sistem pemadam kebakaran pabrik

Pabrik merupakan salah satu industri yang memiliki risiko besar terjadi kebakaran. Hal ini karena proses produksi biasanya berhubungan dengan benda yang mudah terbakar. Misalnya pabrik garmen, produksi korek api, makanan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, sistem pemadam kebakaran pabrik harus diperhatikan dengan baik. Hal ini untuk mencegah terjadinya korban yang banyak saat insiden kebakaran. Selain itu juga untuk menurunkan risiko kerugian material.

Kemudian sistem pemadam kebakaran pabrik yang bagaimana harus diterapkan? Apakah harus memiliki jaringan pemadam kebakaran yang mahal dan lengkap? Kemudian, bagaimana dengan perawatan alat-alat tersebut?

Pabrik Butuh Sistem Pemadam Kebakaran

Tidak bisa dipungkiri, pabrik memiliki banyak aset yang harus dilindungi. Mulai dari karyawan hingga aset-aset yang harus dilindungi keamanannya. Ketika kebakaran terjadi, tidak hanya membuat rugi secara materi, namun juga keselamatan karyawan menjadi taruhannya. Belum lagi masalah hukum yang bisa menjerat pemilik pabrik ketika didapati tidak menyediakan alat pemadam kebakaran yang sesuai standar.

Memiliki alat pemadam yang baik dan bagus akan membantu memberikan rasa aman untuk karyawan. Selain itu, alat pemadam ini bisa digunakan oleh karyawan untuk ikut melindungi aset yang dimiliki pabrik.

Alat pemadam kebakaran yang harus dimiliki pun bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya saja untuk pabrik kain harus memiliki alat pemadam api yang kebakarannya disebabkan oleh benda padat bukan logam.

Kemudian, harus diperhatikan juga jumlah alat pemadam yang dibutuhkan. Jika pabrik memiliki bangunan besar, dengan setiap ruangan disekat, harus bagaimana? Anda bisa menyediakan APAR di setiap ruangan. Selain APAR, sediakan juga fire hydrant untuk menanggulangi kebakaran besar terjadi.

Selain alat-alat tersebut, adakah alat lain yang bisa digunakan dalam sistem pemadam kebakaran pabrik?

Sistem Pemadam Kebakaran Pabrik

Alat pemadam kebakaran pabrik memang harus sesuai dengan standar yang berlaku. Hal ini berhubungan dengan aturan pemerintah, terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). bagi instansi yang melanggar, maka ada aturan hukum yang akan menjeratnya.

Kemudian, apa saja sistem pemadam kebakaran pabrik?

Deteksi Kebakaran Dini

Alat pertama yang harus ada di pabrik adalah alat deteksi kebakaran. Alat ini biasanya mendeteksi kebakaran melalui asap atau suhu. Jika terdeteksi asap atau suhu ruangan meningkat, maka alat akan memberikan sinyal. Sinyal ini biasanya berupa alarm.

Alarm Penanda Kebakaran

Alarm adanya penanda kebakaran harus ada dalam sistem pemadam api di pabrik. Alarm inilah yang nantinya akan memberitahukan kepada seluruh penghuni pabrik bahwa ada insiden kebakaran. Oleh karena itu, seluruh pegawai diminta untuk menyelamatkan diri ke tempat aman.

Fungsi alarm kebakaran untuk petugas K3, yakni segera melakukan penanganan kebakaran tersebut. Bisa diatasi menggunakan APAR atau alat pemadam api berat yang sudah disediakan. Selanjutnya, jika kondisi api membesar, segera menghubungi petugas pemadam api terdekat.

Alat Pemadam Api Ringan

APAR atau alat pemadam api ringan juga sangat dibutuhkan. Terutama untuk pabrik dengan desain ruangan di sekat atau dibuat ruangan-ruangan. APAR harus dimiliki di setiap ruangan. Tujuannya untuk memudahkan petugas mengambil alat dan mengatasi kebakaran.

Sprinkler

Alat pemadam kebakaran yang wajib ada di pabrik selanjutnya adalah sprinkler. Sprinkler ini merupakan alat pemadam kebakaran otomatis. Jadi ketika terdeteksi adanya bahaya api, maka alat ini akan secara otomatis memancarkan media untuk memadamkan api. Media yang digunakan bisa air ataupun foam.

Fire Hydrant

Fire hydrant merupakan salah satu alat yang harus dimiliki oleh sebuah pabrik. Hal ini untuk mengatasi kebakaran yang tingkat pemadamannya sulit.

Fire hydrant sendiri sebenarnya memiliki 2 macam berdasarkan penempatan box, outdoor dan indoor. Outdoor hydrant berarti box merah untuk menyimpan alat-alat pemadam diletakkan di luar. Posisinya berdekatan dengan pillar. Untuk indoor, berarti box merah disimpan di dalam ruangan. Hydrant ini sangat cocok digunakan untuk memadamkan api dari jarak dekat saat kebakaran terjadi di dalam ruangan.

Kemampuan SDM dalam Memadamkan Api

Selain menyediakan alat, memiliki sumber daya manusia yang bisa menggunakan alat pemadam sangat dibutuhkan. Petugas tersebut bisa diikutkan training tentang K3.

Inspeksi dan Audit Alat Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran pabrik biasanya memiliki jangka waktu yang panjang. Misalnya saja fire hydrant. Alat ini bisa digunakan hingga 50-100 tahun mendatang. Tentu saja, dengan catatan, alat tersebut dirawat dengan baik.

Lalu, bagaimana cara merawat sistem pemadam kebakaran ini? Melakukan inspeksi secara berkala sangat dibutuhkan. Sebaiknya, inspeksi dilakukan oleh orang yang paham tentang sistem pemadam kebakaran. Contohnya saja petugas Keselamatan dan kesehatan kerja yang terlatih.

Jika ingin lebih praktis, namun memberikan hasil maksimal, Anda bisa menggunakan jasa perusahaan EPC. Salah satu perusahaan yang menawarkan desain, pengadaan alat, pemasangan, hingga perawatan adalah PT Totalfire Indonesia.

Kontraktor Fire Protection di Indonesia

Anda bisa menyerahkan tugas inspeksi dan audit sistem pemadam kebakaran kepada kami. Apalagi perusahaan kami sudah memiliki pengalaman sejak tahun 2005 dalam hal proteksi kebakaran. Standar yang digunakan pun bertaraf internasional, biasa disebut NFPA (National Fire Protection Association), Amerika.

Kesadaran memberikan proteksi yang terbaik kepada karyawan maupun aset harus dimiliki oleh setiap pemilik. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerugian yang lebih besar lagi.

Jika menurut Anda, apa saja sistem pemadam kebakaran pabrik yang harus dimiliki?