5 Sistem Instalasi Smoke Detector Yang Terbaik. Apa Saja Ya?

Instalasi Smoke Detector, Kontraktor Fire Protection

Detektor kebakaran berfungsi untuk mendeteksi kebakaran secara dini, sebelum berkembang menjadi besar. Dengan begitu, upaya pemadaman api dapat dilakukan secepat mungkin, demi meminimalisasi kerugian yang mungkin ditanggung akibat kebakaran. Saat ini bukan hanya bangunan perkantoran, industri atau fasilitas umum saja yang dilengkapi instalasi detektor kebakaran. Namun bangunan tempat tinggal atau rumah juga sudah banyak yang dilengkapi dengan instalasi detektor kebakaran. Salah satu jenis yang banyak dipilih adalah instalasi smoke detector atau detektor asap.

Jenis Instalasi Smoke Detector                         

Smoke detector terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Agar Anda tak bingung dalam memilihnya, berikut ini beberapa jenis smoke detector berdasarkan prinsip pendeteksiannya.

  • Detektor Asap Fotolistrik (Photoelectric Smoke Detector)

Jenis smoke detector ini mengandalkan cahaya untuk mendeteksi asap yang berasal dari sumber api. Jadi, di dalam detektor terdapat ruang berbentuk T yang pada bagian atasnya terdapat semikonduktor yang dapat memancarkan cahaya. Sedangkan di bagian bawahnya, terdapat photocell untuk mendeteksi adanya cahaya yang masuk.

Pada kondisi normal, sinar cahaya akan dipancarkan lurus ke ruang hitam dan tidak menyinari photocell. Namun, apabila ada asap yang masuk ke dalam detektor dan mengenai sumber cahaya, maka cahaya akan terbias dan mengenai photocell yang kemudian memicu alarm kebakaran berbunyi.

  • Detektor Asap Terproyeksi Beam (Projected Beam Smoke Detector)

Detektor asap terproyeksi beam akan mengaktifkan alarm kebakaran ketika tingkat cahaya yang diterima komponen infrared tidak sesuai dengan set point. Umumnya, detektor ini ditempatkan di posisi lebih tinggi dibandingkan dengan detektor standar, sekitar 10,5 meter, dimana standar maksimum yang ditetapkan oleh BS5839 adalah 25 meter.

Detektor ini dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama adalah reflective beam detector. Cara kerjanya dengan menembakkan sinar infrared dari pemancar ke reflektor yang diletakkan di ujung lain dari area yang ditutupi oleh detektor cahaya. Kemudian cahaya tersebut akan dipantulkan kembali ke detektor cahaya.

Yang kedua adalah point to point type beam detector. Jenis ini memiliki pemancar khusus yang terdapat di salah satu sisi area yang ditutupi oleh detektor sinar dan juga memiliki penerima khusus di ujung lain dari area yang dilindungi.

  • Detektor Asap Ionisasi (Ionization Smoke Detector)

Detektor asap ionisasi menggunakan bahan radioaktif, americium-24 sebagai sumber partikel alfa untuk ionisasi udara yang mengandung oksigen dan nitrogen. Ametocium-24 akan melepaskan partikel secara konstan dan partikel-partikel tersebut akan bertumbukan dengan atom-atom udara, sehingga terjadi ionisasi terhadap oksigen dan nitrogen.

Ionisasi terjadi pada ruang yang terdapat di bagian dalam detektor yang terdiri dari dua pelat, yang terpisah sejauh beberapa centimeter. Di dalamnya juga terdapat baterai yang berfungsi menghantarkan tegangan pada kedua pelat tersebut untuk menjadikannya betsifat positif dan negatif.

Dalam prosesnya, oksigen nitrogen akan ditarik ke pelat bermuatan negatif, sedangkan elektron akan ditarik ke pelat bermuatan positif. Saat partikel asap masuk ke dalam ruang ionisasi tersebut, proses ionisasi akan terhalang sehingga dapat memicu alarm kebakaran berbunyi.

Meski harganya lebih murah dibandingkan detektor kebakaran lainnya, saat ini instalasi smoke detector jenis ini sudah jarang dilakukan, karena bahan radioaktifnya dinilai memiliki efek jangka pendek maupun panjang yang berbahaya.

  • Detektor Asap Video (Video Smoke Detector)

Video smoke detector mendeteksi asap kebakaran dengan mengandalkan kamera dan algoritma komputer. Kamera akan memantau suatu area, misalnya ruang terbuka yang besar seperti lantai gudang, kemudian data rekamannya akan terkoneksi dan diproses komputer.

Setiap kamera biasanya dilengkapi komputer khusus. Namun, menggunakan kamera keamanan normal yang terhubung ke komputer pusat dengan perangkat lunak video smoke detector dinilai lebih menghemat uang. Selain itu, kamera dengan perangkat lunak bawaan biasanya lebih mudah dikonfigurasi dan dirancang khusus untuk langsung berinteraksi dengan panel kontrol alarm.

Komputer berfungsi menjalankan algoritma khusus untuk mengidentifikasi kelompok piksel yang menunjukkan kriteria khas asap kebakaran. Ketika asap terdeteksi, komputer akan mengirimkan sinyal ke sistem kontrol alarm.

Sistem deteksi yang biasa digunakan adalah dengan citra spektrum visual (hitam-putih atau berwarna) untuk mendeteksi asap. Pada sistem yang lebih canggih, telah dirancang peka terhadap IR (infrared). Jadi, dilengkapi iluminator IR agar berfungsi dalam gelap. Selain itu, ada pula yang menggunakan citra termal. Namun, sistem ini mungkin kurang cocok untuk lingkungan industri yang memiliki banyak mesin penghasil panas atau suhu udara yang hangat.

  • Detektor Asap Aspiratif (Aspirating Smoke Detector)

Detektor asap aspirasi bekerja dengan cara mengambil sampel udara dari area yang membutuhkan perlindungan dari kebakaran dan mengevaluasi ada atau tidaknya kontaminasi tambahan udara melalui komponen-komponen utama di dalamnya seperti jaringan pipa kecil, filter partikel, ruang sensor, semikonduktor cahaya yang terfokus dan sensor cahaya.

Apabila ada asap memasuki ruang sensor di sepanjang jalur sinar, sejumlah cahaya akan terbias dan mengenai sensor cahaya kemudian memicu pengaktifan sinyal alarm. Jenis instalasi smoke detector ini umumnya digunakan di area dengan penggunaan yang tidak mudah diakses atau dibatasi seperti ruang operasi, penjara stasiun kereta dan bangunan bersejarah.

Pertimbangan Memilih Instalasi Smoke Detector

Memilih smoke detector tak bisa sembarangan. Anda sebaiknya memastikan kualitas produknya baik agar keamanan terjamin. Misalnya, produk harus berfungsi efektif, awet, suara alarm harus terdengar kencang dan telah sesuai regulasi serta standar internasional. Produk dengan kualitas tersebut tentu berasal dari provider yang bereputasi baik, seperti Total Fire Indonesia.

Perusahaan ini berdiri sejak 2005, Total Fire Indonesia telah dikenal luas sebagai fire protection specialist terpercaya di Indonesia. Tak hanya terbatas dalam pelayanan fire detector & fighting system saja, Total Fire Indonesia juga melayani gaseous fire suppression system, serta servis dan perawatan setelah instalasi. Lengkap sekali, bukan?

Jadi, jangan mudah tergiur tawaran instalasi smoke detector murah tapi abal-abal. Ingat kebakaran tak hanya mengancam harta benda saja, tetapi juga jiwa. Pilihlah produk hanya dari provider terpercaya.