kontraktor inert gas fire suppression system

Kebakaran dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja, menimbulkan kepanikan sehingga orang-orang yang mengalaminya tidak dapat fokus dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selain berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Akibatnya, kebakaran sering mengakibatkan kerugian besar dan dapat menelan korban jiwa. Inilah pentingnya mengetahui inert gas for fire suppression system yang dapat segera memadamkan kebakaran.

Perlu diketahui bahwa kebakaran terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu Kelas Kebakaran A, Kelas Kebakaran B, Kelas Kebakaran C, dan Kelas Kebakaran D. Setiap kelas kebakaran memiliki faktor pemicu yang berbeda-beda. Untuk mengatasinya, Anda atau petugas pemadam kebakaran dapat menggunakan fire suppression system dengan bahan pemadam yang berbeda-beda, salah satunya adalah inert gas.

Definisi Inert Gas untuk Fire Suppression

Inert gas untuk fire suppression adalah gas atau campuran gas ramah lingkungan yang digunakan untuk memadamkan atau mencegah kebakaran dengan cara meminimalkan kadar oksigen.

Campuran gas dalam inert gas biasanya terdiri dari 40% argon, 8% CO2 (karbon dioksida), dan 52% nitrogen. Sementara saat terjadi pelepasan atau pembuangan, inert gas akan mengeluarkan 12%-14,5% CO2, 77% nitrogen, 2,5%-4,5% oksigen, dan 0,02%-0,07% SO2 (sulfur dioksida).

Teknik Meminimalkan Kadar Oksigen

Dalam pengaplikasiannya, ada beberapa teknik untuk meminimalkan kadar oksigen, di antaranya:

  1. Gas freeing adalah teknik memasukkan udara segar untuk menghilangkan gas beracun yang ada di dalam tangki.
  2. Inerting adalah teknik memasukkan inert gas ke dalam tangki sehingga mencapai kondisi inert, yang didefinisikan sebagai kondisi tangki dengan kadar oksigen 8% atau kurang dibandingkan dengan kadar gas di sekitar tangki.
  3. Purging adalah teknik memasukkan inert gas ke dalam tangki yang sudah berada dalam kondisi inert sehingga tidak akan terjadi ledakan saat udara masuk.
  4. Topping up adalah teknik memasukkan inert gas ke dalam tangki yang sudah berada dalam kondisi inert untuk mencegah masuknya udara.

Kebakaran memang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, sehingga inert gas untuk fire suppression harus selalu dalam kondisi siap digunakan. Inert gas ini dapat disimpan di dalam tabung silinder ringan yang disebut APAR dan di dalam tabung silinder berat yang disebut APAB. Untuk menyimpan APAR dan APAB, inert gas memerlukan banyak tabung silinder.

APAR digunakan untuk memadamkan api yang masih tergolong kecil dan asap belum memenuhi ruangan, sedangkan APAB digunakan untuk memadamkan api yang sudah membesar, tidak dapat dipadamkan dengan APAR, dan asap sudah memenuhi ruangan.

Sistem dan Fitur Inert Gas untuk Fire Suppression

Dibandingkan dengan bahan pemadam lainnya, inert gas untuk fire suppression memiliki beberapa fitur sistem yang juga menjadi kelebihannya, seperti:

  • Aman digunakan di tempat-tempat dengan banyak orang karena telah teruji keamanannya.
  • Inert gas dapat digunakan untuk melindungi beberapa area atau ruangan dengan selector valve.
  • Inert gas yang disimpan di dalam tabung silinder dapat diletakkan jauh dari area yang dilindungi.
  • Komponen dalam inert gas lebih cepat terurai di atmosfer.
  • Setelah discharge, inert gas tidak akan menyebabkan fogging.
  • Tidak akan menimbulkan korosi dan dekomposisi pada produk atau barang.
  • Tidak berpotensi menyebabkan pemanasan global.
  • Tidak berpotensi menipiskan lapisan ozon.

Cara Kerja Inert Gas untuk Fire Suppression

Saat digunakan, inert gas akan mencegah oksigen memasuki sumber api sehingga lama-kelamaan, api akan mengecil dan padam. Meskipun demikian, kadar oksigen di area atau ruangan yang terbakar akan tetap cukup sehingga Anda atau petugas pemadam kebakaran yang terjebak di dalamnya dapat bernapas sambil mencari jalan keluar.

Agar inert gas dapat bekerja optimal, pemilihan fire alarm haruslah tepat. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan sistem ventilasi di setiap ruangan, terutama ruangan yang rawan terjadi kebakaran. Sistem ventilasi ini akan digunakan sebagai jalan keluar inert gas untuk menggantikan volume udara di dalam ruangan yang berbahaya.