Sistem Pemadam Kebakaran Gedung Bertingkat

Seperti halnya gedung tinggi, gedung bertingkat pun juga wajib dilengkapi sistem pemadam kebakaran. Untungnya, kini sudah ada sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat. Sistem pemadam kebakaran sendiri bisa diterapkan dengan berbagai basis sistem. Disinilah pentingnya peran kontraktor fire sprinkler dalam melindungi gedung bertingkat dari resiko kebakaran.

Di artikel ini, akan coba kami jelaskan seperti apa cara menerapkan sistem pemadam kebakaran berbasis sistem sprinkler. Namun, sebelum itu, akan kami jelaskan dulu apa pengertian dari sistem sprinkler. Penjelasan tersebut bisa dibaca sebagai berikut!

Pengertian Sistem Sprinkler

Sistem sprinkler merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari instalasi pipa sprinkler bertekanan, serta dilengkapi dengan head sprinkler yang mampu membantu pemadam kebakaran.

Instalasi pipa sprinkler beserta alat pelengkapnya itu akan dipasang secara permanen dalam sebuah gedung bertingkat. Bila kebakaran terjadi, maka instalasi pipa dan alat bantunya itu akan mengeluarkan air secara otomatis untuk memadamkan kebakaran yang ada di dalam gedung bertingkat.

Sistem sprinkler sendiri punya beragam jenis. Dua di antaranya adalah:

  • Dry Riser System yang merupakan sistem sprinkler yang terdiri atas pipa sprinkler yang tidak berisi air bertekanan. Sistem ini juga dilengkapi penyedia air yang akan mengalirkan air secara otomatis.
  • Wet Riser System yang merupakan kebalikan dari Dry Riser System. Pada sistem ini, instalasi pipa yang dipakai berisi air bertekanan, di mana air tersebut tekanannya selalu terjaga agar tetap stabil.

Langkah-Langkah Penerapan

Kini kita masuk ke inti bahasan. Tanpa perlu bertele-tele lagi, berikut langkah-langkah yang bisa diambil guna menerapkan sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat berbasis sistem sprinkler!

Tentukan Klasifikasi Gedung Bertingkat yang Hendak Dipasangi Sistem

Ada lima klasifikasi yang salah satunya harus dimiliki sebuah gedung bertingkat. Kelima klasifikasi itu menandakan sejauh mana risiko terjadinya kebakaran pada suatu gedung bertingkat. Kelimanya adalah:

Bahaya Kebakaran Berat

Merupakan klasifikasi yang menandakan bahwa sebuah gedung bertingkat amat rentan terjadi kebakaran. Hal itu disebabkan karena gedung bertingkat tersebut terbuat dari bahan yang gampang terbakar, atau memuat bahan yang rentan terbakar.

Bahaya Kebakaran Ringan

Berbanding terbalik dengan klasifikasi sebelumnya, gedung bertingkat dengan klasifikasi ini punya risiko kebakaran yang rendah. Jadi, bila gedung bertingkat dengan klasifikasi ini mengalami kebakaran, maka kebakaran yang dihasilkan amatlah rendah.

Bahaya Kebakaran Sedang I

Gedung yang masuk ke dalam klasifikasi ini memiliki risiko kebakaran yang sedang. Gedung bertingkat yang masuk klasifikasi ini biasanya mempunyai tumpukan barang mudah terbakar yang tinggi tumpukannya sekitar 2,5 meter.

Bahaya Kebakaran Sedang II

Sama seperti klasifikasi sebelumnya, gedung bertingkat yang memiliki klasifikasi ini juga punya risiko kebakaran yang sedang. Bedanya, gedung bertingkat yang punya klasifikasi ini biasanya menyimpan bahan mudah terbakar yang tinggi tumpukannya mencapai 4 meter.

Bahaya Kebakaran Sedang III

Gedung bertingkat yang masuk klasifikasi ini biasanya memiliki risiko kebakaran yang lebih tinggi dari dua klasifikasi sebelumnya. Jika gedung yang masuk klasifikasi ini terbakar, maka ia akan menghasilkan panas yang tinggi, serta membuat api penyebab kebakaran menyebar ke seluruh bagian gedung dengan cepat.

Setiap gedung bertingkat pasti memiliki salah satu di antara kelima klasifikasi di atas, termasuk gedung yang hendak dipasangi sistem. Semakin tahu klasifikasi yang dimiliki sebuah gedung, maka semakin mudah pula penerapan sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat berbasis sistem sprinkler.

Lakukan Perencanaan

Menerapkan sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tidaklah sembarangan. Perlu adanya perencanaan yang matang agar sistem tersebut bisa dioptimalkan. Perencanaan sistem sendiri mencakup beragam aspek, mulai dari tempat dipasangnya instalasi pipa sprinkler, jarak antar pipa yang hendak dipasang. Adapun rincian dari aspek-aspek yang dimaksud adalah:

  • Pipa sprinkler harus dipasang di atap ruangan yang ada pada gedung bertingkat. Kecuali, ruang kamar mandi, tangga, dan toilet. Ketiganya dijadikan pengecualian lantaran ketiganya adalah ruangan yang tidak memiliki potensi terjadinya kebakaran.
  • Dari satu sprinkler ke sprinkler lain harus dipasang dengan jarak 4,6 meter.
  • Sprinkler yang dipakai mesti memiliki ukuran setengah inci dari kapasitas air (80 liter/menit).

Minta Bantuan Ahli

Menerapkan sistem pemadam kebakaran gedung bertingkat tidaklah mudah. Perlu bantuan pihak lain untuk bisa melakukan hal itu. Untungnya, sekarang sudah ada Totalfire Indonesia yang siap membantumu. Baik itu dalam menentukan klasifikasi gedung bertingkat, maupun dalam melakukan perencanaan sistem pemadam kebakaran, utamanya yang berbasis sistem sprinkler.

Demikianlah artikel kali ini. Semoga bermanfaat dan bisa dimengerti. Bila ada yang kurang dimengerti, silakan tanyakan langsung kepada kami di kolom komentar. Sampai jumpa di artikel berikutnya!