Tingkat Bahaya Kebakaran

Apakah Anda tinggal di pemukiman padat penduduk? Memang mencari rumah tinggal atau kontrakan, terutama di kota besar, agak sulit. Jika memang yang ada hanya di daerah padat tidak apa-apa, yang penting waspada karena di daerah yang berdempetan amat rentan terjadi kebakaran. Kenali pula beberapa tingkat bahaya kebakaran sehingga ketika kecelakaan itu terjadi Anda bisa mengatasinya dan segera menelepon pihak pemadam kebakaran.

Menyewa rumah di tempat yang padat penduduk beresiko kena kebakaran karena temboknya nyaris menyatu dengan milik tetangga. Apalagi jika huniannya tidak terbuat dari tembok kokoh (bata dan semen) melainkan hanya kayu atau gedek (anyaman bambu). Ketika rentan api maka harus waspada dan paham bagaimana mengatasinya, dan buang rasa panik jauh-jauh.

4 Tingkat Bahaya Kebakaran yang Wajib Diwaspadai

Ada beberapa tingkat kebakaran dan memang harus dihafal oleh semua orang karena tidak semua jenis bisa diatasi sendiri. Jika kebakaran tingkat tinggi maka bahaya dan jalan keluarnya adalah evakuasi dan menelepon pemadam kebakaran. Ini beberapa tingkat kebakaran yang wajib Anda pahami:

1. Kebakaran Kelas A

Kebakaran kelas A adalah kebakaran yang terjadi pada benda padat, misalnya kayu, karet, plastik, kertas, kain, dll. Namun benda padat yang dimaksud bukanlah logam, karena jika logam yang terbakar masuk ke dalam kategori kelas D. Jika ada kebakaran jenis ini maka bisa diatasi dengan kain atau karung goni basah, lumpur, atau APAR (alat pemadam api ringan). Sediakan APAR kualitas nomor satu.

Waspadalah ketika rumah Anda atau hunian tetangga hanya terbuat dari kayu atau bambu karena mudah terbakar dan masuk ke kebakaran kelas A. Untuk mengantisipasinya maka jangan teledor saat memasak dan jangan buang puntung rokok sembarangan.

2. Kebakaran Kelas B

Tingkat bahaya kebakaran yang selanjutnya adalah kebakaran kelas B. Ketika terjadi kebakaran jenis ini maka bahan-bahan yang terkena api antara lain: cairan, gas, atau uap. Cairan yang dimaksud adalah yang mudah terbakar ketika terpantik api, seperti bensin, minyak tanah, alkohol, dll.

Untuk mengatasi kebakaran kelas b maka dipadamkan dengan pasir, tanah, maupun APAR. Tak heran saat di pom bensin Anda pasti melihat satu tong berisi pasir (di samping ada APAR yang tersedia). Fungsi pasir adalah untuk memadamkan kebakaran kelas b ketika kobaran api masih kecil.

3. Kebakaran Kelas C

Selanjutnya ada kebakaran kelas c di mana terjadi error pada sistem listrik sehingga terjadi korsleting yang memicu terbitnya api. Kebakaran jenis ini amat mengerikan karena bisa menyebabkan kesetrum sekaligus terkena sambaran api. Oleh karena itu, penataan kabel dan perangkat elektronik harus benar-benar rapi dan tidak boleh ada yang terkelupas.

Untuk mengatasi kebakaran jenis ini maka harus menggunakan APAR. Jenis APAR yang cocok adalah yang mengandung tepung kimia atau yang mengandung karbon dioksida (CO2). APAR wajib dimiliki tiap rumah apalagi jika berada di kampung atau perumahan padat penduduk.

4. Kebakaran Kelas D

Kebakaran kelas d adalah api yang terjadi pada logam padat seperti aluminium, magnesium, natrium, dll. Jangan sepelekan logam karena bisa terbakar dan akibatnya fatal jika tidak lekas diatasi. Untuk memadamkan kebakaran jenis ini maka menggunakan dry powder khusus dan pasir.

Cara Mencegah Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk

Dengan mengontrak rumah di perkampungan padat penduduk memang memiliki resiko kebakaran yang besar. Namun tetap bisa diatasi dengan cara-cara berikut ini.

1. Mengetahui Tingkat Bahaya Kebakaran

Tingkat bahaya sebuah kebakaran adalah pengetahuan umum yang wajib dipahami oleh semua orang, terutama Anda yang tinggal di kampung padat penduduk. Jika sudah tahu tingkat kebakarannya maka paham bagaimana mengatasinya. Juga tidak panik saat terjadi kebakaran di rumah Anda atau rumah tetangga.

2. Tidak Memilih Rumah Berbahan Kayu atau Bambu

Memang hunian berbahan kayu atau bambu harga sewanya amat murah jika dibandingkan dengan rumah yang terbuat dari bata (atau batako). Akan tetapi, jangan ambil resiko karena rumah jenis ini relatif mudah terbakar. Kayu sendiri akan langsung kena api yang merembet jika kena picu sekali saja. Misalnya dari puntung rokok atau nyala kompor yang terlalu besar. Waspada pula jika rumah tetangga dari kayu.

3. Waspada akan Bahan yang Memicu Api

Ketika tinggal di kampung padat penduduk maka harus waspada akan bahan yang memicu api. Misalnya minyak goreng, persediaan bensin, alkohol, dll. Jika tidak disimpan baik-baik akan bahaya karena terjadi kebakaran dan merembet sampai ke banyak rumah.

Untuk mencegah kebakaran maka semua orang memang harus memahami beberapa tingkat bahaya kebakaran. Kebakaran sekecil apapun, tak bisa diremehkan karena bisa membawa banyak kerugian (terutama materiil). Pastikan Anda memiliki APAR untuk memproteksi diri dan keluarga dari bahaya kebakaran, apalagi jika tinggal di pemukiman padat penduduk. Dan kami Totalfire Indonesia selalu sigap dalam mencegah kebakaran dengan alat dan sistem yang kami miliki.