Sistem Manajemen Kebakaran Gedung Hotel, Rumah Sakit, Kantor

Penggunaan sistem manajemen kebakaran kian penting saat ini, mengingat seringnya terjadi kebakaran yang melanda sejumlah gedung. Untuk meminimalisasi hal tersebut, penting rasanya bila sebuah gedung melengkapi dirinya dengan sistem manajemen kebakaran gedung.

Lalu, apa sebetulnya sistem manajemen kebakaran gedung itu?

Berkenalan Dengan Sistem Manajemen Kebakaran Gedung

Mari kita jawab pertanyaan di paragraf sebelumnya lewat subjudul ini. Secara definisi, sistem manajemen kebakaran gedung adalah sebuah sistem yang dipakai agar kebakaran yang terjadi pada sebuah gedung dapat diminimalisasi. Dengan begitu, para penghuni gedung pun tidak mengalami dampak buruk dari kebakaran yang menimpa gedung mereka.

Sistem ini mencakup prosedur evakuasi, pelatihan penghuni, sistem proteksi aktif dan pasif, hingga pemeliharaan alat deteksi dan pemadaman kebakaran.

Alat Pendukung Sistem Manajemen Kebakaran

Supaya sistem manajemen kebakaran gedung berjalan baik, sebuah gedung perlu dilengkapi oleh alat pendukung. Adapun alat pendukung yang dimaksud adalah Proteksi Kebakaran, yaitu seperangkat alat yang mampu mengurangi risiko kebakaran dan lazim dipasang di beberapa sudut gedung.

Secara umum, Proteksi Kebakaran terdiri atas tujuh alat, yaitu:

  1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

  2. Alat Pemadam Api Berat (APAB)

  3. Pipa tegak dan selang kebakaran

  4. Alarm kebakaran

  5. Pengendalian asap

  6. Sprinkler otomatis

  7. Hidran

Khusus untuk artikel ini, kami hanya akan menjelaskan empat alat saja, yaitu: APAR, APAB, alarm kebakaran, serta pengendali asap. Kami bahas keempatnya karena keempatnya lazim dipasang di dalam ruangan suatu gedung, dan selalu menjadi alat pertama yang dipakai bila kebakaran terjadi.

Pembahasan keempatnya bisa disimak berikut ini!

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Merupakan alat proteksi kebakaran berbentuk tabung dan memiliki semprotan. Tabung pada APAR sendiri cukup ringan dan memiliki kapasitas beragam—mulai dari 1 kilogram hingga 9 kilogram. Isian tabungnya pun bervariasi, mulai dari zat padat, cairan, gas, hingga logam, yang disesuaikan dengan klasifikasi kelas kebakaran (A, B, C, atau D).

Tak perlu bingung jika hendak membeli alat ini. Sebab, alat ini sudah bisa dibeli di sejumlah distributor alat pemadam kebakaran terdekat, bahkan tersedia juga dalam bentuk refill (isi ulang) untuk perawatan berkala.

Alat Pemadam Api Berat (APAB)

Secara bentuk dan fungsi, APAB sebetulnya mirip dengan APAR. Hanya saja, APAB punya sejumlah ciri khas yang membedakannya, seperti kehadiran sepasang roda yang tidak dimiliki APAR, serta kapasitas yang jauh lebih besar, sehingga lazim dipakai untuk ruangan gedung yang luasnya 50 meter persegi atau lebih.

Secara umum, APAB biasanya memiliki isian berupa Dry Chemical Powder ataupun Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam). Dry Chemical Powder adalah bubuk kimia kering yang tidak berbahaya bagi manusia. Sementara itu, AFFF adalah media yang cocok untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh bahan padat, cair, maupun logam.

Selain sebagai bagian dari sistem manajemen kebakaran gedung, APAB juga lazim dipakai untuk memadamkan kebakaran hutan, industri besar, maupun area tangki bahan bakar.

Alarm Kebakaran

Ini merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi dan memberi peringatan awal akan terjadinya kebakaran pada suatu tempat, termasuk gedung. Ciri khas alat ini adalah bentuknya yang bulat berwarna kemerahan, dan di bagian tengahnya terdapat tombol tekan darurat (manual call point).

Dalam penerapannya, alat ini biasa dipasang bersama dengan Main Control Fire Alarm (MCFA). MCFA sendiri nantinya akan menghubungkan berbagai sensor deteksi (seperti smoke detector dan heat detector) untuk memberi sinyal kepada alarm kebakaran saat tanda kebakaran terdeteksi.

Saat kebakaran terjadi, alarm kebakaran akan mengeluarkan bunyi bising dan cahaya berkedip lewat flash lamp. Tak hanya dipakai dalam sistem kebakaran gedung, alat ini juga lazim digunakan di pusat perbelanjaan, pabrik, bahkan hotel dan apartemen.

Pengendali Asap

Sesuai namanya, alat ini dipakai untuk mengendalikan dan mengeluarkan asap dari dalam gedung saat terjadi kebakaran. Tujuannya agar visibilitas tetap terjaga dan penghuni bisa menyelamatkan diri dengan aman.

Agar optimal, alat ini harus dipasang sesuai dengan sistem pengendalian asap yang tepat. Sistem pengendalian asap sendiri telah diatur dalam SNI 03-6571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung.

Dalam aturan tersebut, pengendali asap dan sistemnya harus bisa melindungi penghuni gedung serta aset di dalamnya dari bahaya asap. Tak hanya untuk ruangan dalam gedung, alat ini juga bisa dipasang di area semi-terbuka seperti basement parkir atau lorong servis.

Kesimpulan

Menerapkan sistem manajemen kebakaran beserta alat pendukungnya tentu tidak mudah. Perlu bantuan pihak profesional untuk melakukannya. Beruntung, sekarang sudah banyak fire protection specialist yang bisa membantu kita. Salah satunya tentu adalah PT Totalfire Indonesia, Fire Protection Specialist yang sudah berpengalaman sejak 2005.

Demikianlah artikel kali ini. Semoga bermanfaat dan bisa membuat kita lebih mengenal sistem manajemen kebakaran gedung serta alat penunjangnya. Bila ada pertanyaan soal sistem manajemen kebakaran gedung atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan fire protection, silakan ajukan saja via kolom komentar.

Sampai jumpa di artikel berikutnya!