Kebakaran merupakan timbulnya api kecil ataupun besar pada tempat yang tidak semestinya dan biasanya sulit untuk dikendalikan. Sering kali kebakaran akan sangat merugikan jika tidak bisa dikendalikan dengan cepat. Selain membahayakan jiwa, kebakaran juga bisa menjadi bencana yang berdampak luas karena sifatnya yang dapat merambat pada benda-benda.
Banyak contoh kasus saat kebakaran terjadi di perumahan padat penduduk. Karena korsleting listrik pada salah satu rumah, akhirnya tidak hanya satu rumah yang habis terbakar, akan tetapi api dengan cepat merambat ke bangunan sekitar dan membakar beberapa rumah bahkan satu kompleks. Contoh ini menggambarkan bagaimana sebuah kebakaran bisa terpicu dan jika tidak cepat mendapat penanganan yang tepat, dapat berakhir dengan buruk bagi banyak orang.
Untuk itulah, pada perusahaan-perusahaan dan instansi-instansi pemerintah biasanya akan memiliki SOP proteksi terhadap kebakaran. Agar saat terjadi kebakaran dapat segera tertangani dengan cepat dan efisien. SOP proteksi kebakaran juga sangat penting dibuat agar peluang terjadinya kebakaran bisa diminimalkan.
Contents
Alat Proteksi Kebakaran Pada Bangunan
Sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa saja perangkat-perangkat proteksi kebakaran pada bangunan. Hal ini penting jika kita ingin memahami SOP proteksi pada kebakaran. Adapun alat-alat proteksi kebakaran pada bangunan adalah sebagai berikut.
Sistem Tanda Bahaya Kebakaran
Sistem tanda bahaya kebakaran atau Fire Alarm System, berguna untuk memperingatkan orang-orang yang berada di dalam bangunan agar dapat melakukan evakuasi saat terjadinya kebakaran. Alarm kebakaran ada dua jenis yaitu manual dan otomatis. Alarm manual perlu dipicu oleh manusia agar dapat berbunyi. Sedangkan alarm kebakaran otomatis terhubung dengan sistem pendeteksi kebakaran dan akan berbunyi saat kebakaran terdeteksi oleh sistem.
Sensor yang sering dipakai dalam gedung adalah detektor asap. Namun pada ruangan yang memiliki langit-langit yang tinggi atau di tempat terbuka, dapat pula menggunakan detektor kebakaran berbasis video. Hal ini untuk menghindari keterlambatan dalam mendeteksi asap karena asap tidak dapat mencapai langit-langit, tempat detektor asap biasanya terpasang.
Sistem Hidran Kebakaran
Sistem hidran berfungsi sebagai sumber air untuk menyemprot saat terjadi kebakaran. Pipa hidran dengan selang kecil bisa ditempatkan di dalam gedung, sedangkan yang berukuran besar biasanya akan dipasang di luar bangunan. Adanya sistem hidran ini juga akan sangat membantu apabila mobil pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api.
Sistem Penyiram Otomatis
Sistem penyiram otomatis juga bisa disebut Automatic Sprinkler System, fungsinya adalah untuk segera menyiram area kebakaran yang ada dalam ruangan. Sprinkler ini akan menyemprotkan air dengan buliran kecil seperti hujan agar bisa cepat memadamkan api.
Pada teknologi terbaru, sistem penyiram ini menggunakan air bertekanan tinggi yang dikombinasikan dengan nitrogen untuk menciptakan semprotan super kecil menyerupai embun. Setelah diuji coba, ternyata sistem baru ini lebih efektif dalam memadamkan api dibanding sprinkler model lama.
Alat Pemadam Api Ringan
APAR merupakan singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan. Istilah ini sering digunakan saat menyebut alat pemadam jenis ini. Biasanya APAR ini akan diletakan di dalam gedung atau ruangan dan harus dapat selalu digunakan kalau kalau terjadi kebakaran. Jika Anda pernah melihat tabung berwarna merah dengan penyemprot dan diletakan di tempat yang mudah terlihat, itu adalah APAR.
Era sekarang ini, banyak perusahaan yang menyediakan alat proteksi kebakaran. Salah satunya TotalFire Indonesia. Anda dapat memesan berbagai alat proteksi kebakaran di perusahaan tersebut. Tentunya dengan menerapkan SOP dalam proses pemasangan maupun pembuatan alatnya.
SOP Proteksi Terhadap Kebakaran
SOP memiliki kepanjangan yaitu Standard Operating Procedure yang artinya prosedur standar dalam melakukan sesuatu atau mengoperasikan sesuatu. Sedangkan SOP proteksi pada kebakaran adalah SOP dalam menanggulangi dampak terjadinya kebakaran. Dalam rinciannya juga dapat memuat pedoman dan aturan-aturan yang menyangkut pencegahan terjadinya kebakaran. Agar potensi kebakaran dapat diminimalkan.
Pada instansi-instansi publik seperti rumah sakit atau puskesmas, biasanya mereka memiliki SOP tersendiri yang menyangkut proteksi kebakaran. Dengan adanya SOP sebagai pedoman, diharapkan para karyawan akan bisa lebih tanggap terhadap peristiwa kebakaran dan lebih tahu apa saja yang harus dilakukan saat terjadinya kebakaran.
Sangat penting bagi rumah sakit untuk memiliki SOP perlindungan terhadap kebakaran. Tidak hanya keselamatan karyawan yang harus dijaga, namun para pasien juga perlu mendapat pengamanan saat terjadi kebakaran. Agar tidak terjadi kepanikan, setiap karyawan harus sudah mengetahui apa-apa saja yang harus dan perlu dilakukan jika terjadi kebakaran.
Prosedur Pencegahan
Dalam rangka meminimalkan risiko terjadinya kebakaran, sangat penting bagi karyawan untuk paham hal apa saja yang dapat memicu kebakaran. Dengan menghindari hal-hal tersebut diharapkan, peluang terjadinya kebakaran bisa sangat dikurangi.
Prosedur Penanganan
Jika kebakaran terjadi, hal yang perlu dilakukan adalah menanganinya dengan cepat. Padamkan api dengan APAR apabila api belum terlalu besar. Jika APAR tidak lagi cukup, maka perlu mekanisme pemadaman api dengan skala yang lebih besar misalnya dengan hidran. Sebisa mungkin batasi perambatan api dengan memutus penyebarannya, agar tidak bertambah besar dan membakar lebih banyak.
SOP proteksi terhadap kebakaran dapat sangat membantu semua pihak agar dapat terhindar dan selamat dari musibah kebakaran. Untuk itu patuhilah SOP perlindungan kebakaran.
