instalasi detektor kebakaran, sistem fire alarm alat deteksi kebakaran

Alarm kebakaran bisa diibaratkan perwakilan panca indra. Ia memiliki fungsi spesifik memantau, mengendus dan merasakan pergerakan api penyulut kebakaran di area tertentu. Dengan mengandalkan fire alarm dan alat detektor kebakaran terandal, Anda tidak perlu lagi terteror rasa was-was akan risiko kebakaran yang bisa datang kapan saja. Anda pun bisa melanjutkan aktivitas dan pekerjaan sehari-hari dengan tenang.

Dalam rancangan kerjanya, alarm kebakaran terbagi menjadi beberapa jenis menyesuaikan dengan ragam benda yang menyulut api. Di antara yang sudah beredar saat ini yakni alarm kebakaran dengan detektor asap, api, temperatur panas dan gas. Pada artikel kali ini, mari kita membahas secara terperinci masing-masing kinerja detektor.

Dengan mengetahuinya, Anda akan jadi lebih mudah ketika nantinya ingin berbelanja fire alarm sesuai kebutuhan. Sebab, masing-masing detektor memiliki kelebihan tertentu jika ditempatkan di area tertentu, serta tidak bisa berfungsi optimal ketika ditempatkan di area yang salah.

Jenis Detektor Kebakaran

Adapun penjelasan tentang jenis-jenis alat detektor kebakaran akan dipaparkan dalam uraian berikut ini

Smoke Detector (Detektor Asap)

detektor kebakaran asap, Smoke Detector

Secara singkat, ini merupakan alarm kebakaran yang mendeteksi keberadaan asap untuk melihat tanda bahaya kebakaran. Di antara smoke detector yang paling populer adalah tipe Photoelectric atau Optical. Smoke detector tipe ini dilengkapi sensor cahaya infra merah untuk mendeteksi keberadaan asap.

Ketika ada asap dalam jumlah tertentu di zona tertentu, sensor akan membacanya sebagai sinyal bahaya. Selanjutnya, isyarat kebakaran akan diteruskan ke output alarm sehingga bunyi nyaring atau cahaya terang bisa teraktivasi.

Meskipun populer, detektor jenis ini memiliki kelemahan dasar, yakni tidak bisa membedakan antara asap penyebab kebakaran dengan debu. Akibatnya, ketika sebenarnya tidak ada bahaya kebakaran, tapi sensor mendeteksi debu, maka kejadian false atau salah tangkap sinyal bisa terjadi.

Di sisi lain, detektor ini menggunakan metode ionization chamber sehingga ketika umur pakainya habis, detektor akan menjadi limbah radioaktif karena mengandung ameresium.

Heat Detector (Detektor Panas)

Ini merupakan alarm kebakaran yang bekerja memantau kenaikan panas dalam ukuran tertentu, lantas dibaca sebagai tanda bahaya kebakaran. Lebih spesifik, detektor ini mendeteksi terjadinya perubahan energi thermal akibat keberadaan api atau penyulut kebakaran lainnya. Terdapat dua tipe detektor panas, yakni tipe yang dibekali batasanan suhu yang tetap, serta detektor yang secara otomatis mendeteksi peningkatan suhu yang berpotensi bahaya.

Fix Temperature

Cara kerja detektor alarm kebakaran jenis ini hampir sama dengan heat detector. Bedanya, detektor jenis ini baru akan aktif ketika sensor mendeteksi temperatur yang naik secara perlahan. Karena itulah, fix temperature sangat cocok dipasang untuk area yang memang pada dasarnya sudah bersuhu panas seperti ruang genset, bengkel las, basement, dan ruangan-ruangan bersuhu panas lainnya.

Flame Detector (Detektor Api)

Ini merupakan alat detektor kebakaran yang didesain peka terhadap sinar ultraviolet. Seperti diketahui, sinar jenis ini bisa dihasilkan dari ledakan atau api yang berkobar. Flame detector juga dinilai lebih akurat karena ia hanya dirancang untuk mendeteksi api. Penempatan flame detector sangat ideal untuk area yang mudah terbakar seperti pabrik dan pom bensin.

Gas Detector (Detektor Gas)

Sebagaimana namanya, detektor ini didesain peka terhadap peningkatan jumlah gas penyulut api yang beredar di udara. Makanya, detektor kebakaran jenis ini kerap digunakan di area yang rawan terjadi kebocoran gas seperti di pabrik dan lokasi pertambangan. Untuk skala yang lebih kecil, alat jenis ini juga banyak dipakai di rumah tinggal, untuk dipasang di area dapur.

Detektor gas pada fire alarm efektif mendeteksi keberadaan gas yang berbahaya di udara seperti LNG dan LPG. Untuk brand tertentu, detektor gas juga bisa didesain lebih canggih sehingga bisa mendeteksi keberadaan zat kimia berbahaya yang beredar di udara.

Kesimpulan

Demikianlah artikel tentang jenis-jenis detektor kebakaran pada alarm kebakaran. Selanjutnya, pengetahuan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Anda yang ingin membeli alarm kebakaran dalam waktu dekat agar tidak salah pilih tipe alarm. Sesuaikanlah jenis alarm kebakaran dengan kondisi dan kebutuhan penempatannya agar fire alarm bisa bekerja secara optimal.

Jika informasi yang barusan kami sajikan masih belum jelas, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan apa saja di kolom komentar. Jangan pula ragu untuk berbagi link artikel ini di media sosial, sehingga teman-teman Anda bisa tahu juga tentang jenis-jenis alat detektor kebakaran.