang utama adalah mengenal aplikasi produk pada sistem deteksi kebakaran dengan baik.

Sistem alarm untuk mendeteksi kebakaran sifatnya kompleks jadi harus ada orang ahli didalamnya. Dan ada yang manual dan otomatis. Dan sistem alarm manual ini lebih dulu dikenalkan pada dunia dibandingkan dengan yang otomatis.

Jenis Sistem Deteksi Kebakaran

Sebelum anda memutuskan untuk menggunakan jenis alarm kebakaran yang tepat untuk gedung anda. Alangkah baiknya jika anda tahu tentang berbagai jenis sistem alarm kebakaran yang ada di pasaran. Dua jenis utama sistem alarm kebakaran adalah konvensional dan addressable. Berbagai komponen yang akhirnya membantu sistem ini bisa dijalankan dengan otomatis atau manual.

  1. Alarm Kebakaran Konvensional

Sistem alarm kebakaran konvensional semua komponennya terhubung ke panel kontrol alarm kebakaran. Kontrol panel menampilkan sinyal saat komponen-komponen tersebut aktif. Jenis sistem ini lebih ramah dikantong dan bisa digunakan di gedung-gedung yang ukuran sedang. Kelemahan dari komponen ini adalah ketika terjadi kebakaran sinyal hanya mengirimkan alarm. Dan tidak bisa mengetahui komponen mana yang bermasalah di dalam gedung.

  1. Alarm Kebakaran Tipe Addressable

Sistem alarm kebakaran addressable ini keluaran yang paling modern. Kelebihannya komponen yang ada bisa melakukan pengindentifikasian tersendiri. Jadi saat salah satu komponen sistem mendeteksi mereka akan menunjukkan alamat komponen pada panel alarm kebakaran. Selain itu anda bisa dengan cepat mengetahui dari mana asal gangguan karena bantuan sinyal yang dikirim.

Sekarang sudah bisa menentukan jenis sistem apa yang akan bekerja dengan maksimal di gedung dan yang sesuai kantong anda.

Sistem Deteksi Kebakaran Manual

Meskipun sistemnya deteksi manual akan tetapi kerjanya tetap sama. Memberikan perlindungan pada penghuni gedung saat terjadi kebakaran. Dan sama-sama mendeteksi adanya gangguan kebakaran. Ada beberapa hal perlu diketahui dari sistem deteksi kebakaran ini. Seperti komponen dalam sistem alarm kebakaran. Salah satu dalam sistem deteksi kebakaran tetap ada komponen sistem alarm kebakaran. Dan dalam sistem pendeteksian dan persinyalan sistem kebakaran itu kompleksitasnya bervariasi. Desain, pemasangan, dan persetujuan sistem deteksi dan alarm juga mungkin memerlukan pengujian penerimaan oleh regulator. Desain dan pemasangan sistem deteksi kebakaran manual pun harus sesuai dengan ketentuan NFPA yang berlaku. Standar lainnya juga berlaku untuk pemasangan sistem ini termasuk tata caranya. Beberapa standar wajib dalam sistem tersebut, antara lain:

  1. Unit kontrol Alarm Kebakaran

Ini biasa disebut dengan FACU. Di dalamnya ada kontrol alarm kebakaran atau FACP yang didalamnya berisi elektronik yang mengawasi dan memantau integritas dari kabel dan komponen sistem alarm kebakaran. FACU ini adalah otak dalam komponen sistem alarm ini. FACU mempunyai fungsi-fungsi:

  • Menyediakan komunikasi pemadam kebakaran dua arah.
  • Menyediakan integrasi pemberi sinyal jarak jauh.
  • Mengontrol elevator, HVAC, pintu kebakaran, damper, kunci dan fitur perlindungan kebakaran lainnya.
  1. Power Supply Utama

Power Supply utama ini asalnya dari bangunan utama yang terkoneksi ke utility provider local. Dalam kasus yang jarang terjadi di mana listrik layanan tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan. Generator yang digerakkan mesin dapat menyediakan power supply. Jika generator seperti itu digunakan, operator yang terlatih. Karena mereka harus berjaga 24 jam terutama pada sistem kebakaran manual. Jika tidak ingin melakukan hal tersebut maka bisa menerapkan beberapa generator ganda.

  1. Power Supply Cadangan

Semua alarm pada sistem deteksi kebakaran otomatis harus ada power supply cadangan. Daya ini di desain bisa beroperasi ketika daya utamanya tidak berfungsi. Power supply cadangan harus mampu memberikan normal (non-normal). Pada kondisi siaga kapasitas dan daya ini bisa untuk mengoperasikan alarm sepenuhnya. Persyaratan periode waktu untuk kemampuan operasi daya sekunder bervariasi. Generator pada biasanya digerakkan mesin yang diatur secara otomatis. Jadi tidak semua sistem deteksi kebakaran manual.

Perangkat Dalam Sistem Deteksi Kebakaran Manual

Sistem deteksi kebakaran terdiri dari alarm manual dan otomatis perangkat yang diaktifkan oleh api, asap atau panas. Perangkat kemudian mengirim sinyal ke FACU menggunakan salah satu dari dua metode. Sistem hard-wire atau sinyal yang dihasilkan disampaikan oleh gelombang radio di atas khusus frekuensi ke penerima radio di panel. Perangkat tersebut tidak terbatas pada:

  • Pull stations manual
  • Smoke detector
  • Detektor api
  • Detektor panas
  • Detektor kombinasi
  • Perangkat aliran air

Meski sistem deteksi kebakaran manual terlihat lebih sederhana, tetapi sistem seperti itu biasanya dirancang dan di install oleh individu yang berkualifikasi sebagaimana yang ditentukan oleh ahlinya. Jika anda ingin menginstal sistem tersebut hubungi tenaga profesional dibidangnya. Hubungi saja Totalfire Indonesia yang sudah berpengalaman dalam hal sistem perlindungan kebakaran di Jakarta, Indonesia.