Merencanakan Sistem Proteksi Kebakaran Rumah Sakit

Sistem proteksi kebakaran rumah sakit sangat penting dalam hal keselamatan pasien. Risiko kebakaran perlu diminimalkan dan alat-alat pemadam kebakaran harus ditempatkan di lokasi-lokasi yang rawan. Saat membangun atau merenovasi bangunan rumah sakit, penting untuk merencanakan sistem perlindungan yang baik.

Desain Bangunan Rumah Sakit

Membangun rumah sakit baru perlu merencanakan desain yang tidak hanya memperhatikan estetika, tetapi juga keamanan dan keselamatan. Rumah sakit biasanya membutuhkan banyak ruangan, jadi bangunan dengan banyak lantai diperlukan. Adanya rumah sakit dengan gedung bertingkat ini perlu mendapatkan perhatian lebih karena risiko kecelakaan dan kebakaran lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan satu lantai.

Menurut data, risiko kehilangan nyawa akibat kebakaran salah satunya disebabkan oleh kurangnya ventilasi dalam ruangan. Ini membuat ruangan menjadi panas dan asap meliputi keseluruhan bangunan. Pasien bisa sulit bernapas karena asap yang sulit keluar. Oleh karena itu, perlu merancang ruangan rumah sakit dengan ventilasi yang memadai serta dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran yang diperlukan.

Dalam kebutuhan sistem proteksi kebakaran, bangunan rumah sakit perlu didesain dengan dilengkapi jalan keluar yang memadai. Ini untuk menghindari bahaya yang tidak diperlukan bagi orang-orang di dalamnya. Saat terjadi kebakaran, orang-orang biasanya panik, terutama jika asap mulai menyebar. Jalan keluar khusus untuk evakuasi perlu disiapkan dan diinformasikan melalui peta evakuasi yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis.

Sebaiknya, arsitek untuk rumah sakit memiliki pengalaman dan memahami kebutuhan khusus sebuah rumah sakit. Pihak pengelola juga dapat memberikan masukan mengenai kebutuhan rumah sakit, termasuk aspek keselamatan dan keamanan bangunan tersebut.

Renovasi Rumah Sakit Lama

Rumah sakit dengan bangunan lama biasanya masih kurang dalam memenuhi standar desain yang aman dari bahaya kebakaran. Saat dilakukan renovasi, ini menjadi kesempatan untuk memperbaiki desainnya sehingga lebih aman. Renovasi yang dilakukan dapat mempertimbangkan faktor SWOT, yaitu kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kelebihan perlu ditingkatkan, kelemahan diperbaiki, peluang dimanfaatkan, dan ancaman diantisipasi.

Desain yang berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran harus diperbaiki. Jika jalur evakuasi terlalu sedikit, maka perlu untuk ditambah. Perencanaan desain baru harus memiliki sistem proteksi kebakaran rumah sakit yang baik, seperti menambah atau memperbaiki saluran air dan ventilasi.

Salah satu kesalahan yang sering terjadi saat membangun rumah sakit adalah memaksimalkan ruang pasien tanpa mempertimbangkan kebutuhan sistem proteksi kebakaran. Renovasi rumah sakit dapat digunakan untuk memperbaiki sistem proteksi kebakaran yang kurang memadai, seperti menambahkan tangga evakuasi dan ventilasi.

Beberapa ruangan di rumah sakit juga perlu mendapat perhatian lebih karena rawan kebakaran. Ruangan yang berisiko, seperti dapur, ruang listrik, dan ruang MRI, perlu dilengkapi dengan alat pemadam yang terus dipantau.

Pemanfaatan Alat-Alat Pemadam Kebakaran di Rumah Sakit

Salah satu alat pemadam yang umum digunakan di dalam bangunan adalah tabung pemadam atau fire extinguisher. Ada beberapa jenis tabung pemadam dengan fungsi dan kandungan berbeda. Sebelum membeli, ada baiknya memahami jenisnya agar sesuai dengan jenis kebakaran yang bisa terjadi, yang terbagi atas empat kelas. Beberapa tipe tabung pemadam, antara lain:

  • Tipe A: Menggunakan air bertekanan, cocok untuk kebakaran Kelas A yang disebabkan bahan bakar padat seperti kertas, kayu, kain, dan plastik. Jangan digunakan pada kebakaran Kelas B yang berupa cairan mudah terbakar dan Kelas C yang melibatkan peralatan dan kabel listrik.
  • Tipe ABC: Menggunakan bahan kimia kering yang efektif untuk semua kelas kebakaran.
  • Tipe BC: Menggunakan karbon dioksida, digunakan pada kebakaran bahan kimia atau listrik.
  • Tipe K: Digunakan di dapur untuk kebakaran akibat minyak.

Pekerja rumah sakit perlu mengetahui cara menggunakan alat pemadam ini. Sebaiknya diadakan pelatihan bagi para pekerja sehingga dapat menggunakan alat pemadam dengan baik.

Selain tabung pemadam, alat-alat lain untuk sistem proteksi kebakaran rumah sakit juga perlu ditambahkan. Apalagi jika rumah sakit tersebut bertingkat dan luas, maka jenis dan jumlah alat harus disesuaikan dengan kebutuhan. Alarm deteksi kebakaran bisa menjadi alat tambahan yang penting, karena jika ada pemicu kebakaran, dapat segera diantisipasi. Alarm yang dilengkapi detektor ini penting untuk dipasang di area strategis.

Perencanaan sistem proteksi kebakaran rumah sakit ini dapat bekerja sama dengan kontraktor fire protection profesional yang menyediakan berbagai alat pencegah dan pemadam kebakaran. Sebelumnya, dapat dikonsultasikan terlebih dahulu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit sehingga tepat guna. Totalfire Indonesia bisa dipercaya sebagai penyedia layanan proteksi kebakaran yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit, termasuk menyediakan layanan lengkap untuk sistem proteksi kebakaran di berbagai jenis bangunan.