Sistem pemadam kebakaran hydrant merupakan salah satu proteksi kebakaran yang sering digunakan di bangunan besar. Misalnya saja hotel, rumah sakit, gedung perkantoran atau pabrik, dan sebagainya.
Mengapa hydrant identik dengan bangunan besar? Hal ini karena memang fungsinya sebagai alat pemadam api besar. Jadi ketika terjadi kebakaran besar, hydrant akan sangat membantu dalam proses pemadamannya. Tidak heran jika kemudian sistem hydrant ini memiliki komponen yang banyak.
Walau terkesan sebagai alat proteksi kebakaran besar, hydrant menjadi syarat wajib yang harus dimiliki oleh setiap orang yang akan membangun gedung. Hal ini sebagai antisipasi terhadap insiden kebakaran besar.
Sistem fire hydrant termasuk dalam alat proteksi kebakaran manual. Artinya, alat ini hanya bisa digunakan saat dioperasikan oleh manusia. Berbeda dengan alat proteksi kebakaran otomatis seperti sprinkler.
Namun, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anda bisa memanfaatkan kelebihannya untuk kebutuhan bangunan yang dimiliki.
Apa saja kelebihan dan kekurangan sistem fire hydrant dan sprinkler? Kemudian apa saja sistem yang harus dibuat untuk membentuk hydrant? Bagaimana juga cara merawat alat proteksi kebakaran sebesar fire hydrant ini?
Contents
Kelebihan dan Kekurangan System Hydrant dan Sprinkler
Jika mendengar alat proteksi kebakaran otomatis, pasti cukup menarik. Hal ini karena alat tersebut memang memiliki jam kerja 24 jam. Tinggal dilakukan pengaturan di awal, maka alat akan bekerja sesuai dengan perintah.
Salah satu alat proteksi kebakaran otomatis adalah sprinkler. Cara kerjanya pun cukup memudahkan pemilik gedung. Sistem ini memiliki alat deteksi kebakaran, baik berupa asap atau panas. Ketika mendeteksi hal tersebut, maka alarm akan menyala. Tidak lama, air akan memancur keluar dari kepala sprinkler dan mematikan sumber api.
Sayangnya, jangkauan pemadaman yang bisa dilakukan oleh alat ini terbatas. Tidak heran jika kepala sprinkler harus dipasang di beberapa titik untuk bisa mengatasi kebakaran satu ruangan misalnya.
Kemudian, daya memadamkan api yang dimiliki sprinkler pun tidak sebesar fire hydrant. Ketika kebakaran besar dan membakar hampir seluruh bangunan gedung, maka fire sprinkler tidak bisa mengatasinya. Dibutuhkan alat pemadam dengan tekanan yang kuat, misalnya saja system fire hydrant.
Sistem pemadam kebakaran hydrant memang didesain untuk mengatasi kebakaran besar. Alat ini memiliki tekanan yang cukup kuat dan bisa mengeluarkan air dengan debit yang besar. Sangat cocok digunakan untuk memadamkan api besar.
Hanya saja, alat proteksi ini membutuhkan minimal 2 orang untuk mengoperasikannya. Hal ini karena selang hydrant sendiri sangat berat. Jika dialiri air, maka akan lebih berat dan sulit dikendalikan. Oleh karena itu, alat ini harus dioperasikan minimal 2 orang yang sudah terlatih.
System hydrant apakah wajib dioperasikan oleh orang yang memiliki keahlian di bidang pemadaman kebakaran? Benar sekali, hal ini karena operator harus paham setiap komponen yang dimiliki oleh fire hydrant untuk bisa mengoperasikannya.
Biasanya dalam sebuah industri atau instansi, ada beberapa orang yang ditunjuk untuk mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kepada calon operator mengenai alat pemadam hingga cara mengatasi kebakaran.
Komponen yang Ada dalam Fire Hydrant
Fire hydrant sudah seperti hal wajib dimiliki oleh orang yang akan membangun gedung. Mengingat gedung dibuat dengan besar dan luas, maka alat proteksi kebakarannya pun harus memadi. Jadi selain memasang sprinkler, menyediakan APAR untuk setiap ruangan, juga harus membangun sistem hydrant.
Kemudian, apa saja komponen hydrant yang harus diketahui oleh petugas? Hal ini terkait untuk penguasaan alat serta perawatan.
- Pipa untuk Mengalirkan Air
Pipa merupakan bagian inti yang harus dimiliki oleh sistem ini. Hydrant membutuhkan pipa untuk mengalirkan air dari sumber air ke selang hydrant di atas. Pipa hydrant sebaiknya terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Pasalnya air yang akan dialirkan memiliki tekanan yang cukup besar.
- Sumber Air yang Cukup
Menyiapkan sumber air yang akan digunakan untuk dialirkan melalui sistem hydrant juga sangat penting. Jika hydrant milik pemerintah, biasanya memanfaatkan PDAM. Namun, untuk bangunan milik pribadi, biasanya membuat sumber air utama sendiri.
- Selang Hydrant
Selang hydrant biasanya berada di box hydrant. Hal ini untuk memudahkan petugas dalam menjangkau. Selang ini nantinya akan dihubungkan pada pillar untuk kemudian diatur agar air keluar dengan tekanan yang diinginkan.
- Alat Pengatur Tekanan Air Atau Panel Control
Alat ini digunakan untuk mengatur tekanan air yang keluar. Hydrant membutuhkan alat ini untuk menjaga pasokan air yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan pemadaman api.
Cara Merawat Sistem Fire Hydrant
Sistem pemadam kebakaran hydrant merupakan salah satu alat proteksi kebakaran yang bisa digunakan untuk jangka panjang. Bahkan jangka penggunaannya bisa sampai 70-100 tahun. Hal ini tentu saja tergantung dengan perawatannya.
Sebenarnya bagaimana cara merawat sistem proteksi kebakaran yang satu ini?
- Mesin pompa sebaiknya dipanaskan secara berkala. Bisa dilakukan pemanasan setiap 1-2 minggu sekali.
- Memastikan tidak ada kerusakan pada setiap komponen system hydrant.
- Melakukan flushing untuk membersihkan endapan, baik pada pipa maupun tandon hydrant.
- Posisi hydrant sebaiknya dipastikan mudah dijangkau, tidak terhalang barang-barang.
Perawatan hydrant akan sangat efektif jika dilakukan oleh ahlinya. Jika Anda tidak memiliki SDM yang cukup, maka kami siap membantu. PT Totalfire Indonesia, tidak hanya menyediakan jasa desain, pengadaan, dan instalasi hydrant. Perusahaan kami juga melayani jasa perawatan alat proteksi kebakaran seperti hydrant.
Bukankah sistem pemadam kebakaran hydrant butuh dirawat agar penggunaannya bisa secara maksimal?