Kebakaran dalam dunia manufaktur bisa terjadi secara tiba-tiba akibat berbagai faktor, seperti hubungan arus pendek, bahan mudah terbakar, atau kesalahan operasional. Sayangnya, tidak ada yang mampu memprediksi kapan bencana itu akan muncul. Hal ini diperparah oleh risiko besar yang dimiliki sektor industri terhadap munculnya nyala api, baik karena kelalaian manusia maupun faktor lainnya. Sebelum mengalami kerugian besar, pabrik atau gedung sebaiknya dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran guna mencegah terjadinya kebakaran hebat.
Contents
Jenis Sistem Proteksi Kebakaran
Sistem proteksi kebakaran adalah serangkaian komponen yang dirancang untuk mendeteksi, memperlambat, atau memadamkan kebakaran di bangunan industri. Bidang manufaktur wajib melengkapi bangunan atau area kerja dengan komponen tersebut. Karena area kerja di manufaktur umumnya menyimpan bahan mudah terbakar, seperti bahan kimia, oli, atau peralatan berarus listrik tinggi. Sehingga dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak serius.
Nyala api kecil yang tidak dijinakkan dapat menimbulkan kebakaran besar. Pabrik tidak hanya akan kehilangan aset berharga, tapi juga nyawa para pekerjanya. Untuk itu, tidak boleh menyepelekan kemungkinan bahaya yang akan terjadi. Sebagai pemilik atau pihak manajemen pabrik harus mengetahui sistem pencegahan kebakaran.
Aktif
Sistem proteksi aktif terdiri dari rangkaian peralatan yang mendukung pencegahan kebakaran. Alat-alat tersebut memiliki fungsi yang sangat kompleks. Sehingga mampu mendeteksi adanya bahaya dari nyala api.
Perangkat seperti detektor asap dan alarm kebakaran mampu memberikan respons awal secara otomatis saat mendeteksi tanda-tanda kebakaran. Sehingga dapat mencegah api semakin membesar. Api dapat dikendalikan sejak awal tanpa menimbulkan banyak kerugian.
Pasif
Sementara itu, proteksi pasif sudah dipertimbangkan sejak fase perancangan bangunan. Strategi ini mencakup penggunaan material tahan api serta perencanaan jalur evakuasi. Perlindungan juga dapat dilihat dari struktur bangunan yang menggunakan bahan tertentu untuk menahan penyebaran api.
Sebagai tambahan, banyak pabrik melapisi bagian bangunan dengan material tahan panas, terutama pada dinding, langit-langit, dan pintu khusus. Terkadang, partisi ruangan juga ditambahkan untuk memperlambat penyebaran api antararea.
Komponen Penting pada Sistem Proteksi Kebakaran Aktif
Perangkat aktif tidak bisa berdiri sendiri. Sistem ini terdiri atas beberapa alat yang kompleks. Tidak seperti proteksi pasif yang berdiri sendiri. Untuk kinerja yang optimal, metode pencegah kebakaran aktif memerlukan dukungan alat yang tepat. Sehingga setiap bagian perangkat dapat menanggulangi api secara efektif. Mengingat, perangkat ini dirancang untuk menghentikan kebakaran dengan cepat.
Penanggulangan kebakaran ini sudah menjadi standar bagi bidang manufaktur. Tugas dari metode aktif mulai dari mendeteksi hingga melakukan pemadaman api. Untuk itu, tidak boleh ada bagian yang terlewatkan. Alat yang digunakan pada instalasi sistem juga harus memenuhi standar. Berikut ini komponen-komponen penting dalam sistem proteksi kebakaran aktif.
Detector System
Perangkat pendeteksi berfungsi untuk mengenali munculnya tanda-tanda kebakaran. Alat ini langsung merespon dengan cepat terhadap reaksi yang diakibatkan dari nyala api. Untuk selanjutnya, bertugas memberi peringatan kepada pekerja manufaktur jika terjadi kebakaran.
Pendeteksi dini menjadi peringatan bagi pekerja untuk melakukan evakuasi. Selain itu, barang-barang berharga masih bisa terselamatkan. Dalam perangkat ini terdapat sensor aktif yang menyala setiap saat dan bekerja secara otomatis.
