Melakukan instalasi pemadam kebakaran bisa dilakukan dengan meminta bantuan kontraktor fire protection. Sebelumnya, jenis sistem proteksi kebakaran yang ingin dipasang perlu diputuskan terlebih dahulu. Beberapa jenis sistem perlindungan kebakaran, seperti sistem wet sprinkler, cukup populer digunakan di berbagai bangunan.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Instalasi Sistem Pemadam Kebakaran
Pemilik bangunan, baik itu properti pribadi maupun bisnis, perlu merencanakan sistem perlindungan yang sesuai. Sistem pemadam kebakaran yang tepat akan sangat membantu melindungi properti tersebut dari bahaya dan kerugian akibat kebakaran. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai proses instalasi.
1. Jenis Sistem Pemadam Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran yang dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan bangunan dan kondisi lingkungan sekitar. Beberapa contoh sistem yang dapat digunakan adalah:
- Sistem hydrant
- Sprinkler system
- Gaseous fire suppression system
Untuk bangunan umum, sistem sprinkler sering digunakan karena terbukti efektif dan efisien dalam memadamkan api.
2. Spesifikasi Sistem Pemadam Kebakaran
Pemilik bangunan perlu memahami spesifikasi sistem yang akan dipasang. Pihak kontraktor fire protection biasanya dapat menjelaskan detail spesifikasi, seperti penggunaan sprinkler otomatis dengan standar NFPA.
Informasi penting seperti jenis konstruksi, jumlah lantai, luas, tinggi bangunan, keberadaan ruang bawah tanah, serta kegiatan dan barang yang ada di dalamnya perlu disampaikan kepada kontraktor. Hal ini memastikan bahwa sistem proteksi tidak membahayakan isi bangunan.
3. Desain Sistem Pemadam Kebakaran
Kontraktor fire protection akan menyiapkan gambar desain berdasarkan spesifikasi yang telah disepakati. Desain tersebut melibatkan teknisi ahli dan harus ditinjau oleh pemilik bangunan untuk memastikan kesesuaiannya. Gambar desain ini juga dapat diajukan ke pihak terkait, seperti asuransi atau badan regulasi.
4. Proses Instalasi Sistem Pemadam Kebakaran
Setelah desain disetujui, proses pemasangan dilakukan. Jika desain ditolak, revisi perlu dilakukan hingga mencapai persetujuan. Instalasi harus dikerjakan oleh tenaga profesional berpengalaman.
Selama proses instalasi, praktik kerja aman, seperti tata graha dan pengawasan pemotongan atau pengelasan, harus diterapkan. Pemilik bangunan juga dianjurkan melakukan inspeksi berkala untuk memastikan pemasangan sesuai desain.
5. Pemeriksaan dan Uji Coba
Setelah instalasi selesai, pemeriksaan akhir dan uji coba dilakukan. Pada sistem berbasis air, pengujian melibatkan:
- Tes pembilasan pipa
- Tes hidrostatik
- Pemeriksaan katup dan alarm
Pada sistem gas, pengujian mencakup pelepasan agen gas seperti karbon dioksida. Klien perlu memahami cara kerja sistem dan langkah perawatan yang dibutuhkan.
6. Pemilihan Kontraktor Fire Protection
Instalasi pemadam kebakaran tidak bisa dilakukan sembarangan. Pilih kontraktor yang memiliki pengalaman, mematuhi standar internasional seperti NFPA, dan menyediakan layanan pemeriksaan serta perbaikan berkala. PT Totalfire Indonesia adalah salah satu pilihan kontraktor terbaik untuk sistem kebakaran. Keunggulan Totalfire mencakup:
- Produk berkualitas tinggi
- Desain sistem yang presisi
- Kepatuhan terhadap standar internasional (NFPA)
- Pengalaman sejak 2005 dalam menangani proyek skala besar
Dengan memilih Totalfire, Anda mendapatkan solusi proteksi kebakaran yang andal, profesional, dan sesuai standar.