Pabrik maupun gedung membutuhkan respon yang cepat dari kemungkinan nyala api. Sehingga dapat melakukan tindakan lanjut untuk mengatasi kebakaran. Pencegahan melebarnya api dapat teratasi dengan tepat. Penanganan pemadaman kebakaran juga berlangsung dengan baik.
Fire detector system memiliki kemampuan memadai untuk mendeteksi terjadinya kebakaran kecil. Serangkaian sensor menyatu menghasilkan peringatan yang diinginkan. Terdapat sensor pendeteksi asap, panas, dan gas berbahaya seperti karbon monoksida. Perangkat ini menggunakan teknologi sensor terkini, seperti ionisasi, deteksi optik, atau deteksi termal, untuk mendeteksi kebakaran secara dini.
Alarm System
Sistem tidak dapat memberi peringatan tanpa perangkat fire alarm system. Alat ini berfungsi mengeluarkan tanda saat terjadi kebakaran. Alarm akan berbunyi saat sensor pada detektor menangkap adanya nyala api. Alarm mengeluarkan bunyi yang sangat nyaring. Sehingga seluruh pekerja pabrik dapat mendengar sinyal berbahaya.
Bunyi alarm memberi peringatan dini pada pekerja di manufaktur. Para pekerja bisa langsung menghentikan aktivitas atau pekerjaannya. Kemudian melakukan evakuasi dengan tenang. Sistem ini biasanya terhubung juga dengan ruang pusat pemantauan. Dengan begitu, bisa mengambil tindakan untuk melakukan pencegahan. Pihak pabrik dapat langsung menghubungi petugas pemadaman terdekat jika kebakaran sulit dijinakkan.
Extinguisher
Bisa disebut dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Sebuah peralatan pemadam yang sifatnya portabel. Alat ini berbentuk tabung yang berisi media pemadaman. Pemakaiannya digunakan untuk meredakan api saat pertama kali muncul.
Hal ini mencegah terjadinya kebakaran yang lebih besar. Dengan begitu, masih dapat mengendalikan bencana. Pihak manufaktur biasanya memasang tabung pada setiap ruangan.
Suppression System
Rancangan metode suppression dimulai dari kemampuan mendeteksi hingga mematikan api yang muncul. Untuk memadamkan kebakaran, sistem ini bisa menggunakan beragam jenis media.
Perangkat suppression berisi salah satu bahan, seperti busa, gas, air atau bahan kimia lainnya. Alat akan melepaskan bahan pemadam jika mendeteksi munculnya kebakaran. Fire suppression system umumnya dirancang untuk bekerja secara otomatis, namun beberapa sistem juga menyediakan mode manual sebagai cadangan
Hydrant System
Fire hydrant system merupakan bagian penting dalam mencegah kebakaran pada sektor manufaktur. Fire hydrant system merupakan jaringan pipa yang terhubung ke sumber air dengan tekanan tinggi, digunakan sebagai sumber air untuk pemadaman kebakaran. Hydrant terbentuk dari rangkaian pipa yang saling terhubung menuju sumber air. Ketersediaan air harus mencukupi kebutuhan pabrik. Dengan tekanan air yang mampu mencapai titik kebakaran.
Sprinkler System
Alat untuk mencegah kebakaran ini termasuk dalam kategori aktif. Sistem menggunakan komponen yang bernama sprinkler. Perangkat sprinkler berguna untuk memadamkan api yang muncul secara otomatis. Secara tidak langsung dapat mencegah api menyebar ke arah lain. Sehingga dapat meminimalkan kerusakan sekitar area yang terbakar.
Serangkaian alat ini bekerja dengan mendeteksi suhu yang berubah saat kebakaran. Setiap sprinkler yang terpasang di ruangan bekerja secara mandiri. Alat akan aktif saat berada di dekat sumber panas saja. Setiap sprinkler akan menyemprotkan air secara otomatis saat suhu mencapai ambang batas tertentu untuk memadamkan api.
Perlindungan terhadap kebakaran sangat penting dalam industri manufaktur. Perangkat seperti detektor dan alarm memberikan peringatan sejak tahap awal kebakaran. Dengan respons yang cepat dan jangkauan luas, sistem proteksi aktif dan pasif dapat meningkatkan keselamatan serta meminimalkan kerugian.